Mohon tunggu...
Putri Khairunniswa
Putri Khairunniswa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Putri Khairunniswa adalah mahasiswa jurusan Tadris Bahasa Indonesia di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Menulis adalah hobinya sejak SMP.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Kebaikan di Sudut Kota

11 Desember 2024   22:25 Diperbarui: 12 Desember 2024   16:18 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hujan di Kota & Sumber: https://www.vecteezy.com/members/nantachi

Sejenak Cempaka terdiam dibuatnya. Ia menatapnya, mencari tau dari mana anak itu datang, tapi wajahnya tak memberikan petunjuk apa pun.

“Tapi, aku... Aku enggak punya makanan dek,” jawab Cempaka dengan nada seperti orang yang merasa bersalah. Padahal, ia sendiri belum makan sejak semalam.

Anak itu tak mengatakan apa-apa lagi setelahnya, ia hanya memeluk tubuhnya kemudian menjongkok di dekat Cempaka. Cempaka merasa hatinya tergerak untuk menolong anak itu. Tanpa pikir panjang, ia melepas jaketnya dan memberikannya kepada anak kecil itu.

“Ini, pakai jaket Kakak dulu,” katanya sambil memakai ke tubuh anak itu.

Anak itu mendongak, menatap Cempaka dengan tersenyum.

“Kamu tinggal di mana?” tanya Cempaka, mana kala ia bisa mengantar anak itu pulang ke rumahnya.

Anak itu menggeleng. “Nggak tahu,” jawabnya singkat.

Cempaka semakin bingung. “Orang tua mu di mana dek?”

Sekali lagi, anak itu menggeleng. Cempaka menahan napas, merasa ada sesuatu yang sangat salah dengan keadaan anak ini. Dia ingin melakukan sesuatu, tapi apa? Di kota ini, orang-orang hilang setiap hari, dan kebanyakan dari mereka tak pernah ditemukan lagi. Anak ini mungkin salah satunya, anak yang hilang dan tak pernah dicari.

Cempaka membereskan koran-korannya, lalu memasukkannya ke dalam tas yang ia miliki. Ia memutuskan untuk menutup dagangannya lebih awal hari ini.

“Ayo, ikut Kakak,” katanya kepada anak itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun