Tipe Permisif. Pengasuhan tipe ini biasanya muncul pada orang tua yang lama menanti anak, atau punya anak tunggal. Tipe ini biasanya akan memperbolehkan anak melakukan apapun sebagai bentuk rasa sayang. Kelebihan tipe ini anak selamanya tidak akan merasa kekurangan kasih sayang, cenderung merasa bahagia dan jiwanya jauh lebih tenang. Kekurangan tipe ini adalah anak berkembang tanpa mampu meregulasi keinginan. Anak cenderung menentang saat keinginan tidak dituruti, cenderung kurang mandiri. Bahkan anak akan merasa mudah hancur saat ada permasalahan berat di hidupnya.
Tipe neglectful. Tipe pengasuhan terakhir adalah neglectful dimana orang tua cenderung bersikap acuh pada kebutuhan kasih sayang. Anak hanya dipenuhi kebutuhan fisiknya saja, biasanya muncul pada orang tua yang terlalu sibuk. Kelebihan tipe ini anak cenderung mandiri, karena terbiasa mengurus dirinya. Kekurangan dari tipe ini, kasih sayang tidak terpenuhi, anak merasa tidak berharga. Beberapa kasus anak akan mencari kasih sayang dengan cara lain, bisa bergabung dengan komunitas jalanan atau jatuh pada penggunaan obat terlarang.
Tips menyamakan pola pengasuhan.
Dari empat tipe pengasuhan diatas tidak ada yang paling baik dan sempurna, semua memiliki kelebihan dan kekurangan. Banyak yang berpikir demokratis adalah pola terbaik dan neglectful yang terburuk. Sejatinya adakala orang tua perlu menjadi demokratif, ada kalanya menjadi otoriter, adakalanya menjadi permisif dan neglectful. Tinggal yang perlu di dominankan adalah tipe yang paling sesuai dengan kondisi anak kita. Mengapa begitu? Coba bayangkan kita memilki anak istimewa ADHD dan kita menerapkan tipe pengasuha full demokratis maka bisa di bayangkan beta rumitnya.
Langkah selanjutnya setelah memahami tipe mana yang paling sesuai maka kita perlu menyamakan prisnsip, visi dan misi pengasuhan dengan sekitar. Â Berikut beberapa alternative cara yang bisa dilakukan:
1. Komunikasi
Penulis memahami kata ini mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. Komunikasi adalah komponen penting dalam menyamakan persepsi. Tetapi tidak jarang entah ibu atau ayah sulit untuk menyampaikan dengan ribuan faktor. Terlebih pasangan yang masih tinggal dengan mertua atau orang tua, pasti akan menemui permasalahan ini. Maka perlu bagi orang tua jika ingin menitipkan buah hatinya pada orang tua untuk mengkomunikasikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Meski sulit tetap usahan semaksimal mungkin jika bukan anda siapa lagi.
2. Mencari informasi bersamaÂ
Pasangan tidak boleh timpang dalam mendapat informasi, karena keduanya memiliki peran yang sama pentingya. Mencari informasi bersama akan memungkinkan terjadi kesepamahaman dalam pengasuhan. Ingat pengasuahn itu kerja sama bukan sepihak. Ingat ilmu parenting itu tidak saklek, terus berkembang semakin banyak masukan semakin baik.
3. Membuat road map keluarga
Penting bagi pasangan untuk menentukan visi dan misi atau setidaknya tujuan akhir. Hal ini perlu dilakukan sehingga ketika ada salah satu yang melenceng dari tujuan bisa diingatkan pada road map tujuan keluarga. Visi dan misi berbeda dengan menentukan karir anak, visi dan misi adalah tujuan dan landasan dalam berkeluarga.