Beberapa kritik muncul terhadap apa yang dianggap sebagai "sekularisasi" dalam studi Islam melalui pendekatan modern. Penggunaan metode ilmiah kadang dianggap menghilangkan dimensi spiritual dari Islam, menjadikannya lebih sebagai objek kajian akademik daripada sebagai keyakinan yang hidup.
Peluang Pendekatan Modern
Di samping tantangan, pendekatan modern dalam studi Islam juga menawarkan sejumlah peluang yang sangat menjanjikan:
1. Pemahaman yang Lebih Kontekstual dan Dinamis
  Pendekatan modern memungkinkan kajian yang lebih dalam dan kontekstual terhadap ajaran Islam. Dengan mempertimbangkan dinamika sosial, sejarah, dan budaya, Islam dapat dipahami bukan hanya sebagai agama normatif, tetapi juga sebagai entitas yang terus berkembang sesuai dengan perubahan zaman.
2. Reformasi Pemikiran Islam
  Pendekatan modern, khususnya yang berkaitan dengan hak asasi manusia, gender, dan pluralisme, membuka ruang untuk pembaruan dalam pemikiran Islam. Misalnya, kajian gender dapat mendorong munculnya interpretasi-interpretasi baru yang lebih inklusif dan berkeadilan, sementara pendekatan historis-kritis bisa membantu umat Islam merefleksikan kembali ajaran-ajaran yang relevan di masa kini.
3. Menghubungkan Islam dengan Isu Global
  Melalui pendekatan modern, Islam dapat berperan lebih aktif dalam diskusi global tentang isu-isu besar seperti lingkungan, hak asasi manusia, dan keadilan sosial. Studi Islam dengan metode modern dapat berfungsi sebagai jembatan antara ajaran Islam dan tantangan dunia kontemporer, sehingga memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perdamaian dan kerjasama antarbangsa.
4. Pengayaan Studi Islam melalui Pendekatan Interdisipliner
  Pendekatan modern juga menawarkan kesempatan untuk memperkaya studi Islam melalui kolaborasi interdisipliner. Misalnya, penggunaan ilmu-ilmu sosial dan humaniora dalam studi Islam memungkinkan peneliti untuk mengkaji Islam dalam konteks yang lebih luas, termasuk politik, ekonomi, dan budaya.