Mohon tunggu...
Putri Haezah Fahriah
Putri Haezah Fahriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Literacy Enthusiasm

Pembaca yang mencoba menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berdamai dengan Diri Sendiri, Berhenti Overthinking

4 Maret 2021   19:45 Diperbarui: 30 Januari 2022   23:13 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi overthinking | www.freepik.com

"Kapan ya aku bisa hidup bahagia?" Sebuah pertanyaan biasa yang memiliki makna luar biasa di dalamnya. Mulai dari pertanyaan timbul pikiran bercabang berujung Anxiety yang berlebihan.

Hilangnya konsentrasi dan kepekaan membuat waktu kamu dihabiskan untuk memikirkan yang tidak-tidak dan belum tentu terjadi. Diri sendiri kalah dengan kekhawatiran, kecemasan, gengsi, dan ego.

Memikirkan keadaan dan sesuatu memanglah hal yang wajar. Namun, jika berlebihan dan menimbulkan rasa curiga bahkan mengorbankan banyak waktu, kemungkinan besar kamu mengalami Overthinking. Hal ini tidak boleh dianggap sepele karena bisa bedampak buruk bagi kesehatan mental dan fisikmu jika dialami terus-terusan.

Biasanya ketika saya mengalami Overthinking jadi sulit tidur dan banyak menangis jadi pusing sendiri. Lalu hal yang saya lakukan untuk mengatasi Overthinking tersebut dengan beristirahat dengan cukup. Mungkin ada di antara kalian yang melakukan hal yang sama.

Lalu Overthinking itu apa artinya?

Bisa disimpulkan dari contoh yang saya sudah jelaskan di atas namanya Overthinking. Jadi, Overthinking adalah istilah untuk perilaku memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Hal ini bisa dipicu oleh adanya kekhawatiran akan suatu hal, mulai dari masalah sepele dalam kehidupan sehari-hari, masalah besar, hingga trauma di masa lalu, yang membuat kamu tidak bisa berhenti memikirkannya.

Sederhananya, Overthinking artinya adalah sebuah kebiasaan dimana seseorang yang terus menerus memikirkan sesuatu yang telah terjadi dan akan terjadi. Mungkin dikarenakan adanya perasaan sakit hati, bersalah,kecewa, malu, marah, sampai cemas sama hal yang akan datang. Hal ini terjadi karena obsesi akan suatu hal dan mengkhawatirkannya.

Tanda-tanda Overthinking itu apa aja sih?

1. Kecemasan yang berlebihan

Terlalu menghawatirkan sesuatu sampai susah tidur yang tidak perlu sebaiknya kamu hindari. Mengira-ngira hal negatif dan suka melamun membuat kamu mengingat hasil kamu yang kurang maksimal, padahal pencapaian kamu itu maksimal di mata orang lain.

2. Selalu memikirkan dan menebak apa yang orang pikirkan

Kita pasti akan bertemu orang banyak tiap harinya. Ada beberapa dari mereka yang berkomentar tentang diri kamu di hari itu. Selama komentarnya membangun itu gapapa. Tapi gimana kalo komentarnya negatif? terlebih kamu sibuk memikirkan orang lain memandangmu, ini bentuk Overthinking yang sering tidak kita disadari.

3. Kerap menyalahkan diri sendiri

Seringkali memperhatikan kekurangan dalam diri dan merenungkannya tanpa berniat merubahnya, kemudian kamu menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak pantas. Karenanya kamu jadi sulit move on dari keputusan yang dibuat. Terutama, jika keputusan yang diambil tidak tepat alias salah langkah.

4. Kondisi Keluarga

Keluarga yang merupakan lingkup terdekat di kehidupan memang tidak bisa kita sangkal sebagai salah satu faktor penyebab Overthinking. Entah ada perkataan atau sebuah kondisi membuat kamu berkecil hati.

5. Terlalu Perfeksionis

Wajar jika kita selalu menginginkan semuanya berjalan sempurna dan tanpa kesalahan. Pemikiran takut disangka tidak mampu dan bisa menjadi penyebab sikap ini muncul karena cenderung sibuk dan terlalu fokus memikirkan kesalahan yang dilakukan sebelumnya.

Lalu bagaimana mengatasi Overthinking?

Satu hal utama yaitu menerima pikiranmu. Semakin tidak dipikirkan malah jadi kepikiran. Begitu kan? Kemudian menyadari dan mengevaluasi yang membuat kamu Overthinking. Coba cek fakta yang ada, apa benar atau bisa jadi pikiran kita yang membuatnya nampak menjadi kesalahan. Lalu kamu fokus dengan kelebihan dan hal yang bisa dikontrol. Menyibukkan diri dengan fokus ke diri sendiri dan mencoba menerima keadaan tanpa perlu memikirkan perkataan orang lain.

Mengatasi Overthinking memang membutuhkan waktu, tapi setidaknya kamu sudah melakukan aksi. Ini yang paling penting. Seperti pola kehidupan kalau kita akan melakukan evaluasi setelah melakukan kesalahan.

Overthinking gak selamanya negatif. Karena tujuan dari pikiran kita itu baik,  dengan memikirkan ke belakang untuk evaluasi dan ke depan untuk persiapan. Overthinking yang kamu alami berarti kamu menganggap suatu hal itu penting yang menjadikan kamu bersungguh-sungguh.

Jangan lupa untuk berdamai dengan diri sendiri, banyak bersyukur dengan apa yang kamu miliki dan sudah kamu capai. Jangan sampai menyesal karena banyak waktu yang terbuang karena belum mencoba.

Saat ini Otak kita dibanting Overthinking, sedangkan hati kita ditikam what people saying.  Dunia juga menuntut kesempurnaan, namun manusia tidak luput dari kesalahan. Ayo lakukan perubahan untuk kebahagiaan dan kesuksesan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun