Mohon tunggu...
Putri Natasyah
Putri Natasyah Mohon Tunggu... MAHASISWA

Suka membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pengaruh Etika Terhadap Kualitas Pendidikan

22 Desember 2024   12:05 Diperbarui: 22 Desember 2024   11:08 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Etika  dapat  diartikan  pula  sebagai  nilai-nilai  moral  yang  menjadi  pegangan  bagi
seseorang dalam mengatur tingkah laku.
Dapat analogikan jika orang berbicara tentang Etika beragama maka tidak dimaksudkan ilmu, melainkan masuk kedalam sistem nilai. Sistem nilai ini  dapat  berfungsi  dalam  hidup  manusia  perorangan  maupun  pada  taraf sosial.  Etika  juga diartikan sebagai kumpulan asas atau nilai moral atau dapat dimaksudkan sebagai Kode Etik. Dan Etika juga dapat diartikan sebagai Ilmu tentang yang baik atau buruk. Etika baru menjadi Ilmu,  bila  kemungkinan-kemungkinan  etis  yang  di  terima  masyarakat  pada  umumnya.  Etika
ini  sama  artinya  dengan  filsafat  moral, yang  merupakan  cabang  dari  filsafat  yang berbicara tentang tindakan manusia.

Etika diartikan sebagai disiplin, nilai-nilai, integritas, serta kejujuran di tengah orang lain. Kemudian menerapkannya dalam rutinitas sehari-hari. Tindakan kita akan memengaruhi diri sendiri, juga orang-orang di sekitar. Etika berdampak pada perilaku dan memungkinkan individu untuk membuat pilihan yang tepat. Etika juga berperan dalam mengatur hidup dan bertindak secara bertanggung jawab.

Pendidikan adalah kebutuhan manusia untuk menjalani kehidupan yang bermakna dan berkualitas, seperti yang dapat dipahami dari tujuan pendidikan yang tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003  Bab  II Pasal  3  dinyatakan  yaitu Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi pserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa. Berakhlak, sehat, berimu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Etika Dalam Pendidikan

Etika Pendidikan pada dasarnya etika pendidikan masing-masing memiliki pokok pemahaman yang berbeda, yaitu etika menyangkut kebiasaan atau sikap baik buruk seseorang sedangkan pendidikan menyangkut sebuah proses yang secara terus-menerus berlangsung dalam kehidupan seseorang, yang mengacu pada tujuan pendidikan itu sendiri, ingin menanamkan nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk kehidupan manusia itu sendiri. H. A. R. Tilaar mengatakan, "Suatu tindakan pendidikan atau lebih tepat lagi suatu pertemuan pendidikan (pedagogical encounter) merupakan suatu tindakan rasional etis. Hal ini membedakan manusia dengan binatang yang tindakan-tindakannya berdasarkan insting dan bukan berdasarkan pertimbangan rasional serta disadarkan pada etika. Manusia hidup untuk kebaikan dan oleh sebab itu pertimbangan- pertimbangan etis ditunjukkan pada perbaikan manusia sebagai makhluk yang baik. Ini yang disebut manusia sebagai makhluk rasional etis.

Salah satu pengertian pendidikan adalah proses transformasi budaya. Dalam budaya konteks di Indonesia memiliki kandungan yang sangat kental tentang etika dan moral yang sopan dan santun. Tilaar mengatakan, "Tindakan manusia tidak terjadi dalam ruang yang hampa atau tanpa nilai. Tindakan manusia selalu dalam satu wacana kebudayaan, yakni kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia yang sedang menjadi merupakan hasil karya dari seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia.

Pengaruh Etika Terhadap Kualitas Pendidikan

1. Meningkatkan kepercayaan : bagaimana etika membangun hubungan yang sehat antar siswa, guru, dan orang tua.

2. Menggembungkan karakter siswa : peran etika dalam membentuk pribadi yang tangguh dan bertanggung jawab.

3. Mengurangi perilaku negatif : dampak etika dalam meminimalkan kecurangan, plagiarisme, dan perilaku menyimpang.

4.  Lingkungan Belajar Kondusif : etika menciptakan rasa saling menghormati dan kerja sama di ruang belajar.

Negara yang sukses menerapkan etika dalam pendidikan contohnya yaitu negara Jepang :
Inspirasi dari Jepang membangun masa depan yang sukses dari model pendidikan terbaik.

1. Etos kerja keras dan kedisiplinan
Salah satu elemen kunci dari model pendidikan Jepang adalah etos kerja keras dan kedisiplinan. Siswa di Jepang diajarkan untuk menghargai nilai kerja keras, ketekunan, dan tanggung jawab. Mereka diberikan kesempatan untuk mengembangkan disiplin diri dan menghormati waktu belajar. Etos kerja keras ini membantu siswa mengembangkan kebiasaan yang penting untuk mencapai kesuksesan dalam pendidikan dan kehidupan.

2. Pendidikan Holistik
Jepang menerapkan pendekatan pendidikan holistik yang mencakup pengembangan fisik, intelektual, sosial, dan emosional siswa. Selain fokus pada prestasi akademik, Jepang juga menghargai pengembangan karakter, nilai-nilai moral, dan keterampilan sosial. Melalui kurikulum yang komprehensif, siswa didorong untuk menjadi individu yang seimbang dan mampu berkontribusi secara positif pada masyarakat.

Strategis penerapan etika untuk meningkatkan kualitas pendidikan :
Strategis pengajaran yang dapat meningkatkan nilai etika dan moral dalam pendidikan merupakan hal yang penting untuk membentuk karakter yang baik pada generasi muda. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut:

1. Model Etika dan Moral oleh Guru: Guru harus menjadi contoh teladan dalam perilaku etika dan moral. Mereka harus menunjukkan integritas, empati, dan nilai moral  yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pembelajaran  Berbasis  Kasus:  Menggunakan  studi  kasus  nyata  untuk  memperkenalkan siswa  pada  situasi yang  memerlukan  pemikiran  etis  dan  moral.  Hal  ini  membantu  siswa memahami  konsekuensi  dari  tindakan  mereka  dan  mempertimbangkan  nilai-nilai  moral dalam pengambilan keputusan.

3. Diskusi  Etika:  Mendorong  diskusi  terbuka  tentang  isu etika  dan  moral  dalam  kelas. Memberikan    kesempatan    kepada    siswa    untuk   berbagi    pandangan    mereka    dan mempertimbangkan perspektif yang berbeda.

4. Mengintegrasikan  Etika  dalam  Kurikulum:  Menyelipkan  pembelajaran  etika  dan  moral dalam  setiap  mata  pelajaran.  Hal  ini  membantu  siswa  melihat  relevansi  nilai-nilai  moral dalam konteks yang berbeda.

         Dengan    menerapkan    strategi  ini    secara    konsisten,   diharapkan    dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa tentang nilai etika dan moral, serta membantu mereka menjadi individu yang bertanggung jawab dan beretika dalam kehidupan mereka.

Kesimpulannya
Pentingnya etika sebagai elemen yang tak terpisahkan dari kualitas pendidikan, pengaruh langsung dari etika terhadap keberhasilan proses pembelajaran, arah pengembangan pendidikan yang berfokus pada pembentukan individu yang tidak hanya cerdas, tetapi bermoral.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun