Mohon tunggu...
Putri FebbyLusita
Putri FebbyLusita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Proses Menjadi Seorang Guru yang Profesional

31 Maret 2024   11:26 Diperbarui: 31 Maret 2024   11:35 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Profesi seorang guru memiliki peran yang penting dalam membentuk masa depan generasi muda. Seorang guru bertanggung jawab dalam memberikan pendidikan, memberikan inspirasi, dan membimbing peserta didik. Tetapi, keberhasilan seorang guru tidak hanya bergantung pada pengetahuan akademik saja, namun juga pada kualitas diri pribadi serta komitmen untuk mengabdikan diri mereka kepada bidang Pendidikan. 

Baik ataupun buruk perilaku dan tata cara mengajar seorang guru sangat mempengaruhi citra lembaga pendidikan. Tanpa  sumber daya guru yang profesional maka mutu pendidikan tidak akan meningkat. Hal ini disebabkan karena dalam penyelenggaraan pendidikan sekolah penekanannya ditempatkan pada peningkatan mutu sebagai jawaban terhadap kebutuhan dan dinamika masyarakat yang sedang berkembang, dan peningkatan mutu dapat dicapai melalui penyelenggaraan pendidikan. 

Guru adalah kunci dalam membuat proses pembelajaran menjadi menarik dan efektif. Oleh karena itu, guru tidak hanya harus meramaikan suasana kelas saja, namun juga mampu  menjadikan pembelajaran menjadi suatu proses yang meningkatkan karakter siswa. 

Upaya peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan akan berdampak positif dalam menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi dalam menjalankan tugasnya sebagai guru. Dalam esai ini, akan dipertimbangkan apakah seseorang sudah pantas menjadi seorang guru dengan memperhatikan kualifikasi, kompetensi, dan dedikasi yang diperlukan. Referensi akan digunakan untuk mendukung argumen yang disajikan.

  • Kualifikasi Akademik dan Profesional

Menjadi seorang guru membutuhkan kualifikasi akademik yang memadai. Pendidikan formal dalam bentuk sarjana pendidikan atau program pascasarjana di bidang pendidikan memberikan dasar pengetahuan yang tepat. Menurut penelitian oleh Darling-Hammond (2017), guru yang memiliki latar belakang pendidikan yang kuat cenderung memberikan pengajaran yang lebih efektif dan dapat membantu siswa mencapai hasil yang lebih baik.

Selain kualifikasi akademik, seorang guru juga harus memiliki kualifikasi profesional. Sertifikasi mengenai metode pengajaran, manajemen kelas, dan evaluasi penting untuk memastikan bahwa guru memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut penelitian oleh Ingersoll dan Strong (2011), guru dengan kualifikasi profesional yang baik cenderung lebih puas dengan karir mereka dan mampu mengatasi tantangan yang muncul dalam mengajar.

  • Kompetensi dan Keterampilan

Selain kualifikasi akademik, seorang guru juga harus memiliki kompetensi dan keterampilan khusus. Menurut Dewey (1916), seorang guru harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang subjek yang diajarkan dan mampu mengkomunikasikan materi dengan jelas kepada siswa. Guru juga harus memiliki kemampuan untuk memotivasi dan mendorong siswa agar belajar dengan semangat, serta memiliki keterampilan dalam mengelola kelas yang efektif.

Penelitian oleh Hattie (2009) menunjukkan bahwa guru yang efektif adalah mereka yang mampu menciptakan iklim belajar yang positif, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan merespons kebutuhan individu siswa. Guru juga harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan hubungan yang baik dengan siswa, orang tua, dan rekan kerja, serta mampu bekerja dalam tim.

  • Dedikasi dan Komitmen

Selain kualifikasi dan keterampilan, seorang guru harus memiliki dedikasi dan komitmen yang kuat terhadap profesinya. Mengajar bukan hanya tentang memberikan pengajaran di dalam kelas, tetapi juga berinvestasi dalam perkembangan pribadi dan akademik siswa, serta memastikan kesejahteraan mereka. Guru juga harus berkomitmen untuk meningkatkan diri secara terus-menerus melalui pelatihan dan pengembangan profesional.

Kesiapan menjadi seorang guru tidak hanya mencakup dalam bidang akademis saja, tetapi juga mencakup keterampilan sosial, empati, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan bermacam-macam tantangan yang akan dihadapi di dunia pendidikan pada masa yang akan datang. 

Menjadi seorang guru juga harus siap secara emosional dan psikologis untuk menghadapi dinamika lingkungan pendidikan yang kompleks, guru membutuhkan kekuatan mental untuk mengelola stres, konflik, serta tantangan yang dihadapi ketika proses pembelajaran. Oleh karena itu kesiapan menjadi guru tidak hanya kesiapan saat ini, melainkan kesiapan untuk terus berkembang, belajar, berinovasi tinggi untuk memberikan pendidikan dengan kualitas tinggi bagi generasi muda.

Kesimpulan

Menjadi seorang guru tidak hanya membutuhkan kualifikasi akademik dan profesional, tetapi juga kompetensi, keterampilan, dedikasi, dan komitmen yang kuat. Referensi yang telah disebutkan dalam esai ini mendukung argumen bahwa menjadi seorang guru memerlukan persiapan yang matang dan komitmen yang bertahan lama untuk memberikan pendidikan yang berkualitas. 

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menjadi seorang guru, seseorang harus mempertimbangkan dengan cermat apakah mereka memenuhi persyaratan ini dan apakah mereka sungguh-sungguh bersedia mengabdikan diri mereka untuk kepentingan pendidikan generasi muda. Oleh karena itu kesiapan menjadi guru tidak hanya kesiapan saat ini, melainkan kesiapan untuk terus berkembang, belajar, berinovasi tinggi untuk memberikan pendidikan dengan kualitas tinggi bagi generasi muda.

DAFTAR PUSTAKA

Darling-Hammond, L.(2017). Pendidikan guru di seluruh dunia: Apa yang dapat kita pelajari dari praktik internasional?. European Journal of Teacher Education, 40(3), 291-309.

Dewey, J. (1916). Demokrasi dan Pendidikan: Pengantar Filsafat Pendidikan. The Macmillan Company.

Hattie, J. (2009). Pembelajaran yang terlihat: Sintesis lebih dari 800 meta-analisis yang berkaitan dengan pencapaian. Routledge.

Ingersoll, R. M., & Strong, M. (2011). Dampak program induksi dan pendampingan bagi guru pemula: A critical review of the research. Review of Educational Research, 81(2), 201-233.

Sulastri, S., Fitria, H., & Martha, A. (2020). Kompetensi profesional guru dalam meningkatkan mutu pendidikan. Journal of Education Research, 1(3), 258-264.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun