Mohon tunggu...
Putri Nur Rohma
Putri Nur Rohma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Menanamkan Jiwa dan Sikap Nasionalisme pada Generasi Muda di Era Globalisasi

9 Juni 2022   19:10 Diperbarui: 9 Juni 2022   20:01 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Globalisasi adalah suatu keadaan yang ditunjukkan dengan adanya keterbukaan antar negara yang memungkinkan terjadinya pertukaran pandangan dalam berbagai bidang meliputi ekonomi, politik, teknologi, pertahanan dan keamanan, serta sosial budaya. Keterbukaan informasi yang diberikan pada era ini menimbulkan berbagai dampak positif hingga negatif. Generasi muda yang memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan bangsa menjadi sasaran utama dari dampak negatif globalisasi. Diusianya yang masih labil membuat mereka mudah terpengaruh dengan perkembangan budaya asing yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa. Masalah tersebut menimbulkan kecemasan tersendiri bagi bangsa karena generasi muda dapat dikatakan sebagai agen perubahan yang diharapkan mampu mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membentengi diri para generasi muda yaitu dengan menanamkan jiwa dan sikap nasionalisme.

Globalisasi merupakan suatu proses integrasi internasional yang terjadi atas pertukaran berbagai pandangan dunia meliputi produk, pemikiran, dan aspek-aspek budaya lainnya. Globalisasi tidak hanya mempengaruhi salah satu aspek kehidupan, melainkan berdampak terhadap seluruh sendi kehidupan. Mulai dari teknologi, ekonomi, politik, informasi bahkan hingga kebudayaan yang sangat mengkhawatirkan apabila tidak dapat disaring dengan baik. Dengan adanya globalisasi, manusia akan lebih mudah dalam mengakses berbagai budaya lintas negara mulai dari fashion, makanan, musik, berita, dan masih banyak lagi.

Bermacam kemudahan yang didapatkan pada era globalisasi akan memberikan berbagai dampak positif bagi negara. Salah satunya yaitu mengalami kemajuan teknologi yang membuat Indonesia lebih berkembang dan tidak tertinggal dari negara-negara maju lainnya. Namun, berbagai dampak negatif pun tidak dapat dihindari dan akan selalu mengikuti berbagai perubahan yang ada. Hal tersebut tidak dapat terhindarkan karena setiap negara memiliki kepercayaan dan budayanya masing-masing yang saling bertentangan antara satu sama lain. Jika dampak negatif tersebut tidak dapat diatasi, lambat laun hal tersebut akan mampu mengancam dan memecah belahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Globalisasi akan sangat mudah untuk mempengaruhi perkembangan generasi muda sebagai generasi bangsa dalam sisi positif hingga negatif. Akan menjadi permasalahan yang sangat serius apabila generasi muda yang menjadi harapan bangsa mendapatkan pengaruh buruk di masa emasnya. Semakin majunya arus globalisasi ditambah dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, akan semakin mudah membuat rasa cinta tanah air dalam diri generasi muda luntur bahkan menghilang tanpa adanya secercah harapan bagi bangsa. Generasi muda yang memiliki bekal dan kemampuan yang cukup mumpuni sangat diandalkan oleh bangsa Indonesia untuk dapat mewujudkan cita-cita bangsa dan mampu meneruskan kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan segala jerih payah oleh para pahlawan. Jangan sampai generasi muda sebagai agen perubahan mengalami degradasi moral dan mematahkan cita-cita bangsa.

Sudah sepatutnya kita sebagai manusia dan generasi muda untuk dapat membentengi diri kita dari berbagai dampak negatif globalisasi. Salah satu langkah yang dapat dilakukan yaitu dengan menanamkan jiwa dan sikap nasionalisme dalam berbagai sendi kehidupan. Diharapkan penanaman sikap dan jiwa nasionalisme yang menunjukkan kecintaan terhadap tanah air mampu menjadi landasan kuat generasi muda dalam bertindak dan berperilaku berdasarkan ideologi negara yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

Dampak Globalisasi terhadap Moral Generasi Muda

Era globalisasi ditunjukkan dengan adanya keterbukaan yang sangat terang-terangan terhadap berbagai informasi lintas dunia yang meliputi berbagai bidang kehidupan mulai dari ekonomi, politik, ideologi, pertahanan dan keamanan, bahkan yang sangat mengkhawatirkan yaitu sosial budaya. Dengan adanya globalisasi maka persaingan dunia akan semakin meningkat. Hal tersebut mampu meningkatkan perilaku kompetitif, etos kerja, dan juga pola pikir masyarakat yang semakin luas dan mendunia untuk memajukan kinerja dalam bekerja dan ketrampilan agar tidak tertinggal dari negara lain. Terlepas dari dampak globalisasi terhadap keseluruhan masyarakat bangsa, globalisasi juga mampu memberikan dampak positif hingga negatif terhadap sikap dan perilaku generasi muda. Dampak tersebut dapat terjadi akibat semakin mudahnya kita dalam mengakses segala informasi dan bentuk kegiatan hanya melalui ponsel pintar yang hampir seluruh generasi muda memilikinya. Hal tersebut mampu memunculkan perilaku individualisme pada diri generasi muda dikarenakan mereka merasa tidak membutuhkan orang lain.

Globalisasi memberikan kepercayaan baru bagi masyarakat bahwa ideologi liberalisme mampu memberikan kemakmuran dan kesejahteraan. Jika tidak ditindak lanjuti kepercayaan tersebut mampu mempengaruhi dan merusak pandangan generasi muda terhadap ideologi negara sehingga memudarkan rasa nasionalisme. Tidak hanya itu, munculnya gaya kebarat-baratan juga merupakan dampak buruk dari globalisasi. Mereka akan jauh lebih bangga untuk memakai produk buatan luar negeri dibanding produk lokal bangsa Indonesia padahal tidak semua produk yang impor dari luar negeri lebih berkualitas dari produk anak bangsa. Ironisnya, kebanyakan dari mereka melakukan tindakan tersebut hanya untuk memenuhi gengsi semata bukan untuk memenuhi kebutuhan.

Jika semua dampak buruk tersebut dibiarkan tanpa adanya upaya pencegahan, maka generasi muda dapat mengalami krisis atau degradasi moral yang mampu menimbulkan berbagai perilaku anarkis, tindakan hedonisme, dan berbagai masalah lainnya yang mampu mengakibatkan perpecahan bangsa.

Upaya Meningkatkan Jiwa dan Sikap Nasionalisme

Era globalisasi yang diikuti dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat mampu membuat generasi muda zaman sekarang jauh lebih modern dan maju dibandingkan generasi-generasi terdahulu. Kemajuan teknologi mempermudah mereka untuk mengakses segala sesuatu hanya melalui ponsel pintar, begitupun terkait meningkatkan jiwa dan sikap nasionalisme. Namun, kebanyakan dari mereka enggan untuk mengakses hal-hal yang berbau semangat kenegaraan. Mereka lebih tertarik untuk mengakses berbagai informasi terkini akan idola, fashion, dan budaya luar yang menjadi tontonan favoritnya. Maka dari itu, perlu dilaksanakan pendidikan karakter melalui pengajaran pendidikan kewarganegaraan maupun Pancasila di sekolah dan juga perguruan tinggi.

Pendidikan tersebut dapat dilakukan dengan menanamkan berbagai nilai leluhur bangsa dan Pancasila dengan melakukan pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, seperti bergotong royong, bermusyawarah, bertoleransi, dan lain sebagainya. Menanamkan cinta tanah air dan bangsa dengan mengajak para siswa dan mahasiswa untuk membeli dan menghargai produk dalam negeri, menonton pertunjukan budaya bangsa seperti wayang, tari tradisional, dan lain sebagainya. Dalam rangka menanamkan semangat nasionalisme pada generasi muda penerus bangsa, maka sangat penting dilakukan upaya untuk meningkatkan moralitas para "agent of change" dengan membekali ilmu pengetahuan dan pemahaman akan nasionalisme. Hal tersebut diharapkan mampu membentuk mentalitas generasi muda yang mencintai negerinya serta rela berkorban demi bangsa dan negaranya. Dengan mentalitas yang kuat diharapkan mereka mampu menghadapi berbagai goncangan dan pengaruh dari luar yang begitu keras dan sangat mempengaruhi kesatuan dan persatuan bangsa. Selain itu, pemanfaatan dan pemahaman akan Ilmu Pengetahuan Umum dan Ilmu Pengetahuan Agama perlu diterapkan sebaik-baiknya pada tiap-tiap diri generasi muda. Karena dengan bekal ilmu pengetahuan tersebut dapat menjadi modal dalam meningkatkan jiwa dan sikap nasionalisme.

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dan juga hasil penelitian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa globalisasi merupakan keadaan yang sangat krusial dan berpengaruh bagi generasi muda. Tidak hanya dampak positif, globalisasi mampu mengakibatkan berbagai dampak negatif seperti hedonisme, munculnya gaya kebarat-baratan yang semakin dicintai generasii muda dan tidak sesuai dengan ideologi bangsa, lunturnya rasa cinta tanah air hingga mampu mengakibatkan perpecahan. Maka dari itu, perlu dilakukan upaya terkait usaha untuk membentengi diri generasi muda dari dampak buruk globalisasi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menumbuhkan atau menanamkan jiwa serta sikap nasionalisme pada diri generasi muda. Jiwa dan sikap nasionalisme menunjukkan bahwa seseorang mampu berjuang, berkorban, dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang dapat menjadi pondasi bagi generasi muda untuk bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang ada dan berkembang di bangsa Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun