Mohon tunggu...
Putri Puspita Sari
Putri Puspita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya dikenal sebagai Putri Puspita Sari. Saya dianggap ceria, aktif, dan mudah bergaul karena kepribadian saya yang sanguinis. Hinata adalah salah satu karakter yang saya sukai dari anime Naruto. Saya mengagumi Hinata karena dia adalah orang yang lembut, pemalu, tetapi tegas. Hinata terlihat rapuh pada awalnya, tetapi dia terus berjuang untuk menjadi lebih baik dan mewujudkan impiannya. Kegigihan dan ketulusan hati Hinata dalam mendukung teman-temannya, terutama Naruto, menginspirasi saya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sudahkah Menangisi Dosa-dosa?

31 Mei 2024   21:00 Diperbarui: 31 Mei 2024   21:44 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan yang Menggetarkan Hati

Pernahkah kita merenungkan dosa-dosa yang telah kita lakukan? Pernahkah air mata penyesalan membasahi pipi kita karena telah menjauh dari jalan Allah SWT? Pertanyaan ini bagaikan tamparan keras yang menyadarkan kita akan realita pahit, bahwa dosa-dosa kita telah menumpuk bagaikan gunung, menanti hisab di akhirat kelak.

Kisah Inspiratif Para Salikin

Para salikin terdahulu, mereka yang selalu haus akan ridha Allah SWT, menjadikan tangisan atas dosa sebagai bagian dari keseharian mereka. Imam Ibnul Jauzi menceritakan kisah Muhammad bin Waasi' yang selalu menangis di malam hari sambil merintih, "Celakalah aku, karena dosa-dosaku yang begitu banyak, dan lembaranku penuh dengan keburukan, sementara Allah SWT mengetahui semuanya, tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya."

Kisah lain, Taubah bin ash-Shummah, seorang sahabat Nabi SAW, yang selalu introspeksi diri. Ketika menyadari usianya yang sudah 60 tahun, dengan 21.500 hari yang telah dia lalui, dia pun berteriak, "Aduh celaka! Aku akan berjumpa dengan Allah SWT dengan 21.500 dosa?! Bagaimana ini, padahal setiap harinya bisa 10.000 dosa?!" Dia pun jatuh pingsan dan meninggal dunia.

Tangisan yang Utama

Imam Ahmad bin Abil Hawary mengingatkan kita, "Tangisan yang paling utama itu adalah tangisan seorang hamba atas waktunya yang terlewat, yang tidak sesuai Sunnah Rasulullah ."

Marilah Kita Introspeksi Diri

Sudahkah kita menangisi dosa-dosa kita? Sudahkah kita merasakan penyesalan yang mendalam atas perbuatan yang menentang perintah Allah SWT? Jika belum, marilah kita mulai dari sekarang. Menangislah sepuasnya, luapkan penyesalan dan mohonlah ampunan kepada Allah SWT dengan penuh ketulusan.

Langkah Menuju Taubat

Menangis adalah awal dari langkah menuju taubat. 

Berikut beberapa langkah yang dapat kita lakukan:

1. Mengakui dosa dengan penuh kesadaran

Sadarilah bahwa kita hanyalah hamba yang lemah dan penuh dosa.

2. Merasa menyesal dengan sepenuh hati

Penyesalan yang tulus menjadi kunci diterimanya taubat.

3. Memohon ampun kepada Allah SWT dengan penuh ketulusan

Mintalah ampunan dengan penuh keyakinan bahwa Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

4. Bertekad untuk tidak mengulangi dosa

Niatkan diri untuk selalu berbuat kebaikan dan menjauhi maksiat.

5. Memperbanyak amal shaleh

Perbanyak ibadah dan amal shaleh sebagai bukti taubat yang sungguh-sungguh.

Menangisi dosa bukanlah tanda kelemahan, melainkan tanda keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Marilah kita jadikan tangisan ini sebagai awal dari perubahan diri, menuju jalan yang diridhai Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun