seperti sekarang... nanti malam orang2 solat tarawih,...
Dia, juga menyiapkan diri mengikuti tarawih sejak sedari siang. Seharian ia sudah merencanakan akan tarawih dan memilih Mesjid A Tien di dekat rumahnya .... rencana itu mengikuti tidur siangnya seperti tidur-tidurnya selama ini selama ia menganggur,... menghabiskan rokok sebagai tanda kesal ....
Indahnya kumandang azan tarawih Indahnya melihat antusiasme orang orang yang berdandan dan menggelar sajadah untuk beribadah menaiki tangga tangga mesjid teratas ...
Itu dua tahun yang lalu .... ketika ia masih pengangguran .......
Kini ia sudah menjadi orang kantoran yang terpercaya..gajinya sudah bisa buat sewa kos yang layak sudah bisa buat mencicil mobil .... .... sebentar lagi membeli apartemen ....
Kini, azan dan takbir tarawih pada hari pertama ... tak menggerakan langkahnya untuk pulang dan mengunjungi Masjid tak menggerakan hatinya untuk menghadap Ilahi bersujud ...
Tak tergerak hatinya berkumpul dengan keluarga yang membesarkan hatinya ketika keputusasaan menimpanya ....
Tak tergerak hatinya ....
karena ia menghitung bayaran uang kos, bayaran cicilan mobil... katanya tidak bisa dibayar dengan hanya beribadah saja .... dengan hanya bersilaturahim dan berempati ...
Maka ia pun menjadi mesin kota besar , mengonsep, mengetik di balik komputer kantor di seputar gadget canggih yang dimilikinya ipad buatan apple, blekberi Zetan....
Hidup adalah mengejar keberuntungan ,,, Subhanallah ....