Tahukah Kamu bahwa praktik magis seperti jampi-jampi, rajah, atau bahkan langgu (Gorontalo) dapat berdampak pada kesehatan mental individu dalam budaya tersebut. Hal ini dapat terjadi karena budaya dapat membentuk stigma masyarakat yang umumnya akan mengaitkan berbagai indikasi gangguan kesehatan mental sebagai bentuk gangguan magis, sehingga kita pun cenderung mengambil langkah pengobatan yang sesuai dengan apa yang kita percaya (stigma). Stigma ini yang akan memperburuk penanganan terhadap gangguan psikologis yang dialami individu dalam masyarakat sekaligus mengabaikan stressor utama yang menjadi penyebab gangguan kesehatan mental.
Referensi
Corrigan, P. W., & Penn, D. L. Lessons from social psychology on discrediting psychiatricstigma., 54, American Psychologist (1999):765–776. [PubMed: 10510666]
Dayakisni, Tri, Yuniardi, Salis. (2004). Psikologi Lintas Budaya . Malang: UMM Press.
Sarwono, Sarlito W.. (2019). Psikologi Lintas Budaya (1). Depok: Rajawali Pers.
U.S. Department of Health and Human Services. (2001). Mental Health: Culture, Race, and Ethnicity—A Supplement to Mental Health: A Report of the Surgeon General. Rockville, MD: U.S. Department of Health and Human Services, Substance Abuse and Mental Health Services Administration, Center for Mental Health Services.Â
Yusuf Olalekan Adebayo, Raphael Ekundayo Adesiyan, Chibuzor Stella Amadi, Oluwaseun Ipede, Lucy Oluebubechi Karakitie, & Kaosara Temitope Adebayo. (2024). Cross-cultural perspectives on mental health: Understanding variations and promoting cultural competence. World Journal of Advanced Research and Reviews, 23(1), 432–439. https://doi.org/10.30574/wjarr.2024.23.1.2040
Â
Redaksi
Cahyo R. Suleman, Siti Rahmatia Hamzah, Saldin.
Program Studi Psikologi
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Gorontalo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H