4. Studi Gender dalam Islam Â
  Studi gender bertujuan untuk mengkaji bagaimana peran laki-laki dan perempuan digambarkan dalam ajaran Islam, dan bagaimana pemahaman ini berkembang. Dengan menggunakan perspektif gender, para akademisi mencoba memunculkan interpretasi yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Tantangan Pendekatan Modern
Meskipun pendekatan modern membuka banyak pintu baru dalam studi Islam, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi:
1. Resistensi dari Kaum Tradisionalis Â
  Salah satu tantangan utama adalah resistensi dari kalangan ulama dan cendekiawan tradisionalis yang menganggap pendekatan modern sebagai ancaman terhadap otoritas dan kesucian ajaran Islam. Mereka berpendapat bahwa penggunaan metode ilmiah barat bisa merusak nilai-nilai agama dan membuka ruang untuk penyimpangan dalam menafsirkan teks-teks suci.
2. Perdebatan tentang Otoritas Penafsiran Â
  Pendekatan modern sering kali menghasilkan interpretasi yang berbeda dengan tafsir-tafsir klasik. Hal ini menimbulkan perdebatan di kalangan umat Islam mengenai otoritas penafsiran. Siapa yang memiliki otoritas untuk menafsirkan teks-teks agama: ulama tradisional atau para akademisi modern?
3. Keterbatasan Kontekstual Â
  Banyak metode modern berasal dari tradisi ilmiah Barat yang tidak selalu mempertimbangkan konteks sosial dan budaya masyarakat Muslim. Ketika metode ini diterapkan tanpa memahami tradisi lokal, hasilnya sering kali tidak relevan atau bahkan menimbulkan kebingungan.
4. Kritik terhadap Sekularisasi Studi Islam