Mohon tunggu...
Putri Nurlailawati
Putri Nurlailawati Mohon Tunggu... Psikolog - Pelajar

Saya mahasiswa Bimbingan Konseling Universitas Negeri Surabaya angkatan 2023

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Kurikulum Merdeka dalam Membentuk Generasi Unggul

3 Desember 2023   09:00 Diperbarui: 5 Desember 2023   21:42 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Program ini dapat dianggap sebagai “mata rantai” penting dalam proses pendidikan. Dengan kurikulum yang baik, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, kita berharap mampu melahirkan generasi yang berkualitas dan mampu menjawab tantangan zaman. Oleh karena itu tidak mengherankan jika pengembangan kurikulum masih menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia.

Seiring dengan semakin membaranya semangat kemerdekaan Indonesia, muncullah “Kurikulum Merdeka” sebagai sebuah konsep baru untuk mewujudkan pendidikan yang lebih maju dan disesuaikan dengan kebutuhan bangsa. Program studi mandiri merupakan konsep pendidikan baru yang bertujuan untuk melahirkan generasi mandiri, kreatif dan inovatif. Konsep ini juga dikenal sebagai “kurikulum berbasis kompetensi,” yang berfokus pada pengembangan keterampilan yang dibutuhkan siswa untuk memenuhi tuntutan masa depan.

Merdeka Belajar adalah program berpikir yang mampu memahami mata pelajaran atau ilmu pengetahuan, mengedepankan nilai-nilai kepribadian dan mengedepankan kebebasan berpikir dalam pendidikan nasional. Menurut Kemendikbud, kebebasan akademik memberikan kebebasan dan otonomi pada lembaga pendidikan serta membebaskan dari birokrasi, guru terbebas dari birokrasi yang rumit dan siswa bebas memilih bidang yang disukainya (Tinggi, 2020). Pandangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang kemerdekaan belajar dapat dipahami sebagai penerapan suatu program dalam proses pembelajaran yang memerlukan kesenangan dengan mengembangkan pemikiran inovatif dan kreatif guru. Hal ini dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap pembelajaran (Saleh, 2020: 51-56).

Dengan belajar mandiri diharapkan siswa mempunyai pembelajaran yang lebih leluasa dan kemampuan untuk berkembang sesuai minat dan bakatnya. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat mempunyai kebebasan dalam menentukan arah masa depannya. Selain itu, tujuan lain dari program studi mandiri adalah membantu siswa memperoleh keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

Salah satu hal yang paling mencolok dari program Merdeka adalah pengembangan programnya yang bersifat lokal dan kontekstual. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan potensi dan bakatnya secara lebih luas, berdasarkan kebutuhan lokal dan potensi daerah masing-masing. Dengan cara ini diharapkan siswa dapat berpartisipasi lebih aktif dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh lebih relevan dengan kenyataan di sekitarnya.

Selain itu, program Merdeka juga menekankan pembelajaran yang berorientasi pada hasil (outcome-based learning). Artinya proses pembelajaran hendaknya lebih fokus pada hasil yang ingin dicapai siswa dan tidak hanya sekedar penguasaan materi saja. Dengan cara ini diharapkan siswa dapat mengembangkan karakter, keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk menghadapi dunia yang semakin kompleks.

Pengembangan kurikulum mandiri juga tidak terlepas dari penerapan teknologi dalam proses pembelajaran. Berkat teknologi, proses pembelajaran dapat dilakukan secara lebih interaktif, kreatif dan efektif. Selain itu, teknologi juga dapat digunakan sebagai alat untuk membantu siswa mengakses informasi dan pengetahuan yang lebih luas.

Namun pengembangan kurikulum mandiri juga menghadapi banyak tantangan dan kritik. Masyarakat sering mengkritik kurangnya persiapan dan pelatihan guru untuk melaksanakan program ini. Solusinya, pemerintah harus memperhatikan penyiapan guru dan pelatihan yang memadai agar mereka lebih siap dan bisa melaksanakan program Merdeka dengan baik. Program tersebut mendorong pengembangan kepribadian melalui proyek-proyek yang meningkatkan citra pelajar Pancasila, menciptakan peluang bagi pelajar. Profil pelajar Pancasila terbagi menjadi keimanan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, keberagaman global, gotong royong, kemandirian, penalaran kritis, dan kreativitas. Komponen kunci kemandirian mencakup kesadaran akan diri sendiri dan situasi saat ini serta kemampuan mengatur diri.

1. Memahami diri sendiri dan situasi yang dihadapi

Pelajar mandiri Pancasila selalu memikirkan keadaan dan situasi yang dihadapinya, hal ini membantu mereka menetapkan tujuan pengembangan pribadi yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapinya, memilih strategi yang tepat dan mengantisipasi akibat serta tantangan dan hambatan yang mungkin timbul.

2. Pengaturan Diri

Siswa Pancasila dapat secara mandiri mengatur pikiran, perasaan, dan perilakunya untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pengembangan pribadi dalam bidang akademik dan nonakademik. Bahkan jika mereka menghadapi permasalahan sewaktu belajar, mereka tidak mudah menyerah dan berupaya menemukan strategi dan metode yang lebih baik untuk membantu mereka mencapai tujuan.

Selain itu, kurikulum merdeka menyediakan tiga pilihan implementasi kurikulum merdeka secara mandiri yakni : Mandiri belajar (satuan pendidikan menggunakan struktur kurikulum 2013 dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan beberapa prinsip kurikulum merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen), Mandiri berubah (satuan pendidikan menggunakan struktur kurikulum merdeka dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan prinsip-prinsip kurikulum merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen), Mandiri berbagi (satuan pendidikan menggunakan struktur kurikulum merdeka dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan prinsip-prinsip kurikulum merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen, dengan komitmen untuk membagikan praktik-praktik baiknya kepada satuan pendidikan lain).

Peran Kurikulum Merdeka

  1. Meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia

Salah satu harapan dari kurikulum merdeka adalah dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam memilih mata pelajaran, diharapkan mereka dapat lebih termotivasi dalam proses belajar-mengajar. Selain itu, kurikulum merdeka juga mendorong pengembangan keterampilan generik, seperti kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi, yang menjadi penting dalam dunia kerja.

  1. Mempersempit kesenjangan pendidikan

Salah satu permasalahan dalam sistem pendidikan Indonesia adalah kesenjangan pendidikan antara perkotaan dan pedesaan. Program studi mandiri dapat menjadi solusi untuk menutup kesenjangan pendidikan tersebut. Dengan kebebasan memilih mata pelajaran, siswa di pedesaan dapat mengakses mata kuliah yang sama dengan siswa di perkotaan.

  1. Memperbaiki ketidakadilan pendidikan

Ketidakadilan pendidikan juga menjadi perhatian utama dalam pengembangan kurikulum mandiri. Program mandiri memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh mahasiswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Dengan cara ini, kami berharap seluruh siswa dapat menikmati manfaat pendidikan yang berkualitas. Singkatnya, program mandiri merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan memberikan kebebasan kepada siswa, diharapkan mereka akan lebih termotivasi dan aktif dalam belajar. Selain itu, program penelitian independen juga dapat mengatasi masalah kesenjangan pendidikan dan ketidakadilan dalam sistem pendidikan.

  1. Melaksanakan program pendidikan mandiri

Pemerintah Indonesia telah melaksanakan program pendidikan mandiri mulai dari SD hingga SMA. Program ini diharapkan dapat memberikan lebih banyak kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Program mandiri ini juga mendorong penggunaan metode pembelajaran kreatif yang berbeda, seperti pembelajaran berbasis proyek, kolaborasi, dan penelitian.

Penyelenggaraan program penelitian mandiri merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menciptakan pembelajaran berkualitas sesuai kebutuhan siswa dan lingkungan. Program Merdeka memberikan kebebasan kepada pendidik untuk mengembangkan program kegiatan satuan pendidikan, dengan fokus pada materi yang esensial, relevan dan mendalam, serta penguatan keterampilan dan karakter umum peserta didik melalui proyek yang bertujuan untuk memperkuat profil siswa Pancasila.

Penyelenggaraan program pelatihan mandiri tidak dilakukan secara serentak atau masif, melainkan sesuai kesiapan dan kebutuhan masing-masing satuan pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan berbagai dukungan dan fasilitas untuk membantu satuan pendidikan melaksanakan program penelitian mandiri, seperti platform Merdeka Mengajar, seminar online, pelatihan komunitas belajar, asesmen, perangkat pendidikan dan sumber daya manusia. Kemendikbud juga mengembangkan Pusat Pelatihan Pengemudi Unggulan dan program sekolah menengah kejuruan sebagai contoh penerapan program studi mandiri.

Langkah-langkah penyelenggaraan program studi mandiri meliputi empat langkah, yaitu:

  • Memahami garis besar program studi mandiri, meliputi peraturan, penelitian akademik, capaian pembelajaran, dan konsultasi referensi.
  • Memahami pembelajaran dan penilaian, termasuk prinsip, perencanaan, pengolahan dan pelaporan hasil penilaian.
  • Memahami pengembangan program operasional satuan pendidikan, meliputi analisis karakteristik, penyusunan visi, misi dan tujuan, pengorganisasian pembelajaran, perencanaan pembelajaran serta pendampingan, penilaian dan pengembangan profesi.
  • Memahami pengembangan proyek yang bertujuan untuk memperkuat profil siswa Pancasila, termasuk penyiapan ekosistem sekolah dan desain proyek.

3 pilihan pelaksanaan program mandiri secara mandiri

  1. Belajar mandiri (satuan pendidikan menggunakan struktur program 2013 untuk mengembangkan kurikulum dan menerapkan beberapa prinsip program mandiri dalam melaksanakan pembelajaran dan penilaian).

  2. Perubahan mandiri (satuan pendidikan menggunakan struktur kurikulum mandiri untuk mengembangkan kurikulum dan menerapkan prinsip kurikulum mandiri dalam melaksanakan pembelajaran dan penilaian).

  3. Independent sharing (satuan pendidikan menggunakan struktur kurikulum mandiri untuk mengembangkan program satuan pendidikan dan menerapkan prinsip kurikulum mandiri dalam melaksanakan pembelajaran dan penilaian, dengan komitmen berbagi praktik yang baik dengan satuan pendidikan lainnya).

Dampak program kemerdekaan terhadap kemajuan Indonesia

Pelaksanaan program kemerdekaan diharapkan dapat mempercepat kemajuan Indonesia di berbagai bidang. Misalnya dengan kurikulum yang lebih terintegrasi, siswa dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk dunia kerja sehingga mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, dengan pembelajaran yang lebih inovatif diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan daya saing siswa di kancah global.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan kurikulum mandiri merupakan langkah yang tepat dan strategis untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. Dengan melaksanakan program Merdeka dengan baik dan tepat, kita berharap dapat melahirkan generasi yang unggul dan lebih mampu menyongsong masa depan. Namun tentunya diperlukan komitmen dan kerja keras semua pihak baik pemerintah, guru, dan masyarakat untuk mewujudkan visi dan tujuan kurikulum mandiri.

Program pendidikan merupakan salah satu faktor penting penentu kemajuan suatu negara. Dengan kurikulum yang sesuai, diharapkan dapat tercipta generasi yang siap menghadapi tantangan global dan berdaya saing di dunia. Indonesia, negara dengan jumlah penduduk terbesar di ASEAN, menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengembangkan konsep kurikulum mandiri dengan tujuan mewujudkan Indonesia yang lebih maju di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun