Mohon tunggu...
Putri Rizky
Putri Rizky Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pecandu kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seduhan Teh Paling Sempurna

15 Agustus 2013   09:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:17 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tersenyum, dia menggulung lengan kemejanya sampai ke atas siku dan mengambil gelas air putih di sebelah cangkirnya.

Saat itulah saya melihat tulisan yang membujur di tangannya. Tato sebuah nama: Girardia tigrina.

Agak lama saya memandang tatonya dan bertanya-tanya dalam hati.

Pacarnya? Istrinya? Atau.. Anaknya? Duh, lancang betul kepala ini menduga-duga! Siapa itu kan tak jadi perkara. Memangnya kamu siapa?

Dia rupanya kemudian menyadari arah mata saya dan tertawa.

“Lo belum pernah dengar nama ini?” Dia menunjuk tatonya.

Saya menggeleng. Well, it does sound sexy. Tapi memangnya dia siapa sampai saya harus tahu?

“Ini nama latin cacing pipih.” Dia nyengir.

Oh? Binatang?

“Cacing pipih?” Saya gagal memahami maksud bicaranya.

Dia mengangguk. “Gue jatuh hati sama spesies ini begitu tahu kalau cacing pipih punya ingatan masa lalu yang luar biasa. Lo tahu nggak kalau binatang itu tetap bisa mengingat meski kepalanya dipotong lepas dari badannya?” Dia menjelaskan dengan suara, gestur, dan mimik wajah yang antusias. Mengingatkan saya pada keponakan laki-laki saya yang tak lama lagi masuk sekolah dasar, saat dia menuturulangkan kelanjutan cerita film kartun kesayangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun