Mohon tunggu...
Putri Samfiatunsalsabilla
Putri Samfiatunsalsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Belajar Sosial Albert Bandura

18 Januari 2025   17:59 Diperbarui: 18 Januari 2025   17:00 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura merupakan salah satu satu teori psikologi yang sangat berpengaruh, terutama dalam memahami bagaimana individu belajar melalui pengamatan. Bandura menekankan bahwa perilaku manusia tidak hanya hasil dari pengaruh lingkungan atau genetik, tetapi juga merupakan hasil dari interaksi antara keduanya.

Pengertian Teori Belajar Sosial 

Albert Bandura, seorang psikolog asal Kanada, mengembangkan Teori Belajar Sosial yang menjadi salah satu landasan penting dalam psikologi pendidikan dan pengembangan manusia. Teori ini menekankan bahwa banyak perilaku manusia dipelajari melalui pengamatan terhadap orang lain, serta interaksi dengan lingkungan sosial. Salah satu kontribusi terbesar Bandura adalah konsep modeling atau peniruan, yang menjelaskan bagaimana individu dapat belajar tidak hanya melalui pengalaman langsung, tetapi juga melalui pengamatan dan imitasi terhadap tindakan orang lain.

Konsep utama dalam teori belajar sosial 

Ada beberapa konsep kunci dalam teori belajar sosial Bandura yang perlu di pahami untuk memahami cara kerja proses belajar ini:

1. Modeling (Peniruan) : Menurut Bandura, banyak perilaku manusia dipelajari dengan mengamati dan meniru perilaku orang lain, yang disebut sebagai model. Model ini bisa berupa orang yang kita kenal secara langsung (seperti orang tua, guru, atau teman), atau figur yang kita lihat di media massa. Proses ini penting dalam pembelajaran sosial karena memungkinkan individu untuk mempelajari perilaku yang kompleks tanpa harus mengalaminya secara langsung.

2. Penguatan dan Hukuman :  Bandura menyatakan bahwa penguatan tidak hanya bisa bersifat langsung, tetapi juga bisa bersifat vicarious (melalui pengamatan). Jika seseorang melihat model menerima penguatan atau hukuman setelah melakukan perilaku tertentu, mereka cenderung akan meniru atau menghindari perilaku tersebut berdasarkan konsekuensi yang dialami model tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa proses belajar sosial juga melibatkan evaluasi terhadap hasil dari tindakan orang lain, bukan hanya pengalaman pribadi.

3. Proses Kognitif : Teori belajar sosial Bandura menekankan pentingnya faktor kognitif dalam pembelajaran. Seseorang tidak hanya meniru perilaku secara otomatis; mereka juga mengamati, memproses informasi, dan menilai apakah perilaku tersebut layak ditiru berdasarkan nilai-nilai, tujuan, dan situasi mereka sendiri. Proses kognitif ini mencakup perhatian, pengingatan, dan kemampuan untuk memproses informasi yang diperoleh dari pengamatan.

4.Efikasi Diri (Self-Efficacy) : Salah satu konsep paling terkenal dari Bandura adalah self-efficacy, yaitu keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk berhasil dalam situasi tertentu. Bandura mengemukakan bahwa seseorang yang memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi cenderung lebih mampu mengatasi tantangan dan berperilaku positif, sementara mereka yang memiliki efikasi diri rendah mungkin merasa ragu-ragu atau cemas untuk mencoba hal-hal baru. Efikasi diri sangat berperan dalam bagaimana seseorang memandang dan merespons tantangan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Observational Learning (Pembelajaran Observasional) : Pembelajaran observasional merupakan inti dari teori Bandura. Ini merujuk pada proses di mana individu belajar dengan mengamati perilaku orang lain dan akibatnya, tanpa terlibat langsung dalam perilaku tersebut. Ada empat tahapan utama dalam pembelajaran observasional : perhatian (untuk memusatkan perhatian pada model), retensi (untuk mengingat perilaku yang diamati), reproduksi (untuk meniru perilaku yang dipelajari), dan motivasi (untuk melaksanakan perilaku tersebut berdasarkan konsekuensi yang diperkirakan.

Proses pembelajaran dalam Teori Belajar Sosial 

Menurut Bandura , proses belajar sosial melibatkan empat tahap:

1. Perhatian (Attention)

Untuk belajar, individu harus fokus pada perilaku model. Faktor seperti menariknya model atau relevansi perilaku dengan kebutuhan individu memengaruhi tingkat perhatian.

2. Retensi (Retention)

Setelah mengamati, individu harus mampu mengingat perilaku yang diamati. Proses ini melibatkan penyimpanan informasi dalam memori untuk digunakan di masa depan.

3. Reproduksi (Reproduction)

Setelah informasi disimpan, individu mencoba mereproduksi perilaku tersebut. Kemampuan fisik dan mental individu memengaruhi keberhasilan tahap ini.

4.  Motivasi (Motivation)

Motivasi menentukan apakah individu benar-benar akan melaksanakan perilaku yang telah dipelajari. Motivasi sering kali dipengaruhi oleh konsekuensi yang diharapkan.

Contoh penerapan Teori belajar Sosial

Teori belajar sosial dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pengasuh anak , Media dan  Perilaku Sosial. Sebagai contoh:

Pendidikan :  Guru dapat menjadi model yang baik bagi siswa dengan menunjukkan perilaku positif, seperti kedisiplinan atau rasa ingin tahun . selain itu, penggunaan media pembelajaran juga dapat membantu siswa belajar melalui observasi.

Pengasuh anak  : Orang Tua yang menjadi teladan baik akan membantu anak mengembangkan perilaku yang positi. Sebaliknya, anak yang sering melihat perilaku negatif di lingkungan rumah berpotensi menirunya.

Media dan perilaku Sosial : Media masa memainkan peran besar dalam pembelajaran sosial. Anak-anak dan remaja cenderung meniru perilaku yang mereka lihat dari televisi,film, atau media sosial. Oleh Karena itu, penting bagi orang dewasa untuk mengawasi konten yang mereka konsumsi.

Kesimpulan 

Teori Belajar Sosial Albert Bandura memberikan pandangan yang sangat berpengaruh tentang bagaimana perilaku manusia dipelajari dan dipengaruhi oleh interaksi sosial. Dengan menekankan pengaruh model dan proses kognitif dalam pembelajaran, teori ini menjelaskan bahwa individu tidak hanya belajar melalui pengalaman langsung, tetapi juga melalui pengamatan dan interaksi sosial dengan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun