Mohon tunggu...
Annisa Putri Nurdin
Annisa Putri Nurdin Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Baru di Semester Baru

29 Mei 2022   14:13 Diperbarui: 29 Mei 2022   15:38 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentang penting nya mengingat akan guru mengaji kami semasa kecil, karena jasa beliau sangatlah besar sudah mengajarkan kami alif ba' ta' yang akan selalu kami kenang.

Tak hanya itu, melalui mata kuliah kewarganegaraan ini kami juga menjadi lebih saling mengenal antara teman satu dengan yang lainnya, karena terdapat salah satu tugas yang mendeskripsikan satu sama lain yang membuat kita jauh lebih mengenal teman kita. 

Tak hanya teman, juga ayah dan ibu yaitu orang tua yang memiliki jasa sangat luar biasa kepada kita. Dimana melalui tugas mata kuliah kewarganegaraan ini kita bisa mencurahkan seluruh isi hati kita pada tulisan di blog  masing masing. Ini adalah pengalaman baru yang sangat luar biasa bagi diri kami masing masing.

Adapun moment yang menurut saya paling berkesan pada pembelajaran di mata kuliah kewarganegaraan ini yaitu pada saat ber wawancara kepada pemuka atau petinggi agama non islam. 

Pada saat itu saya hendak mewawancarai pemuka agama Hindu yaitu pedanda atau pandita atau sulinggih. Namun pada saat itu saya tidak bisa menemui pedanda (pemuka tertinggi dalam agama Hindu) dikarenakan satu dan lain hal.

Akhirnya saya mewawancarai pemangku yang dalam agama Hindu dinyatakan sebagai rokhaniawan. Rokhaniawan artinya orang yang rohani atau jiwanya telah disucikan. Pemangku juga merupakan petinggi agama di dalam Hindu.

Perasaan takut dan juga degdegan karena sebelumnya belum pernah mengunjungi apalagi mewawancarai nya, walaupun saya sendiri kelahiran asli Bali. 

Tapi melalui penugasan pada mata kuliah kewarganegaraan ini, saya menjadi termotivasi dan memiliki pengalaman baru yang sangat penting bagi diri saya pribadi. 

Setelah belajar walau tak banyak tentang apa sih makna dari hari raya nyepi yang ada di bali, bagaimana agama Hindu memandang toleransi terhadap umat islam yang ada di bali sebagai agama mayoritas di pulau dewata ini, membuat saya menambah pengetahuan baru seputar nyepi yang ada di bali. 

Sebelumnya yang saya ketahui bahwa nyepi di bali tidak boleh bekerja atau berkeliaran diluar rumah, sekarang jadi lebih paham apa saja ritual yang umat Hindu lakukan selama perayaan hari raya nyepi. Dan tentunya hal ini tetap sesuai dengan toleransi yang ada di dalam agama Islam "untukmu agamamu, dan untukku agamaku".

Begitulah kira kira ulasan saya tentang pembelajaran selama dua semester pada mata kuliah kewarganegaraan bersama dosen kebanggaan kami semua, yaitu Pak Edi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun