Mohon tunggu...
Putri Na
Putri Na Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Hobi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tiga Kerajaan Besar: Safawi, Mughal, Usmani

9 Juni 2023   16:40 Diperbarui: 9 Juni 2023   16:49 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah Berdiri dan Perkembangan

Dinasti Safawi di Persia

Kekaisaran Safawi berada pada saat Kekaisaran Ottoman berada di puncaknya. Sejak kemunculan Kekaisaran Safawi, telah terjadi pertempuran berulang kali, karena kekaisaran ini dianggap sebagai basis pertama kemunculan Iran. Kekaisaran awalnya muncul di Azerbaijan dengan gerakan yang disebut Safawi, tetapi setelah pergantian pemimpin bernama Safi al-Din antara 1252 dan 1334 M, Safawi melanjutkan gerakan politik. Saat itu, Safi al-Din menggantikan guru dan ayah mertuanya yang meninggal pada tahun 1301. Semula, tujuan gerakan Safawi adalah memerangi orang murtad atau bidah. Ismail memerintah selama 23 tahun (1501-1524 M), ia berhasil memperluas wilayah dalam 10 tahun pertama. 

Syah Ismail beliau adalah orang yang mendirikan Kerajaan Safawi pada tahun 907 Hijriyah atau 1501 M di Tabriz, dan ibu kota Kerajaan tersebut adalah Alaq Koyunla. Asal kerajaan Safawi dari tradisi sufi yang berdiri pada tahun 1301M. Safi al-Din adalah guru pelindung kaum miskin, dia mempunyai misi mengislamkan Mongol agar penganut agama Budha bisa mengembangkan nilai Sunni.

Ada banyak Khalifah yang memimpin Kerajaan Safawi di antaranya adalah:

Syah Ismail (1501-1524)

Ismail adalah orang yang mendirikan Kerajaan Safawi dan dia adalah pemegang tahta kerajaan itu. Selama kepemimpinannya ia banyak menerapkan kebijakan, yaitu pendirian Syi'ah dan juga perluasan di banyak wilayah kerajaan. Namun, wilayah Persia pada awalnya berada di bawah perlindungan kaum Sunni dan kemudian Ismail mengajak para ulama Syiah untuk dapat melestarikan budaya tersebut. Kemudian Ismail di Kerajaan Safawi memiliki banyak musuh yang sangat berbahaya bagi dirinya dan kerajaannya, musuh tersebut adalah suku Uzbekistan, dialah yang mengambil alih Turki bagian timur, dia tidak tenang dan akhirnya Usmani memulai serangan penting dengan senjata militer, komandannya adalah Muhammad Syaibani. 

Pada tahun 1510 M pertempuran itu mengakibatkan kekalahan Kekaisaran Safawi dan pasukannya.Musuh terdekat adalah Kerajaan Turki karena mereka sangat membenci gerakan Syiah. Turki akhirnya angkat senjata untuk melawan 

Kerajaan Safawi pada tahun 1514 M. di Chaldiran, sangat dekat dengan Tabriz, dan semua ini sama seperti di pertempuran sebelumnya. tidak membawa hasil yang memuaskan, karena tentara Turki di bawah Sultan Salim sangat kuat.

Syah Tahsamp (1524-1576)

Sepeninggal Ismail, Kesultanan Safawiyah digantikan oleh putranya, Tahsamp memerintah kesultanan pada usia yang sangat muda, 10 tahun, dan dia memerintah dalam waktu yang lama, sekitar 52 tahun, dan dia tidak membuat banyak kemajuan. Dia dinobatkan karena Tahsamp sangat sibuk dengan perang pada saat itu, dan pada akhirnya Tahsamp meninggal pada tanggal 14 Mei 1576 tepatnya.

Ismail II (1576-1577)

Sepeninggal Tahsamp, tahta diberikan kepada putra Tahsamp yaitu Ismail II, dan beliau adalah putra sulung Ismail yang resmi naik tahta dan dinobatkan menjadi raja pada tahun 1576, yang kebetulan adalah hari 22 Agustus Muhammad Khuabanda (1577-1587)

Setelah kematian Ismail pada tahun 1577, Kuta Banda menggantikannya. Selama 10 tahun pemerintahannya, Khudabanda tidak mampu mendirikan kerajaannya sendiri karena kondisi fisiknya yang terbatas. Kerajaan Safawiyah sangat lemah saat itu.

Abbas I (1558-1628)

Akhirnya KhudaBanda mati pada tahun 1558 dan kedudukan kesultanan berada di pucuk pimpinan Abbas I yang cukup lama memegang kekuasaan dan melakukan banyak usaha pada masa itu. naik tahta kaisar, dinasti Safawi berkembang.

Safi Mirza (1628-1642)

Kemudian penguasa berikutnya adalah Mirza yang merupakan cucu dari Abbas I, Mirza adalah orang yang sangat jahat dan kejam dan karena sifatnya Kerajaan Safawiyah mengalami kemunduran yang sangat kuat.

Syah Abbas II  (1642-1667)

Abbas II menjadi pemimpin kekaisaran setelah Safi Mirza, tetapi setelah itu Abbas II mabuk dan akhirnya meninggal, tetapi pada masa pemerintahan Abbas II, dia selalu mendapatkan haknya. Hak ini dihargai karena dia dapat mundur dari Kekaisaran Safawi. Suleiman menjadi pemimpin setelah kematian Abbas II, dan dia tidak jauh berbeda dengan Abbas II.

Sulaiman (1667-1694)

Suleiman menjadi pemimpin setelah kematian Abbas II, dan dia tidak jauh berbeda dengan Abbas II. Suleiman juga suka minum, dan perangainya sangat kejam. Sejak saat itu sikap masyarakat terhadap Kerajaan Safawi menjadi acuh tak acuh.

Shah Husein (1694-1722)

Hussein, yang menjadi kepala Kekaisaran Safawi di bawah Suleiman, sering menyerahkan segalanya, kekuasaan atau lainnya, kepada ulama, yang menyebabkan kebencian terhadap sekte Sunni Afghanistan, Afghanistan 1709 Perang pertama terjadi saat itu, Zaman Kekuasaan Tuhan Vays.

Tahsamp (1722-1732)

Dia adalah putra Husein, ketika dia naik tahta, banyak orang  mendukungnya sebagai suku Qazar di Rusia, dan kemudian pada tahun 1726 Tahsamp membuat perjanjian kerjasama dengan Afghanistan.

Dinasti Mughal Di India

Zahiruddin Babur, dialah orang yang mendirikan Kerajaan Mughal pada tahun 1526 sampai 1858M, pada saat itu dia berhasil mengalahkan pasukannya dalam pertempuran yang sangat dahsyat di Panipat. Kerajaan ini berada di India di bawah pemerintahan ibu kota Delhi, kerajaan ini dapat berdiri cukup lama yaitu 320 atau setara dengan tiga setengah abad, penduduknya banyak yang beragama Hindu sedangkan umat Islam hanya minoritas. Saat itu, Babur meninggal dalam usia 48 tahun, kemudian tahta digantikan oleh putranya yang bernama Humayun.

Proses berdirinya Kerajaan Mughal adalah proses yang sangat panjang, Kesultanan Delhi yang terkenal (1192-1525) sangat rapuh, dan pada saat yang sama kekalahan Kerajaan India sangat tajam, dan banyak hal rumit sering terjadi. Tindakan ini sangat kejam karena pada saat itu kerajaan Lodi menangkap gubernur atau perdana menteri Mughal atau yang biasa dikenal dengan Hami Khan padahal dialah yang memegang kekuasaan di kerajaan Lodi. 

Terjadi perang saat itu dan keluarga kerajaan Lodi berusaha menggulingkannya dan mendapat dukungan dari Jahiruddin Babur. Akhirnya dalam perang salah satu keluarga Lodi meninggal yaitu Ibrahim Lodi dan tentara lainnya tewas di lapangan setelah Zahiruddin Babur menyatakan kemenangannya dan Mughal untuk semua dukungan Pemerintah, dan kerajaan berakhir. Delhi, raja pertama setelah berdirinya Kerajaan Mughal adalah Chahiruddin Babur.

Saat itu Babur wafat dan tahta kerajaan diberikan kepada putra pertama Babur, Humayun.Humayun naik tahta pada tahun 1530-1539, kemudian pada tahun 1555-1556 terjadi banyak huru-hara dan pemberontakan, sebab permasalahan tersebut adalah usia pemerintahannya yang masih muda. 

Kerajaan ini didirikan oleh kemenangan Babur dan diperkuat di bawah cucunya Akbar (1556-1605). Selama masa pemerintahan ini, Akbar memperluas kerajaan ini hingga mencakup wilayah Hindustan dan Punjab, Gujarat, Bengal, dan Rajasthan. Setelah itu, Akbar mendirikan kerajaannya, meskipun pemerintahannya elitis, mereka resmi warga negara Muslim, namun sebagian warga tersebut adalah warga yang masuk agama Hindu.

Dinasti Usmani Di Turki


Kerajaan Usmani adalah tiga kerajaan abad pertengahan terbesar antara Safawi dan Mughal. Kerajaan ini berasal dari Asia Tengah, lebih tepatnya dari Istanbul Di era 1289 M, Artogol sudah mati. Penguasanya dilanjutkan oleh keturunan Utsman (bernama Sultan Ottoman bin Sauji bin Artogol bin Sulaimansyah bin Kia Alp). Ditetapkan bahwa putra Artogol adalah pendiri 

Kekaisaran Ottoman. Dia memerintah dari tahun 1290 hingga 1326 M. Seperti ayahnya, Utsman berjasa besar bagi Sultan Alauddin II dengan keberhasilannya menaklukkan benteng Bizantium pada tahun 1300 Masehi. Kekaisaran Seljuk diserbu oleh bangsa Mongol dan Sultan Alauddin II sudah terbinasakan.


Penaklukan kota konstantinopel merupakan tonggak sejarah Islam untuk memuaskan bangsa Turki, Kesultanan Utsmaniyah dan ambisi umat Islam. Mehmed Al Fatih mencoba mempersatukan bangsa Turki untuk melawan kekaisaran kafir kekhalifahan Muslim


Setelah berkembangnya wilayah ke arah timur dan penaklukan konstantinopel, Utsmaniyah berhasil menguasai wilayah gubernur Anatolia karena Utsmaniyah dipermalukan oleh kejahatan Syi'ah Sunni dan setelah itu mereka bersaing dengan Safawi untuk memperebutkan kekuasaan. 

Menguasai Anatolia timur dan Iran barat dan juga jalur perdagangan Aleppo. Utsmaniyah terus maju dari tahun 1516 hingga 1517 untuk menguasai kerajaan Mamluk di Suriah dan Mesir serta kota-kota Muslim di Arab.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun