Mohon tunggu...
Putri Sabrina Uswatun Hasanah
Putri Sabrina Uswatun Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

haloo^^ salam kenal semuanya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Neuroart: Optimalisasi Potensi Otak Melalui Seni

26 Juli 2023   08:28 Diperbarui: 26 Juli 2023   08:30 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bentuk pengajaran seni yang di lakukan guru dengan cara yang menarik dan interaktif akan sangat menarik minat anak usia dini dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran bagi anak usia dini juga sangat membantu dalam tumbuh kembang semua aspek perkembangannya. Pembelajaran seni berfungsi dalam menguatkan daya tangkap untuk memahami sesuatu hal bagi anak-anak. Hal ini dikuatkan dengan pemahaman bahwa seni bagi anak usia dini bertujuan untuk meningkatkan daya pikir kritis, imajinasi seorang anak, dan daya kreatifitasnya karena pada masa-masa ini merupakan fase yang luar biasa sehingga dengan memberikan stimulasi berupa kesenian akan berdampak positif. Pembelajaran seni bagi anak usia dini tentu sangat penting, bukan sekadar pembelajaran pendamping, tetapi juga peningkatan aspek perkembangan (Gunada, 2022).

Salah satu aspek penting dari sumber daya manusia yang berkualitas adalah memiliki karakter kuat, karena hal tersebut turut menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibina dan dibimbing sejak usia dini. Bangsa Indonesia mempunyai cita-cita untuk menjadi bangsa yang besar, kuat, berdaya, disegani oleh bangsa lain (Widjanarko, 2016). Telah diketahui bahwa pengajaran seni bagi anak usia dini akan berbeda bagi setiap jenjang pendidikan. Oleh karena itu, konsep seni ini harus lebih diperjelas lagi terutama sejak usia dini sehingga dalam pengaplikasian pembelajaran seni lebih memiliki gambaran kongkrit dalam mewujudkan tujuan serta fungsinya.

2. Seni Sebagai Stimulus dalam Mengoptimalisasi Potensi Otak

Perhatian khusus sangat diperukan oleh anak untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Interaksi antara anak, orang tua, dan guru diperlukan dalam proses optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan. Penting nya kehadiran peran orang tua karena bila terjadi kelainan pada anak orang tua yang pengertian adalah yang cepat tanggap dan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap hal yang terjadi pada anak. Jika terjadi kelainan orang tua dapat mengatasinya dengan memberikan stimulasi yang tepat sedini mungkin (Eka Damayanti, 2020).

Melibatkan seni ke dalam pembelajran anak usia dini akan lebih banyak mengaktifkan area otak dibandingkan tidak terkait dengan seni. Beragam bentuk seni memiliki manfaat masing-masing bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Seni juga berfungsi sebagai alat kontrol sadar yang diperlukan manusia untuk menjadi alat pengurangan stres dalam menghadapi ketakutan, frustrasi, dan kegagalan yang sering menyertai sehingga kesenian dapat menciptakan hasil yang luar biasa. Seni sebagai salah satu bentuk kebutuhan psikologis manusia sehingga kesenian dapat pula dijadikan sebagai media terapi. Oleh karena itu, seni harus menjadi bagian dari kurikulum wajib di sekolah dan tidak hanya dijadikan sebatas ajang kompetisi saja bagi anak yang menggemari kesenian.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan beragam kesenian tiap daerahnya. Kesenian pun dapat dijadikan sebagai bentuk penanaman nilai kebudayaan yang akan menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Bagi anak usia dini hal ini dapat bermanfaat guna menambah informasi baru serta anak dapat berekperimen dengan berbagai bentuk kesenian. Kesenian pun dapat menjadi wadah bagi pengembangan bakat anak sehingga berpeluang bagi peningkatan potensi yang telah dimilikinya. Kesenian juga dapat mengasah cara berpikir kritis dalam menghadapi permasalahan dan berpeluang menciptakan inovasi baru.

Metode yang digunakan dalam rangka mengoptimalisasi fungsi dari seluruh bagian otak dapat dilakukan dengan menggunakan kesenian. Berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa seni diperlukan dalam proses pendidikan anak usia dini. Kegiatan seni dapat melibatkan semua indera dan membantu mengatur saraf di otak untuk memproses informasi dengan sangat baik selama pembelajaran. Beragam penelitian dibidang neurologis menunjukan bahwa ketika anak-anak diberi pembelajaran seni maka akan menstimulasi perkembangan otak anak. Peningkatan akibat stimulasi dari seni ini akan berkaitan langsung terhadap respon cepat yang di terima otak kemudian bermanfaat untuk meningkatkan kognisi anak secara optimal, dan juga membangun kecerdasan emosional anak usia dini.

 

3. Bentuk-Bentuk Seni dalam Optimalisasi Potensi Otak

            Seni tidak akan terlepas dalam proses tumbuh kembang anak, karena seni dapat mengoptimalisasi potensi yang telah dimiliki anak. Seni dapat berupa kegiatan yang menghasilkan karya berupa visual, audio dan pertunjukan yang dapat di nikmati keindahannya. Macam-macam bentuk seni yang terbagi atas seni rupa, musik, tari, teater atau pertunjukan, dan sastra. Seni tersebut merupakan kegiatan yang dapat mempengaruhi perasaan seorang individu karena keindahannya. Pada anak usia dini seni juga dapat dijadikan media pembelajaran sekaligus terapi. Namun, dari bentuk seni tersebut terdapat beberapa yang sangat berpengaruh terhadap optimalisasi potensi otak terutama bagi anak usia dini.

            Dalam perspektif neurosains, otak manusia memiliki struktur yang sangat khusus untuk merespons irama, musik, dan menyanyi. Terdapat area tertentu pada otak yang secara khusus memproses menyanyi. Dengan demikian, menyanyi atau musik merupakan bagian dari warisan biologis manusia yang telah terprogram secara genetis sebagai strategi mempertahankan hidup. Tarian merupakan salah satu strategi pembelajaran pendidikan anak usia dini yang paling ekspresif, indah dan menggetarkan perasaan. Kemudian Menggambar bukanlah kegiatan yang mudah, karena gambar adalah ekspresi imajinasi anak. Jika hasil gambar anak-anak hanya stigmatik atau hanya meniru obyek yang sudah ada, maka kemampuan tersebut belum berimplikasi pada optimalisasi kinerja otak. Lukisan anak yang berimplikasi pada optimalisasi potensi otak adalah gambar yang abstrak dan menggambarkan imajinasi anak secara kreatif. Oleh karena itu, tugas pendidik adalah mendorong anak-anak untuk mengekspresikan imajinasinya dalam bentuk lukisan seindah mungkin.

  • Pembelajaran Seni Musik Anak Usia Dini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun