Pengaturan Diri: Domain ini mencakup kompetensi seperti pengendalian diri, kepercayaan, kemampuan beradaptasi, dan inovasi . Pengaturan diri adalah kemampuan untuk mengendalikan atau mengalihkan impuls dan suasana hati yang mengganggu serta kecenderungan untuk menunda penilaian dan berpikir sebelum bertindak. Orang yang unggul dalam pengaturan diri memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, mereka mampu mengelola reaksi emosional mereka terhadap situasi , dan mereka dapat beradaptasi dengan keadaan yang berubah.
Â
Motivasi: Domain ini merujuk pada kecenderungan emosional yang memandu atau memfasilitasi pencapaian tujuan . Motivasi mencakup hasrat untuk bekerja melampaui uang atau status dan kecenderungan untuk mengejar tujuan dengan energi dan kegigihan. Hal ini terlihat dalam sifat-sifat seperti dorongan kuat untuk berprestasi, optimisme bahkan dalam menghadapi kegagalan, dan komitmen organisasi.
Â
Empati: Empati, ranah keempat, melibatkan pemahaman susunan emosi orang lain dan memperlakukan mereka sesuai dengan reaksi emosi mereka . Kompetensi ini mencakup keterampilan dalam mengembangkan orang lain, memahami orang lain, kesadaran politik, dan memanfaatkan keberagaman. Mereka yang berempati pandai mengenali perasaan orang lain, bahkan ketika perasaan tersebut mungkin tidak kentara . Akibatnya, orang yang berempati biasanya pandai mengelola hubungan, mendengarkan, dan berhubungan dengan orang lain .
Â
Keterampilan Sosial: Domain terakhir adalah tentang mengelola hubungan untuk menggerakkan orang ke arah yang diinginkan, yang mencakup kompetensi seperti pengaruh, komunikasi, manajemen konflik, kepemimpinan, katalis perubahan, membangun ikatan, kolaborasi, dan kerja sama . Individu yang memiliki keterampilan sosial mahir dalam mengelola tim dan menegosiasikan konflik . Mereka adalah komunikator yang sangat baik, mampu memimpin dan menginspirasi orang lain, dan pandai mengelola perubahan.
Masing-masing domain ini saling terkait dan memengaruhi yang lain , sehingga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kecerdasan emosional seseorang secara keseluruhan. Peningkatan dalam satu domain dapat membantu meningkatkan kemampuan di domain lain, dan mengasah keterampilan ini dapat meningkatkan kecerdasan emosional seseorang.
Â
Pentingnya di Bidang Ini: Pengenalan Teori Kecerdasan Emosional telah menjadi katalisator perubahan di berbagai bidang, seperti psikologi, kepemimpinan, dan pendidikan . Teori ini merevolusi pemahaman tentang kecerdasan, menekankan bahwa kompetensi emosional secara signifikan memengaruhi kinerja dan keberhasilan seseorang, seringkali melampaui pentingnya IQ tradisional . Teori ini mengilhami banyak studi penelitian dan aplikasi praktis berikutnya, meningkatkan praktik di berbagai bidang seperti manajemen bisnis, pendidikan, kesehatan mental , dan banyak lagi.
Teori Kecerdasan Emosional Daniel Goleman