Mengasah Kreatifitas, Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang Memberikan Bimbingan Belajar Membaca dan Menulis Puisi

Mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler dari Universitas Negeri Malang (UM) menjalankan program kerja bimbingan belajar baca tulis puisi di SDN  Sumberdem. 

Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan keterampilan para siswa baik dalam hal pengetahuan, pembacaan, maupun penulisan karya sastra puisi.

Program bimbingan belajar ini dipandu oleh mahasiswa KKN UM bimbingan Bapak Andika Bagus Nur Rahma Putra, S.Pd, M.Pd. 

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2022 dengan target sasaran siswa/i kelas 4 SDN 1 Sumberdem, yang terletak di Jl. Raya Sumberingin NO.49-B/ 175 Desa Sumberdem Kecamatan Wonosari, Kab. Malang, Prov. Jawa Timur. 

Udara dingin menyelimuti Desa Sumberdem ini, karena desa ini bertengger di kaki Gunung Kawi.

Para mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang (UM) memilih untuk memberikan bimbingan belajar berupa baca dan tulis puisi karena para siswa/i dirasa kurang mengerti dan paham dari puisi itu sendiri. Pada pelaksanaannya, para siswa/i dijelaskan mengenai makna puisi, apakah fungsi puisi, dan sebagainya.

Pelaksanaan bimbingan belajar ini dilakukan pada masa hendak libur sekolah. Pada saat bimbingan belajar ini diadakan, para siswa/i sedang melaksanakan classmeeting. Namun, tidak mengurangi semangat siswa/i kelas empat yang hendak mengikuti bimbingan belajar, justru mereka terlihat sangat senang dan menyambut kedatangan para mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang (UM).

Moh Nauval Alfarizi, selaku pemateri sekaligus penanggung jawab  acara bimbingan belajar ini ditemani oleh Putri Nahdliyah Ayu Kumaidah dan Jihan Enjelika Nadya Sari. Bimbingan pada hari itu menjelaskan materi terkait puisi dan memberikan tugas pembuatan puisi kepada 36 siswa/i. 

Materi yang disampaikan kepada siswa/i antara lain berupa pengertian dari puisi, fungsi puisi, unsur-unsur yang membangun puisi, macam-macam rima atau sajak, serta cara membuat dan membaca puisi.

Puisi sendiri merupakan salah satu karya sastra yang cenderung mudah untuk dibaca dari berbagai kalangan. Sesuai dengan pengertian puisi, karya sastra jenis ini menggunakan kata-kata, irama dan rima atau sajak sebagai media penyampaian untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran penyair. Puisi, dalam penulisannya, menciptakan ilusi dan imajinasi serta dapat diubah dalam bentuk bahasa yang memiliki kesan yang mendalam.

Puisi cenderung ditemui dengan hadirnya kata-kata yang indah seperti penggunaan bahasa kiasan dan metafora. Namun pada bimbingan belajar pembuatan puisi di kelas 4 SD ini, sesuai dengan kemampuan siswa/i yang masih menempuh jenjang pendidikan sekolah dasar, puisi yang dihasilkannya masih terbilang cukup. 

Puisi dibuat dengan setiap bait terdiri dari empat sampai lima kata, mengingat jumlah penguasaan kosa kata dari siswa/i yang masih sedikit.

Selanjutnya, siswa/i dipersilahkan untuk membuat puisi sesuai keinginan mereka. Puisi yang ditulis oleh siswa/i terdiri dari macam-macam tema, karena penyelenggara bimbingan belajar tidak memberikan batasan tema. Rata-rata tema yang dipilih para siswa/i adalah seputar keluarga, alam, dan sekolah. 

Namun, masih dapat ditemukan permasalahan ketika mereka hendak menulis puisi. Kendati telah diberikan kebebasan memilih tema, mereka masih saja bingung hendak menentukan tema apa yang akan dipilihnya.

Walaupun masih terdapat siswa/i yang bingung dalam memilih tema untuk puisinya, mereka masih memiliki semangat untuk membuat puisi miliknya sendiri. Terlihat dalam bagaimana mereka bertanya kepada mahasiswa UM yang sedang mendampingi di kelas pada saat itu.

Para mahasiswa KKN UM, mengumpulkan hasil karya puisi siswa/i dan diserahkan kepada Nauval untuk selanjutnya dipilih dua puisi terbaik untuk dibacakan oleh siswa/i bersangkutan. Kedua siswa/i terpilih kemudian diarahkan untuk maju ke depan kelas.

Sebelum memulai membaca, siswa/i diberikan arahan dan juga diingatkan faktor-faktor penting dalam melakukan pembacaan puisi seperti berikut ini:

1. Pelafalan adalah suatu proses atau usaha untuk mengucapkan bunyi bahasa baik itu suku kata, frase sesuai dengan tema puisi.

2. Intonasi. Intonasi adalah penyajian tinggi rendahnya irama puisi dengan memperhatikan jenis-jenis tekanan seperti tekanan dinamik, tekanan nada dan tekanan tempo

• Tekanan dinamik merupakan tekanan pada kata yang terpenting yang menjadi inti kalimat dalam bait puisi
• Tekanan nada adalah tekanan tinggi rendah perasaan girang, gembira, marah, sedih, gundah, galau, dan suasana hati lainnya
• Tekanan tempo, yaitu tekanan lambat atau cepatnya pengucapan suku kata atau kalimat
• Faktor Non Kebahasaan (ekspresi)

3. Sikap merupakan kunci sukses untuk membaca puisi, maka dari itu harus dikuasai sepenuhnya oleh pembaca agar mendapatkan perhatian pembaca

• Gerak-gerik mimik merupakan faktor yang penting dalam pembacaan puisi di depan orang banyak. Gerak-gerik dapat membangkitkan gairah untuk mendengarkan puisi yang dibawakan.
• Volume suara. Volume suara yang digunakan menyesuaikan tempat, agar pendengar nyaman untuk mendengarkan.
• Kelancaran dan kecepatan sangat mempengaruhi pendengar dalam menikmati puisi yang dibaca sehingga pembacaan puisi bisa dipahami pendengar.

Setelah dilakukan sesi pembacaan puisi oleh kedua siswa/i terpilih. Para siswa/i masih terbilang cukup hingga kurang dalam hal pembuatan puisi dan juga bagaimana cara membaca puisi mereka. 

Melalui bimbingan dan pelatihan ini, diharapkan siswa/i SD Negeri 1 Sumberdem dapat meningkatkan pemahaman terhadap puisi, terutama mengenai membaca dan menulis puisi yang menjadi salah satu seni sastra di Indonesia.

Dokpri