Data-data yang  telah diolah oleh jurnalis tidak boleh langsung dipublikasikan melainkan perlu melewati proses editing terlebih dahulu. Data tersebut akan di cek kembali oleh editor ataupun redaktur untuk melihat kelayakan informasi tersebut dapat dikonsumsi oleh masyarakat atau tidak.
Setelah melewati proses pengecekkan, berita pada media konvensional akan dipublikasikan secara berkala (harian, mingguan, bulanan).
Dari proses produksi, terlihat berita-berita pada media konvensional dapat dipastikan kredibilitasnya. Namun untuk mengkonsumsi berita media konvensional masyarakat perlu menunggu sedikit lebih lama jika dibandingkan dengan berita pada media baru.
Dengan bantuan teknologi-teknologi komunikasi, jurnalis media baru dimampukan untuk memproduksi berita secara tidak berurutan. Dalam pengumpulan fakta-fakta, jurnalis dapat melakukan secara online melalui situs website.
Proses penulisan berita oleh jurnalis dapat dilakukan bersamaan dengan proses editing berita sehingga waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah jauh lebih singkat.
Berita-berita pada media baru mengedepankan kecepatan dan aktualitas dalam publikasi beritanya yang terkadang membuat informasi-informasi tersebut tidak memiliki kejelasan sumber informasinya.
Selain itu untuk menarik perhatian audiens, media baru juga mengedepankan kreatifitas dalam penyajian berita. Terlihat dari portal-portal berita online yang tidak hanya menampilkan teks dan gambar saja melainkan terdapat video, infografis dan elemen-elemen multimedia yang lainnya.
Hal inilah yang menjadi tantangan bagi para jurnalis media baru.
Berikut elemen-elemen multimedia yang ikut serta mengambil peran dalam produk berita media baru.
Penyebaran berita secara online melalui situs website, media sosial dan platform-platform media online lainnya membuat audiens dapat dengan mudah mengkonsumsi informasi tersebut dimanapun dan kapanpun.