Mohon tunggu...
Putri Djalang
Putri Djalang Mohon Tunggu... -

aku binatang jalang dari kumpulannya kuterbuang biar biar aku begini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malam Pertama Ramadhan 2 Tahun yang Lalu

9 Juli 2013   17:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:47 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

seperti sekarang... nanti malam orang2 solat tarawih,...

Dia, juga  menyiapkan diri mengikuti tarawih sejak sedari siang. Seharian ia sudah merencanakan akan tarawih  dan memilih Mesjid A Tien di dekat rumahnya .... rencana itu mengikuti tidur siangnya seperti tidur-tidurnya selama ini selama ia menganggur,... menghabiskan rokok sebagai tanda kesal ....

Indahnya kumandang azan tarawih Indahnya melihat antusiasme orang orang yang berdandan dan menggelar sajadah untuk beribadah menaiki tangga tangga mesjid teratas ...

Itu dua tahun yang lalu .... ketika ia masih pengangguran .......

Kini ia sudah menjadi orang kantoran yang terpercaya..gajinya sudah bisa buat sewa kos yang layak sudah bisa buat mencicil mobil .... .... sebentar lagi membeli apartemen ....

Kini,  azan dan takbir tarawih pada hari pertama ... tak menggerakan langkahnya untuk pulang dan mengunjungi Masjid tak menggerakan hatinya untuk menghadap Ilahi bersujud ...

Tak tergerak hatinya berkumpul dengan keluarga yang membesarkan hatinya ketika keputusasaan menimpanya ....

Tak tergerak hatinya ....

karena ia menghitung bayaran uang kos, bayaran cicilan mobil... katanya tidak bisa dibayar dengan hanya beribadah saja .... dengan hanya bersilaturahim dan berempati ...

Maka ia pun menjadi mesin kota besar , mengonsep, mengetik di balik komputer kantor di seputar gadget canggih yang dimilikinya ipad buatan apple, blekberi Zetan....

Hidup adalah mengejar keberuntungan ,,, Subhanallah ....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun