Wajah Ellen muncul di layar monitornya.
“Jora…? Oh thanks God akhirnya aku bisa menghubungimu. Gila! Kau membuatku tidak tidur semalaman. Kamu sudah sampai, Jora? “
Kejora hanya mengangguk.
“Kau benar-benar gila, Jora! Aku juga baru saja membaca emailmu. Apa maksudmu, Jora?”
Kejora tidak menjawab dan mulai tersedu. Dia tidak mempedulikan pengunjung lain di kedai kopi itu.
“Ya sudah… Kita bicarakan itu nanti, Jora. Sekarang apa rencanamu?”
Kejora hanya menggeleng perlahan. Air matanya belum surut.
“Kau punya tempat tujuan malam ini?“
Kejora menggeleng lagi.
“Robert dan Igo, teman SMA kita, mereka ada di Bali. Mau aku hubungi mereka untuk menjemput kamu? Setidaknya kamu punya tempat untuk malam ini,” usul Ellen.
“Jangan, Len… Aku tidak mau menyusahkan orang lain…”