"Ya ampun."
Segala macam pikiran telah berkecamuk di otak saya.
Lalu, saya teringat kembali dengan ask.fm seseorang yang pernah saya baca. Saya segera akses kembali ask.fm-nya karena saya pernah melihat Beliau meng-upload foto dirinya sendiri. Setelah saya amati, saya menemukan beberapa kesamaan, di antaranya: nama depannya, kacamatanya, dan rambut-rambut di sekitar wajahnya. Dan yang baru saya sadari juga, ternyata saat itu profile picture Twitter-nya Beliau juga menampakkan rambut-rambut di sekitar wajahnya.
Saya tertawa kecil.
Jadi, orang yang selama ini saya follow Twitter-nya, saya baca ask.fm-nya, dan saya akses LinkedIn-nya, adalah orang yang sama?
Ya, itulah Beliau.
Januari, 2016.
Saya mulai mencuri-curi waktu luang untuk mengamati Beliau di Twitter. Ada tweet yang berbau cinta, ada tweet yang berbau humor, ada tweet yang berbau kesedihan, dan ada pula tweet yang berbau sindiran. Walau saya tidak tahu apakah itu hanya sekadar konten atau memang berdasar dari hati dan pikirannya.
Berhari.
Berminggu.
Berbulan.