Pengaruh Busuk Tandan Buah terhadap Jumlah CPO Pada
 Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
Putri Maulidya Fitri dan Sundahri
Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember
Korespondensi : Sundahri.faperta@unej.ac.idÂ
Kelapa sawit merupakan tanaman tropis yang berasal dari Afrika Barat. Produk utama dari kelapa sawit adalah tandan buah yang akan diproses sehingga menghasilkan minyak sawit. Â Kelebihan minyak kelapa sawit salah satunya adalah rendah kolesterol sehingga aman dikonsumsi untuk semua kalangan. Produksi kelapa sawit pada tahun 2017 sebesar 35.359.384 ton, sedangkan produktivitas mencapai 2,9 ton per hektar (Dirjen Perkebunan, 2019). Perkembangan dari perkebunan kelapa sawit terus meningkat dikarenakan minyak sawit menjadi produk yang diekspor didunia sehingga dapat menambah sumber devisa negara. Namun, terdapat kendala yang mempengaruhi jumlah dan kualitas dari minyak sawit. Salah satunya adalah penyakit busuk tandan buah (Pane dkk., 2023).
Penyakit busuk tandan buah disebabkan munculnya jamur Marasmius palmivorus. Busuk tandan buah dapat mempengaruhi kualitas minyak sawit. Kelapa sawit yang terserang penyakit busuk tandan buah memiliki rendemen asam lemak yang tinggi. Minyak sawit dengan kualitas baik, hanya memiliki rendemen asam lemak yang rendah dan rendemen CPO tinggi. Jika rendemen asam lemak terlalu tinggi, maka minyak yang dihasilkan hanya sedikit sehingga mempengaruhi jumlah minyak yang dihasilkan dari tanaman kelapa sawit. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian penyakit busuk tandan buah agar produksi CPO diharapkan maksimal (Lukito dkk., 2017).Â
Â
Â
Â
PEMBAHASAN