Mohon tunggu...
Emy Putri Alfiyah
Emy Putri Alfiyah Mohon Tunggu... Lainnya - So many thing in the world

Pecandu kata

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Bersahabat dengan Teknologi

11 Agustus 2020   15:21 Diperbarui: 11 Agustus 2020   16:43 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 10 Agustus 2020  diperingati sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang ke-25, tepatnya hari Senin kemarin. Berawal pada tanggal 10 Agustus 1995 sebagai hari dimana telah dilakukan penerbangan perdana pesawat buatan anak bangsa N-250 Gatot Kaca di Bandung.

Hal tersebut menjadi tonggak sejarah kebangkitan teknologi di Indonesia. Kemudian tanggal 10 Agustus ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) berdasarkan Keppres Nomor 71 Tahun 1995.

Teknologi adalah lebih dari sekedar hidup, karena teknologi keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Sosiolog asal Amerika, Read Bain, menuliskan bahwa technology includes all tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices and the skills by which we produce and use them . Bahwa teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua itu.

Sebenarnya teknologi sudah ada sejak zaman dahulu, yaitu sejak Zaman Pra-Sejarah yang dimulai dengan menggunakan peralatan dari batu, hingga Zaman Kuno yang ditandai dengan adanya pembangunan Piramida dan Mercususar Alexandria di Mesir.

Kemudian di Abad Pertengahan sebagai perkembangan teknologi peradaban Islam, muncul tokoh-tokoh muslim seperti Ibnu Sina  yang di kenal dengan Bapak Kedokteran. Lalu pada masa Renaissans ditemukan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg. Hingga pada Revolusi Industri abad ke-18 ditandai ditemukannya mesin uap oleh James Watt di Inggris.

Kemudian teknologi terus berkembang pada akhir Abad ke-20 hingga manusia bisa pergi keluar angkasa  dan mendarat di bulan. Setelah ditemukannya cara untuk dapat menjelajah luar angkasa manusia mengembangkan teknologi satelit.

Satelit ini adalah tonggak utama untuk teknologi informasi yang kita dapatkan saat ini yaitu melalui internet yang kini dikenal dengan teknologi digital.

Perkembangan teknologi berkembang dengan cepat, dan terus berevolusi di era digital ini. Hingga menciptakan objek dan teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih cepat dan tepat. Teknologi selangkah demi selangkah maju mulai dari hal sederhana, dengan mengembangkan cara lama ataupun penemuan metode baru dalam mempermudah kegiatan manusia.

Ada tiga komponen dalam kemajuan teknologi yaitu output lebih tinggi dari input (better), hemat biaya atau modal (cheaper) dan hemat tenaga kerja (faster). Jika teknologi dijalankan dengan tepat dan daya guna tentu akan dicapai hasil yang optimal.

Kemajuan teknologi memang sangat penting untuk kehidupan. Karena teknologi adalah salah satu penunjang kemajuan dan kesejahteraan manusia. Terbukti bahwa teknologi telah membantu memperbaiki segala bidang kehidupan manusia baik secara ekonomi, pangan, pendidikan, bersosialisasi maupun bisnis.

Baru-baru ini, dengan berjalannya kemajuan zaman menuntut sumber daya manusia untuk lebih menguasai dalam menggunakan teknologi. Teknologi membantu aktivitas atau pekerjaan manusia lebih hemat waktu, tenaga maupun biaya dengan hasil yang maksimal. Misal, sebelum adanya kalkulator, manusia menghitung angka dengan manual, baik dengan lidi maupun di kertas.

Kini kalkulator selain sebagai produk tunggal, juga ditemui di dalam hanphone yang bisa digunakan dimana dan kapan pun tanpa membawa kalkulator. Bahkan melalui Microsoft Excel penghitungan keuangan bisa dihitung dengan terperinci melalui rumus, tentunya dituntut pengetahuan dan skill dalam mengoperasikannya.

Di beberapa daerah di Indonesia juga sudah menerapkan sistem terintegrasi dengan inovasi-inovasi untuk pelayanan publik yang efektif dan transparan. Di Banyuwangi RSUD Blambangan berinovasi meluncurkan program Lahir Procot Pulang Bawa Akta pada tahun 2016.

Di Kediri di tahun yang sama Wali Kota Abdullah Abu Bakar mulai mencanangkan Harmoni Kediri The Service City, dengan program semarakkan kota, segarkan kota, layanan publik 360 derajat, iklim investasi dan rencana tata ruang wilayah. Kemudian di Jawa Barat pada tahun 2018 Gubernur Jawa Timur Ridwan Kamil meluncurkan Jabar Quick Response (Jabar QR), Desa Digital dan Tim Sabu Bersih (Saber).

Oleh karena itu, Hari Kebangkitan Teknologi Nasional harus membuat masyarakat Indonesia serta pemangku kepentingan strategis menyadari, bahwa teknologi sangat penting dalam kemajuan bangsa serta mendorong daya saing nasional maupun internasional.

Bangsa kita harus bergerak cepat mengejar ketertinggalan. Menghadapi Era Industri 4.0, generasi milenial Indonesia harus menjadi sumber daya manusia yang unggul.

Di Negara Jepang sudah berencana dalam tahap fase Era Society 5.0 yang berpusat human-centered, yaitu menciptakan teknologi Big Data dan nantinya akan berfokus pada kehidupan kemanusiaan.

Hal ini menjadi bukti teknologi hidup berdampingan dengan manusia. Maka dengan adanya Hari Kebangkitan Teknologi Nasional sekaligus sebagai momentum pembangunan sumber daya manusia berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Sumber daya yang patut diperhitungkan ialah manusia.

Tanpa adanya manusia, teknologi pun tidak akan bisa ditemukan, dan tanpa adanya teknologi kehidupan manusia sulit untuk berjalan. Bangsa yang mandiri yaitu mulai menginvestasikan diri dengan membuka pintu dunia ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tak bisa dipungkiri, teknologi adalah sahabat manusia, yang membantu  manusia dalam kehidupan dan memaksimalkan hasil yang better, cheaper and faster.

(Emy Putri Alfiyah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun