Mohon tunggu...
Putri Fetrilia Nurfadila
Putri Fetrilia Nurfadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Putri Fetrilia Nurfadila 111211236, Universitas Dian Nusantara, Jurusan manajemen, Fakultas Ekonomi Bisnis, Mata kuliah leadership, Nama dosen Prof. Dr. Apollo Daito, M. Si. Ak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diskursus 12 Gaya Kepemimpinan

12 Desember 2024   11:04 Diperbarui: 12 Desember 2024   11:04 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokpri prof Apollo
Dokpri prof Apollo

Dokpri prof Apollo
Dokpri prof Apollo

Dokpri prof Apollo
Dokpri prof Apollo

Dokpri prof Apollo
Dokpri prof Apollo

Dokpri prof Apollo
Dokpri prof Apollo

Dokpri prof Apollo
Dokpri prof Apollo

Dokpri prof Apollo
Dokpri prof Apollo

1. Trait Approach 

Pendekatan ini menekankan sifat-sifat pemimpin seperti kepercayaan diri, integritas, dan kemampuan berkomunikasi. 

2. Style Approach 

Fokus pada perilaku pemimpin, termasuk gaya hubungan interpersonal dan tugas. 

3. Situational Approach 

Teori yang menunjukkan bahwa efektivitas kepemimpinan bergantung pada situasi dan fleksibilitas pemimpin. 

4. Contingency Theory 

Menekankan bahwa keberhasilan pemimpin dipengaruhi oleh kesesuaian gaya kepemimpinan dan tuntutan situasi. 

5. Path-Goal Theory 

Teori yang menggambarkan pemimpin memberikan arahan dan dukungan untuk membantu bawahan mencapai tujuan. 

6. Leader-Member Exchange Theory (LMX) 

Menekankan hubungan berkualitas antara pemimpin dan anggota tim. 

7. Transformational-Transactional Approach 

Transformational Leadership menginspirasi perubahan, sedangkan Transactional Leadership berbasis penghargaan dan hukuman. 

8. Team Leadership Theory 

Fokus pada kepemimpinan dalam konteks tim dan kerja sama. 

9. Psychodynamic Approach 

Memahami perilaku pemimpin melalui kepribadian dan pengalaman emosional. 

10. Charismatic Leadership 

Pemimpin karismatik memengaruhi bawahan melalui daya tarik dan visi. 

11. Servant Leadership 

Gaya kepemimpinan yang memprioritaskan pelayanan kepada anggota tim dan kesejahteraan mereka.

1. Kepedulian terhadap Orang: Mengukur perhatian pemimpin terhadap kebutuhan dan kesejahteraan bawahan. 

2. Kepedulian terhadap Produksi: Mengukur perhatian pemimpin terhadap pencapaian target kerja dan produktivitas. 

Model ini membagi gaya kepemimpinan menjadi lima kategori utama: 

1. Manajemen Terbatas (1,1): Kepedulian rendah, lingkungan kerja tidak produktif. 

2. Manajemen Klub Negara (1,9): Kepedulian tinggi terhadap orang, tetapi produktivitas terganggu. 

3. Manajemen Otoritas-Kepatuhan (9,1): Fokus pada efisiensi, lingkungan kerja kaku. 

4. Manajemen Orang Organisasi (5,5): Kepedulian seimbang, kinerja organitas memadai. 

5. Manajemen Tim (9,9): Fokus tinggi pada orang dan produksi, lingkungan kerja produktif dan harmonis.

Slide ini menampilkan Empat Gaya Kepemimpinan berdasarkan Model Kepemimpinan Situasional yang dikembangkan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard. Model ini menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan tingkat kesiapan bawahan. Dua dimensi utama adalah: Perilaku Mendukung (dukungan pemimpin terhadap hubungan dan pengembangan bawahan) dan Perilaku Mengarahkan (pengendalian dan pengarahan tugas). 

Empat Gaya Kepemimpinan terdiri dari: 

1. Directing (S1): Pemimpin memberikan arahan jelas dan mengawasi pekerjaan, cocok untuk bawahan dengan kemampuan rendah. 

2. Coaching (S2): Pemimpin mendukung dan memotivasi bawahan, cocok untuk bawahan dengan kemampuan sedang. 

3. Supporting (S3): Pemimpin lebih mendukung daripada mengarahkan, cocok untuk bawahan yang kompeten. 

4. Delegating (S4): Pemimpin memberi wewenang penuh kepada bawahan yang sangat kompeten dan termotivasi.

Teori Kepemimpinan Path-Goal berfokus pada bagaimana pemimpin memotivasi dan mendukung bawahannya untuk mencapai tujuan. 

Faktor yang mendasari termasuk karakteristik bawahan seperti kebutuhan untuk hubungan dekat, preferensi terhadap struktur kerja yang jelas, keinginan untuk kontrol, dan persepsi kemampuan tugas. Selain itu, faktor lingkungan mencakup struktur tugas, sistem otoritas formal, dan kelompok kerja utama. 

Pemimpin memilih gaya kepemimpinan seperti direktif, mendukung, partisipatif, atau berorientasi pada prestasi. Setelah itu, mereka berfokus pada memastikan tujuan jelas, membuat jalan menuju tujuan jelas, menghilangkan hambatan, dan memberikan dukungan dan pelatihan.

Konsep Utama: Leader-Member Exchange (LMX) atau Vertical-Dyad Linkage (VDL) 

LMX adalah hubungan yang berbeda antara pemimpin dan bawahan, yang mempengaruhi kinerja, motivasi, dan kepuasan kerja bawahan. Fokus LMX adalah pada pertukaran sosial dan kepercayaan dalam hubungan tersebut. 

Bagian-bagian dalam Slide 

1. Hubungan Pemimpin dan Bawahan 

Pemimpin memberikan informasi internal, pengaruh dalam keputusan, penugasan kerja, fleksibilitas dalam pekerjaan, dukungan, dan tugas tambahan. Bawahan dengan hubungan baik menunjukkan potensi kepemimpinan, kompetensi, kesepahaman, dan komitmen. 

2. Persepsi Keadilan: Equity vs. Inequity 

Jika bawahan merasa hubungan adil, mereka masuk dalam "In-Group" yang mendapatkan perhatian dan kesempatan lebih. Jika tidak adil, mereka menjadi "Out-Group", melakukan tugas minimal. 

3. In-Group vs. Out-Group 

In-Group memiliki lebih banyak peluang, menunjukkan performa tinggi dan loyalitas. Out-Group hanya menjalankan tugas dasar dan menunjukkan keterasingan. 

4. Tahapan dalam Pengembangan LMX 

Tahap 1: Pengujian hubungan awal. 

Tahap 2: Pengembangan hubungan. 

Tahap 3: Hubungan stabil, dengan kepercayaan tinggi atau hubungan standar.

Efek Tambahan dari Kepemimpinan Transformasional adalah kombinasi kepemimpinan transformasional dan transaksional untuk mencapai kinerja yang lebih baik. 

Kepemimpinan transaksional fokus pada pertukaran antara pemimpin dan bawahan, dengan penghargaan atau hukuman berdasarkan kinerja. Komponen utama termasuk penghargaan berdasarkan hasil dan campur tangan saat ada masalah. Hasil yang diharapkan adalah hasil sesuai harapan. 

Kepemimpinan transformasional fokus pada inspirasi dan motivasi bawahan untuk melampaui ekspektasi. Komponen utama mencakup menjadi panutan, memotivasi melalui visi, mendorong inovasi, dan memberikan perhatian pada individu. Hasilnya adalah kinerja yang melebihi ekspektasi. 

Kedua gaya kepemimpinan ini saling melengkapi, dengan yang transaksional menjaga stabilitas, sementara yang transformasional mendorong kinerja lebih tinggi. Hasil akhirnya adalah pencapaian yang melebihi standar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun