Mohon tunggu...
Putri Natasyah
Putri Natasyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Suka membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pengaruh Etika Terhadap Kualitas Pendidikan

22 Desember 2024   12:05 Diperbarui: 22 Desember 2024   11:08 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Negara yang sukses menerapkan etika dalam pendidikan contohnya yaitu negara Jepang :
Inspirasi dari Jepang membangun masa depan yang sukses dari model pendidikan terbaik.

1. Etos kerja keras dan kedisiplinan
Salah satu elemen kunci dari model pendidikan Jepang adalah etos kerja keras dan kedisiplinan. Siswa di Jepang diajarkan untuk menghargai nilai kerja keras, ketekunan, dan tanggung jawab. Mereka diberikan kesempatan untuk mengembangkan disiplin diri dan menghormati waktu belajar. Etos kerja keras ini membantu siswa mengembangkan kebiasaan yang penting untuk mencapai kesuksesan dalam pendidikan dan kehidupan.

2. Pendidikan Holistik
Jepang menerapkan pendekatan pendidikan holistik yang mencakup pengembangan fisik, intelektual, sosial, dan emosional siswa. Selain fokus pada prestasi akademik, Jepang juga menghargai pengembangan karakter, nilai-nilai moral, dan keterampilan sosial. Melalui kurikulum yang komprehensif, siswa didorong untuk menjadi individu yang seimbang dan mampu berkontribusi secara positif pada masyarakat.

Strategis penerapan etika untuk meningkatkan kualitas pendidikan :
Strategis pengajaran yang dapat meningkatkan nilai etika dan moral dalam pendidikan merupakan hal yang penting untuk membentuk karakter yang baik pada generasi muda. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut:

1. Model Etika dan Moral oleh Guru: Guru harus menjadi contoh teladan dalam perilaku etika dan moral. Mereka harus menunjukkan integritas, empati, dan nilai moral  yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pembelajaran  Berbasis  Kasus:  Menggunakan  studi  kasus  nyata  untuk  memperkenalkan siswa  pada  situasi yang  memerlukan  pemikiran  etis  dan  moral.  Hal  ini  membantu  siswa memahami  konsekuensi  dari  tindakan  mereka  dan  mempertimbangkan  nilai-nilai  moral dalam pengambilan keputusan.

3. Diskusi  Etika:  Mendorong  diskusi  terbuka  tentang  isu etika  dan  moral  dalam  kelas. Memberikan    kesempatan    kepada    siswa    untuk   berbagi    pandangan    mereka    dan mempertimbangkan perspektif yang berbeda.

4. Mengintegrasikan  Etika  dalam  Kurikulum:  Menyelipkan  pembelajaran  etika  dan  moral dalam  setiap  mata  pelajaran.  Hal  ini  membantu  siswa  melihat  relevansi  nilai-nilai  moral dalam konteks yang berbeda.

         Dengan    menerapkan    strategi  ini    secara    konsisten,   diharapkan    dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa tentang nilai etika dan moral, serta membantu mereka menjadi individu yang bertanggung jawab dan beretika dalam kehidupan mereka.

Kesimpulannya
Pentingnya etika sebagai elemen yang tak terpisahkan dari kualitas pendidikan, pengaruh langsung dari etika terhadap keberhasilan proses pembelajaran, arah pengembangan pendidikan yang berfokus pada pembentukan individu yang tidak hanya cerdas, tetapi bermoral.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun