Hal ini disebabkan keterbatasan teknologi biomassa menjadi energi pilihan masyarakat untuk tetap menggunakan bahan akar fosil dan ketidaktahuan masyarakat akan pentingnya peran energi biomassa sebagai sumber energi dalam energi baru dan terbarukan.Â
Potensi pengembangan energi biomassa di Indonesia penting karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya. Kegiatan pertanian dan peternakan yang banyak menghasilkan limbah masih bisa didaur ulang.Â
Oleh karena itu pemerintah harus mulai memberdayakan masyarakat untuk mengelola limbah dari pertanian dan peternakan dengan bioenergi yang serbaguna. Tentu saja ini datang dengan penyediaan teknologi yang efisien dan terjangkau yang masih terus diteliti dan dikembangkan. Kemudian apakah Indonesia sudah menggunakan dan menerapkan pemakaian energi terbarukan?Â
Perlu diketahui Indonesia mempunyai kapasitas tenaga surya yang melimpah, sama halnya dengan air dan angin. Indonesia juga memiliki sebaran kapasitas panas bumi yang luas sehingga dapat ditemukan banyak di pulau-pulau besar. Jawa dan Sumatra diketahui memiliki kapasitas panas bumi paling besar dengan nilai 12,8 GWe (gigawatt ekivalen) dan 9,7 GWe.Â
Kapasitas energi terbarukan yang Indonesia punya untuk ketenagalistrikan nilainya sebesar 431 GW, total tersebut mencakup panas bumi, air dan mikro-mini hidro, bioenergi, surya, angin, dan arus laut. Dengan menggunakan potensi energi terarukan Indonesia dapat menciptakan jalan baru untuk penggunaan energi alternatif yang leih berkelanjutan.[2]
Refrensi:Â
R. Industri, E. Baru, E. Baru, T. P. Berkelanjutan, T. P. Berkelanjutan, and C. Ebt, "Pentingnya Perubahan Pola Pikir ( Mindset ) dalam Pengembangan Energi yang Memperhatikan SDGs," pp. 4--6.
IESR, "Energi Bersih Terbarukan Untuk Kita Semua," Iesr, p. 20, 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H