Mohon tunggu...
Putri Haryanti
Putri Haryanti Mohon Tunggu... Desainer - Fairy Dust

Traveling, explore, beauty

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menjelajahi Pesona Macau

30 Desember 2024   16:30 Diperbarui: 30 Desember 2024   16:30 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Macau (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Bukan hanya tentang kota gemerlap, wilayah kecil bekas koloni Portugis ini menawarkan banyak destinasi yang menggabungkan sejarah, tradisi, dan arsitektur yang menarik untuk kita jelajahi.

Berkunjung ke Hong Kong rasanya tidak afdol tanpa menyeberang ke wilayah kecil di pesisir selatan Tiongkok ini. Macao, sebutan lain dari Macau atau yang dikenal sebagai Las Vegas of Asia, menjadi tujuan saya selanjutnya. Hanya berjarak sekitar 1 jam melalui jalur darat, saya sudah bisa pindah ke negara tetangga Hong Kong ini.

Dengan merogoh kocek sekitar HK$65--HK$80 sekali jalan, jalur antara Hong Kong dan Macau hanya dipisahkan oleh Jembatan Hong Kong--Zhuhai--Macau (HKZM) dan melalui dua kali proses imigrasi saja.

Perjalanan saya ke Macau dimulai pada hari ketiga saya di Hong Kong. Saya menuju Macau pada malam hari, sekitar pukul 7. Sebenarnya, ada banyak opsi lain untuk menuju Macau dari Hong Kong, yaitu dengan menggunakan kapal feri atau helikopter, tergantung kebutuhan dan anggaran masing-masing orang. Saya menggunakan bus karena tarifnya relatif terjangkau. Lumayan juga, saya mendapat bonus pemandangan laut dan keindahan jembatan selama perjalanan.

Perjalanan dari Hongkong ke Macau (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Perjalanan dari Hongkong ke Macau (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sesampainya saya di port HKZM, saya langsung berganti bus menuju pusat kota. Yang saya tahu, beberapa kasino menyediakan bus gratis menuju lokasi-lokasi kasino, dan mungkin itu bisa digunakan jika tujuan kalian berdekatan dengan daerah yang dituju. Namun, saya memilih naik bus berbayar karena ingin langsung ke hotel. Biayanya 8 MOP.

Mata uang yang digunakan di Macau adalah MOP (Macanese Pataca), tetapi dolar Hong Kong juga masih bisa digunakan di sini. Hanya saja, kursnya mengikuti nilai tukar yang berlaku.

Macau terdiri dari tiga wilayah utama yang bisa dieksplorasi, yaitu Cotai, Semenanjung Macau, dan Taipa. Ketiga wilayah ini memiliki daya tariknya masing-masing.

Kawasan Modern Cotai

Saya sampai di hotel sekitar pukul 9 malam dan langsung bergegas mencari makan malam. Setelah itu, saya melipir ke wilayah Cotai Strip untuk mengunjungi Wynn Palace, sebuah resor mewah yang juga merupakan bagian dari jaringan kasino terkenal.

Wynn Palace menawarkan pengalaman yang sangat istimewa bagi pengunjungnya, termasuk saya. Resor ini memadukan arsitektur dengan tema kemewahan modern dan elemen seni klasik, menciptakan suasana yang benar-benar memukau.

Kawasan Cotai Macau (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Kawasan Cotai Macau (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tujuan utama saya adalah menaiki gondola SkyCab yang disediakan secara gratis oleh resor. Pemandangan dari SkyCab sangat menarik karena kita bisa menyaksikan atraksi air mancur bergoyang di Performance Lake dari atas gondola.

Visualisasi air mancur yang disajikan mengikuti irama musik, menciptakan suasana yang memukau dan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi saya

Semenanjung Macau

Esok harinya, pagi-pagi sekali saya mengunjungi daerah-daerah dekat hotel tempat saya menginap. Merupakan pusat jantung kota Macau, kawasan ini banyak dihiasi dengan bangunan-bangunan bersejarah.

Tujuan utama saya pagi ini adalah Senado Square, alun-alun bersejarah bergaya Portugis yang menjadi pusat wisata. Suasana di Senado Square pagi hari sangat berbeda dengan malam hari saat saya sampai kemarin. Di pagi hari, keadaan lebih tenang dan cenderung sepi karena belum banyak factory outlet yang buka.

Saya menyusuri lorong-lorong dengan nuansa Eropa Barat, di mana banyak toko-toko, mulai dari restoran mewah, kafe, hingga outlet brand terkenal. Jalan ini juga menjadi penghubung menuju Ruins of St. Paul's.

Ruin of St. Paul's & Portugese Egg Tart (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ruin of St. Paul's & Portugese Egg Tart (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Ruins of St. Paul's merupakan sisa reruntuhan gereja Katolik ikonik yang menjadi simbol Macau dan telah diakui UNESCO sebagai situs warisan dunia. Gereja ini dibangun pada abad ke-17 dan merupakan gereja Katolik terbesar di Asia sebelum hancur akibat kebakaran pada tahun 1835, yang melenyapkan hampir seluruh bagian bangunan, termasuk interior dan atapnya. Namun, fasad depannya masih utuh hingga saat ini.

Tangga besar menuju bangunan utama gereja adalah salah satu spot foto yang jarang sepi, maka dari itu saya datang pagi-pagi sekali untuk menghindari kerumunan. Di bagian belakang fasad, terdapat museum kecil yang memamerkan artefak dan informasi tentang sejarah gereja.

Saat berkunjung ke Semenanjung Macau, jangan lupa untuk mencoba kue khas Macau, yaitu Portuguese Egg Tart, yang hampir semua kafe di lokasi ini menjualnya

Kawasan Taipa

Destinasi saya selanjutnya setelah dari Ruins of St. Paul's adalah kawasan Taipa. Merupakan salah satu dari dua pulau utama di Macau, kawasan ini bisa dikunjungi melalui jembatan dari kawasan reklamasi Macau. Kawasan ini terkenal karena perpaduan budaya tradisional Tiongkok dengan pengaruh modern, dikelilingi oleh resor dan kasino mewah seperti The Venetian, City of Dreams, dan Galaxy Macau, serta banyak lagi. Kawasan ini juga bisa dikatakan sebagai kawasan dengan perkembangan yang sangat pesat.

Waktu saya terbatas di Macau karena harus mengejar penerbangan sore ke Hong Kong, jadi saya hanya mengunjungi beberapa destinasi saja. Karena saya belum sempat ke Studio City, The Londoner, dan The Parisian, saya pun mengambil rute bus ke arah sana untuk sekadar berfoto di depannya.

Studio City & The Parisian (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Studio City & The Parisian (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Kawasan ini saling bersebrangan dan searah. Studio City terkenal dengan bangunan unik berbentuk angka 8, yang juga dipengaruhi oleh kultur Hollywood, dengan tema dunia hiburan dan film khas Hollywood. Searah dengan Studio City, saya berjalan menuju The Parisian. Sesuai dengan namanya, resor mewah ini menampilkan replika Eiffel Tower yang menyerupai ukuran aslinya di Paris, menjadikannya landmark ikonik di Macau. Bangunan ini juga menyediakan mall, hotel, atraksi hiburan, kasino, kuliner, dan berbagai fasilitas lainnya

Interior Resor Macau (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Interior Resor Macau (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Di seberang The Parisian, saya berjalan menuju The Londoner, yang juga termasuk dalam deretan resor mewah bertema London. Dilengkapi dengan tema bangunan khas Inggris, fasad gedung ini terinspirasi oleh arsitektur House of Parliament di London. Menarik perhatian dari luar resor, bangunan ini juga memiliki replika Big Ben dengan tinggi menyerupai aslinya. Sama seperti resor-resor mewah lainnya, The Londoner dilengkapi dengan hotel, kuliner, kasino, dan fasilitas lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun