Kepada keluarga, dosen dapat memberikan keilmuan yang bermanfaat sesuai bidang ilmu yang dimiliki, misal sebagai dosen dengan bidang ilmu farmasi, maka dapat memberikan edukasi terhadap keluarga terkait segala hal tentang obat, seperti cara minum obat yang baik, penyalahgunaan, dan rasionalitas penggunaan obat.
Kepada orang lain dan lingkungan, dosen dapat melakukan sharing knowledge pada setiap komponen yang berkecimpung di dunia pendidikan, ataupun pengabdian secara langsung pada desa desa binaan, yang ujung tombaknya mampu mencetak generasi penerus dan membantu melindungi masrayakat dari paparan misleading information.
Hingga pada akhirnya, aspek kebermanfaatan yang diberikan akan berdampak pula kepada negara, karena keluarga, orang lain, dan lingkungan merupakan komponen penyusun negara.Â
Ketika dosen memberikan manfaat kepada golongan-golongan tersebut, tentu manfaat akhir akan dirasakan oleh negara itu sendiri. Terlebih ketika tri dharma perguruan tinggi yang dilakukan mengandung aspek kepentingan nasional bahkan global.Â
Misal dalam hal penelitian penemuan obat antibiotik baru yang kaitannya dengan kepentingan kesehatan masyarakat, ataupun kaitannya dengan penelitian kerjasama global dalam hal penanggulangan bencana pandemi. Dampak dari tugas ini bisa sangat luar biasa, terutama ketika dilakukan secara kolaboratif.
Jadi, apakah beralih dari dunia corporate menjadi seorang dosen merupakan pilihan yang tepat? Pertanyaan ini mungkin memiliki jawaban yang berbeda bagi setiap individu. Namun pada akhirnya, terlepas apapun jawabannya, di manapun diri ini berkarya, semoga aspek kebermanfaatan bagi orang lain dan lingkungan menjadi tujuan akhir yang ingin dicapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H