Ismail II (1576-1577)
Sepeninggal Tahsamp, tahta diberikan kepada putra Tahsamp yaitu Ismail II, dan beliau adalah putra sulung Ismail yang resmi naik tahta dan dinobatkan menjadi raja pada tahun 1576, yang kebetulan adalah hari 22 Agustus Muhammad Khuabanda (1577-1587)
Setelah kematian Ismail pada tahun 1577, Kuta Banda menggantikannya. Selama 10 tahun pemerintahannya, Khudabanda tidak mampu mendirikan kerajaannya sendiri karena kondisi fisiknya yang terbatas. Kerajaan Safawiyah sangat lemah saat itu.
Abbas I (1558-1628)
Akhirnya KhudaBanda mati pada tahun 1558 dan kedudukan kesultanan berada di pucuk pimpinan Abbas I yang cukup lama memegang kekuasaan dan melakukan banyak usaha pada masa itu. naik tahta kaisar, dinasti Safawi berkembang.
Safi Mirza (1628-1642)
Kemudian penguasa berikutnya adalah Mirza yang merupakan cucu dari Abbas I, Mirza adalah orang yang sangat jahat dan kejam dan karena sifatnya Kerajaan Safawiyah mengalami kemunduran yang sangat kuat.
Syah Abbas IIÂ (1642-1667)
Abbas II menjadi pemimpin kekaisaran setelah Safi Mirza, tetapi setelah itu Abbas II mabuk dan akhirnya meninggal, tetapi pada masa pemerintahan Abbas II, dia selalu mendapatkan haknya. Hak ini dihargai karena dia dapat mundur dari Kekaisaran Safawi. Suleiman menjadi pemimpin setelah kematian Abbas II, dan dia tidak jauh berbeda dengan Abbas II.
Sulaiman (1667-1694)
Suleiman menjadi pemimpin setelah kematian Abbas II, dan dia tidak jauh berbeda dengan Abbas II. Suleiman juga suka minum, dan perangainya sangat kejam. Sejak saat itu sikap masyarakat terhadap Kerajaan Safawi menjadi acuh tak acuh.