Puisi cenderung ditemui dengan hadirnya kata-kata yang indah seperti penggunaan bahasa kiasan dan metafora. Namun pada bimbingan belajar pembuatan puisi di kelas 4 SD ini, sesuai dengan kemampuan siswa/i yang masih menempuh jenjang pendidikan sekolah dasar, puisi yang dihasilkannya masih terbilang cukup.
Puisi dibuat dengan setiap bait terdiri dari empat sampai lima kata, mengingat jumlah penguasaan kosa kata dari siswa/i yang masih sedikit.
Selanjutnya, siswa/i dipersilahkan untuk membuat puisi sesuai keinginan mereka. Puisi yang ditulis oleh siswa/i terdiri dari macam-macam tema, karena penyelenggara bimbingan belajar tidak memberikan batasan tema. Rata-rata tema yang dipilih para siswa/i adalah seputar keluarga, alam, dan sekolah.
Namun, masih dapat ditemukan permasalahan ketika mereka hendak menulis puisi. Kendati telah diberikan kebebasan memilih tema, mereka masih saja bingung hendak menentukan tema apa yang akan dipilihnya.
Walaupun masih terdapat siswa/i yang bingung dalam memilih tema untuk puisinya, mereka masih memiliki semangat untuk membuat puisi miliknya sendiri. Terlihat dalam bagaimana mereka bertanya kepada mahasiswa UM yang sedang mendampingi di kelas pada saat itu.
Para mahasiswa KKN UM, mengumpulkan hasil karya puisi siswa/i dan diserahkan kepada Nauval untuk selanjutnya dipilih dua puisi terbaik untuk dibacakan oleh siswa/i bersangkutan. Kedua siswa/i terpilih kemudian diarahkan untuk maju ke depan kelas.
Sebelum memulai membaca, siswa/i diberikan arahan dan juga diingatkan faktor-faktor penting dalam melakukan pembacaan puisi seperti berikut ini:
1. Pelafalan adalah suatu proses atau usaha untuk mengucapkan bunyi bahasa baik itu suku kata, frase sesuai dengan tema puisi.
2. Intonasi. Intonasi adalah penyajian tinggi rendahnya irama puisi dengan memperhatikan jenis-jenis tekanan seperti tekanan dinamik, tekanan nada dan tekanan tempo
- Tekanan dinamik merupakan tekanan pada kata yang terpenting yang menjadi inti kalimat dalam bait puisi
- Tekanan nada adalah tekanan tinggi rendah perasaan girang, gembira, marah, sedih, gundah, galau, dan suasana hati lainnya
- Tekanan tempo, yaitu tekanan lambat atau cepatnya pengucapan suku kata atau kalimat
- Faktor Non Kebahasaan (ekspresi)
3. Sikap merupakan kunci sukses untuk membaca puisi, maka dari itu harus dikuasai sepenuhnya oleh pembaca agar mendapatkan perhatian pembaca
- Gerak-gerik mimik merupakan faktor yang penting dalam pembacaan puisi di depan orang banyak. Gerak-gerik dapat membangkitkan gairah untuk mendengarkan puisi yang dibawakan.
- Volume suara. Volume suara yang digunakan menyesuaikan tempat, agar pendengar nyaman untuk mendengarkan.
- Kelancaran dan kecepatan sangat mempengaruhi pendengar dalam menikmati puisi yang dibaca sehingga pembacaan puisi bisa dipahami pendengar.
Setelah dilakukan sesi pembacaan puisi oleh kedua siswa/i terpilih. Para siswa/i masih terbilang cukup hingga kurang dalam hal pembuatan puisi dan juga bagaimana cara membaca puisi mereka.