Mohon tunggu...
Putri Musalamah
Putri Musalamah Mohon Tunggu... Psikolog - Konselor, trainer, SDM dan fasilitator parenting

9 tahun menggeluti dunia pendidikan dan konseling remaja, tertarik dengan ilmu parenting. Kini menfokuskan diri di bidang SDM dan HRD.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pesan dari Ibu

12 Desember 2024   13:52 Diperbarui: 12 Desember 2024   18:48 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 " Mengapa ayah terus mempertahankan peternakan ini, ayah sudah cukup tua untuk menjalani ini semua".

" Semua leluhurkau hidup dari sini, istri tercintaku juga dimakamkan di sini, bagaiman bisa aku menjual atnah ini" ucap pak Thomas.

" Ibu akan sedih melihat ayah keras kepala begini".

" Ibumu akan jauh lebih melihat anaknya bersikeras mengirim ayahnya ke panti jompo" ucap pak Thomas sambil meninggalkan meja makan.

Merasa khawatir dengan ayahnya yang marah Andre mencari ayahnya kesekeliling ruangan. Sampai dia menemuai ayah berada didepan sebuah peti tempat menyimpan mainanya.

" Dahulu kau sangat senang main kuda-kudaan ini" ucap ayah sambil menumjukkan mainan kuda kayu milik andre.

Andre tediam dan duduk bersebelahan dengan ayahnya, dia melihat semua mainanya.

" Dahulu kau sering bertengkar dengan kakakmu" ucap Ayah.

" Ya kakak selalu menang dariku".

" Kau tahu Andre, Annie selalu bilang kelak Andre inilah yang akan emngangkat nasib keluarga kita. meskipun dia tidak suka belajar, dan cenderung sulit diatur, tapi hatinya tulus" ucap Ayah sambil melihat foro ibunya.

Air matanya menetes membasahi pipinya, Ibu yang tak pernah meremehkanya meskipun nilainya buruk. Ibu yang selelu percaya akan pilihanya, ibu yang  selalu mendukungan. Tapi Andre tidak bisa mendampingi ibunya untuk terakhir kali. Dia harus berurusan dengan polisi karena hutang yang menumpuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun