Mohon tunggu...
Putri Wahyu Maulidya
Putri Wahyu Maulidya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Biomassa sebagai Energi Bersih dan Terbarukan

21 Juli 2022   23:18 Diperbarui: 21 Juli 2022   23:27 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Menghadapi era Revolusi Industri 4.0 energi telah menjadi kebutuhan dasar dan sumber daya yang tidak terpisahkan dari aktivitas manusia yang akan terus berkemang sesuai standar kehidupan. Energi juga berperan penting dalam pergerakan perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat sehingga strategi penyediaan dan pendistriusian energi menjadi hal yang harus diperhatikan. 

Sumber energi utama yang masih banyak digunakan saat ini adalah bahan akar fosil yaitu minyak bumi batu bara dan gas alam yang tidak terbarukan karena ketersediaannya yang terbatas. 

Selain dalam jumlah yang terbatas pembakaran bahan bakar fosil juga memiliki beberapa dampak yaitu timbulnya emisi gas rumah kaca terutama karbon dioksida yang dapat berbahaya bagi lingkungan dan atmosfer sehingga membuat cadangan minyak bumi semakin menipis. 

Jika sumur baru tidak ditemukan produksi minyak akan meningkat atau harga menjadi fluktuatif karena permintaan yang meningkat suhu global meningkat tajam sejak revolusi industri.[1]

Penggunaan bahan akar fosil yang berleihan yang mendorong aktivitas manusia menyebabkan pemanasan gloal. Panel Antar pemerintah tentang Peruahan Iklim (IPCC) sebuah panel internasional negara-negara yang memeriksa variailitas iklim global pada tahun 2018 meneritkan laporan khusus tentang pemanasan global. 

Pemanasan global 15C (laporan khusus pemanasan glboal 15 derajat). Laporan tersebut mencakup sejumlah dampak yaitu dampak pemanasan global terhadap ketahanan pangan kesehatan manusia dan ekosistem serta rekomendasi cara-cara yang harus dilakukan oleh semua negara yang harus dilakukan para pakar global untuk membatasi kenaikan suhu hingga 15C di atas rata-rata. suhu praindustri. 

Dengan laju emisi gas rumah kaca yang mengalami pertumuhan pesat saat ini IPCC menegaskan kembali ahwa peluang untuk mencapai target tersebut hanya 12 tahun atau hanya sampai 2030. 

Menurut IPCC untuk mendapatkan hasil tersebut Untuk ini mitigasi yang sangat agresif cepat dan ekstensif diperlukan upaya. termasuk mengurangi penggunaan batu bara dan minyak umi serta lebih banyak menggunakan energi terbarukan di sektor ketenagalistrikan.

Sebagian wilayah di dunia mulai mengembangkan dan menerapkan berbagai kebijakan juga peraturan untuk mematasi penggunaan bahan bakar fosil dan beralih ke energi terbarukan serta mendorong efisiensi energi. Agenda pembangunan global saat ini juga telah beralih ke sistem pemangunan rendah karbon. Energi lain yang umum digunakan adalah energi listrik. 

Listrik merupakan salah satu hasil pemanfaatan sumber daya dan teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pembangunan umum negara dan tidak dapat dipungkiri ahwa listrik telah menjadi kebutuhan utama masyarakat. 

Perubahan keutuhan energi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat akan terlihat di masa depan dengan kemajuan teknologi seperti perkembangan kompor listrik alat transportasi listrik dan kebutuhan lainnya menggunakan listrik manusia lainnya sebagai motor. 

Listrik akan terus bertamah setiap tahunnya dan kedepannya kebutuhan listrik akan terus meningkat seiring dengan pertumuhan dan perkemangan penduduk besarnya investasi perkembangan teknologi termasuk perkembangan dunia pendidikan untuk semua jenjang pendidikan. Jika energi ini digunakan terus menerus akan terjadi krisis energi di dunia. 

Merupakan tantangan bagi pemerintah di semua negara di dunia untuk mengganti energi ini dengan energi baru dan terbarukan (EBT) yang berwawasan lingkungan.

Energi baru dan terarukan adalah energi yang belum pernah digunakan secara besar besaran dan berpotensi untuk digunakan secara terus menerus tanpa takut persediaannya akan habis di masa yang akan datang. EBT ini sangat efektif dan dapat digunakan dalam jangka panjang dan dalam skala besar. 

Contoh EBT yang telah dikembangkan adalah energi surya angin air panas umi dan biomassa. Potensi biomassa untuk menjadi sumber energi terbarukan semakin besar karena biomassa bersifat organik dan mudah diperoleh dari tumuhan dan hewan. 

Tumbuhan dan hewan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui sehingga dengan proses pengelolaan yang baik dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi baru dan terbarukan. 

Biomassa yang dapat diubah menjadi bioenergi biasanya berasal dari tanaman energi seperti kelapa sawit minyak wijen dan tebu limbah pertanian seperti sekam padi daun dan ranting kering serta limbah rumah tangga ternak seperti kotoran sapi. 

Energi yang dihasilkan dari biomassa dapat berupa biogas io-alkohol dan biodiesel dengan efisiensi tinggi penggunaan yang fleksiel kenyamanan dan tidak mencemari lingkungan. 

Penggunaan energi biomassa akan menggantikan energi fosil untuk mengurangi segala bentuk pencemaran lingkungan termasuk tanah air dan udara yang sering dihasilkan dari penggunaan bahan akar fosil. 

Pengurangan pencemaran lingkungan akan memulihkan ekosistem daratan dan perairan yang terganggu hingga tercapai keseimangan antara alam dan manusia. Udara bersih bebas dari polutan yang terkandung dalam bahan akar fosil meningkatkan kesehatan manusia.

Penggunaan 4 energi biomassa dalam jangka panjang merupakan salah satu langkah untuk mengatasi perubahan iklim yang telah merugikan seluruh umat manusia.

Penelitian dan pengemangan serta pemanfaatan energi terbarukan khususnya energi biomassa telah berkemang pesat di banyak negara di dunia. Di Indonesia penelitian dan pengembangan sudah mulai banyak dilakukan namun pemanfaatan energi biomassa masih teratas dan banyak kendalanya. 

Hal ini disebabkan keterbatasan teknologi biomassa menjadi energi pilihan masyarakat untuk tetap menggunakan bahan akar fosil dan ketidaktahuan masyarakat akan pentingnya peran energi biomassa sebagai sumber energi dalam energi baru dan terbarukan. 

Potensi pengembangan energi biomassa di Indonesia penting karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya. Kegiatan pertanian dan peternakan yang banyak menghasilkan limbah masih bisa didaur ulang. 

Oleh karena itu pemerintah harus mulai memberdayakan masyarakat untuk mengelola limbah dari pertanian dan peternakan dengan bioenergi yang serbaguna. Tentu saja ini datang dengan penyediaan teknologi yang efisien dan terjangkau yang masih terus diteliti dan dikembangkan. Kemudian apakah Indonesia sudah menggunakan dan menerapkan pemakaian energi terbarukan? 

Perlu diketahui Indonesia mempunyai kapasitas tenaga surya yang melimpah, sama halnya dengan air dan angin. Indonesia juga memiliki sebaran kapasitas panas bumi yang luas sehingga dapat ditemukan banyak di pulau-pulau besar. Jawa dan Sumatra diketahui memiliki kapasitas panas bumi paling besar dengan nilai 12,8 GWe (gigawatt ekivalen) dan 9,7 GWe. 

Kapasitas energi terbarukan yang Indonesia punya untuk ketenagalistrikan nilainya sebesar 431 GW, total tersebut mencakup panas bumi, air dan mikro-mini hidro, bioenergi, surya, angin, dan arus laut. Dengan menggunakan potensi energi terarukan Indonesia dapat menciptakan jalan baru untuk penggunaan energi alternatif yang leih berkelanjutan.[2]

Refrensi: 

R. Industri, E. Baru, E. Baru, T. P. Berkelanjutan, T. P. Berkelanjutan, and C. Ebt, "Pentingnya Perubahan Pola Pikir ( Mindset ) dalam Pengembangan Energi yang Memperhatikan SDGs," pp. 4--6.

IESR, "Energi Bersih Terbarukan Untuk Kita Semua," Iesr, p. 20, 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun