Mohon tunggu...
Putri Erlina
Putri Erlina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat FIKKIA Universitas Airlangga. Saya memiliki minat besar dalam menulis dan sering menyalurkan kreativitas melalui tulisan. Bagi saya, menulis bukan hanya hobi, tetapi juga sarana untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Aromaterapi sebagai Alternatif Pereda Stres Mahasiswa

2 Juni 2024   01:11 Diperbarui: 2 Juni 2024   08:57 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pinterest (https://www.benesserecorpomente.it/oli-essenziali-per-amore-6-essenze/)

Stres merupakan masalah umum yang dihadapi oleh banyak mahasiswa di seluruh dunia. Beban akademik yang tinggi, tekanan untuk berprestasi, serta berbagai tuntutan sosial dan ekspektasi sering kali menyebabkan tingkat stres yang signifikan. Berbagai metode digunakan untuk mengatasi stres, salah satunya adalah dengan penggunaan aromaterapi.

Sejarah Aromaterapi

Aromaterapi telah digunakan selama ribuan tahun oleh berbagai budaya di seluruh dunia, termasuk Mesir, India, China, dan Yunani kuno. Minyak esensial digunakan dalam pengobatan tradisional, ritual keagamaan, dan tujuan estetika. Istilah "aromaterapi" pertama kali dipopulerkan pada tahun 1937 oleh seorang ahli kimia asal Prancis bernama René-Maurice Gattefossé, yang menemukan sifat penyembuhan minyak lavender setelah mengalami luka bakar di tangannya.

Apa Itu Aromaterapi?

Aromaterapi adalah bentuk terapi alternatif yang menggunakan minyak esensial dari tanaman untuk meningkatkan kesehatan fisik dan emosional. Minyak esensial diperoleh melalui proses ekstraksi dari berbagai bagian tanaman seperti bunga, daun, batang, akar, dan kulit kayu. Aromaterapi memanfaatkan sifat terapeutik alami minyak esensial untuk membantu meredakan stres, meningkatkan suasana hati, serta memperbaiki kualitas tidur.

Mekanisme Kerja Aromaterapi

Aromaterapi bekerja melalui sistem penciuman yang terhubung langsung dengan sistem limbik di otak, yang berperan penting dalam pengaturan emosi dan memori. Ketika aroma minyak esensial dihirup, molekul-molekul aromatik merangsang reseptor penciuman di hidung, yang kemudian mengirim sinyal ke otak untuk mempengaruhi suasana hati dan respon terhadap stres.

Praktik Aromaterapi yang Disarankan untuk Mahasiswa

Untuk mahasiswa yang ingin mencoba aromaterapi sebagai metode untuk meredakan stres, berikut beberapa praktik yang disarankan:

1. Menggunakan Diffuser. Diffuser digunakan untuk menyebarkan aroma essential oil ke seluruh ruangan. Essential oil yang populer untuk mengurangi stres termasuk lavender, chamomile, dan bergamot. Penggunaan diffuser dapat menciptakan lingkungan yang menenangkan di kamar atau ruang belajar.

2. Inhalasi Langsung. Menghirup aroma minyak esensial langsung dari botol atau menggunakan inhaler aromaterapi. Praktik ini dapat dilakukan beberapa kali sehari, terutama saat merasa cemas atau stres. Aroma peppermint dan eucalyptus juga dapat digunakan untuk memberikan efek menyegarkan.

3. Pijat Aromaterapi. Menggabungkan pijat dengan essential oil yang diencerkan dengan carrier oil (seperti minyak almond atau jojoba) dapat memberikan efek relaksasi ganda melalui sentuhan dan aroma. Pijat aromaterapi dapat membantu melepaskan ketegangan otot dan menenangkan pikiran.

4. Mandi Aromaterapi. Menambahkan beberapa tetes essential oil ke dalam air mandi dapat membantu menciptakan pengalaman relaksasi total. Minyak esensial seperti rosemary, dan jasmine dapat digunakan untuk memberikan efek menenangkan dan menyegarkan.

Manfaat Aromaterapi bagi Mahasiswa

Penggunaan aromaterapi dapat memberikan berbagai manfaat bagi mahasiswa yang mengalami stres, di antaranya:

1. Relaksasi. Aromaterapi dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh. Essential oil seperti lavender dan chamomile dikenal memiliki sifat menenangkan yang dapat mengurangi ketegangan otot dan kecemasan. Dengan menggunakan diffuser atau menghirup langsung aroma essential oil, mahasiswa dapat merasa lebih rileks dan tenang setelah hari yang melelahkan.

2. Peningkatan Kualitas Tidur. Tidur yang berkualitas sangat penting bagi kesehatan mental dan fisik. Mahasiswa sering kali mengalami masalah tidur akibat stres dan kekhawatiran. Essential oil seperti lavender dan cedarwood dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dengan menciptakan suasana yang tenang dan nyaman. Menambahkan beberapa tetes essential oil ke dalam diffuser atau bantal sebelum tidur dapat membantu mengatasi insomnia dan membuat tidur lebih nyenyak.

3. Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus. Ketika merasa stres, kemampuan untuk fokus dan berkonsentrasi sering kali terganggu. Essential oil seperti rosemary dan peppermint dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan daya ingat. Penggunaan aromaterapi saat belajar atau mengerjakan tugas dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

4. Meningkatkan Suasana Hati. Aroma tertentu memiliki kemampuan untuk mempengaruhi suasana hati dan emosi. Essential oil seperti lemon dan bergamot dikenal dapat meningkatkan mood dan memberikan perasaan bahagia. Menghirup aroma ini dapat membantu mengurangi perasaan cemas dan depresi, serta membuat hari-hari terasa lebih positif.

Saat ini, aromaterapi telah tersedia dalam berbagai bentuk di pasaran, mulai dari diffuser, lilin, spray, inhaler, dan banyak lagi, sehingga memudahkan mahasiswa untuk menemukan metode yang sesuai dengan kebutuhan mereka dalam meredakan stres dan memperbaiki kualitas hidup. Dengan mencoba aromaterapi, mahasiswa dapat menemukan cara alami untuk menghadapi tantangan sehari-hari dan mencapai keseimbangan emosional yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun