Mohon tunggu...
Putri Enjelina Sihombing
Putri Enjelina Sihombing Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Konten Favorit Kesehatan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Sepelekan Overthinking

12 Agustus 2023   12:46 Diperbarui: 12 Agustus 2023   13:25 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hai sobat kompas!

Sobat kompas pasti sudah tidak asing lagi dengan kata "overthinking", bahkan banyak diantara kita yang mengalami sendiri. Sebelum kita membahas tentang overthinking, tentunya kita harus terlebih dahulu mengetahui apa definisi dari overthinking. Menurut KBBI, overthinking adalah keadaan dimana seseorang sering menghabiskan waktu untuk memikirkan sesuatu, tanpa adanya proses penyelesaian atau tindakan sehingga dianggap tidak menyelesaikan masalah. Overthinking ini juga dapat dikategorikan sebagai gangguan psikologis karena berkaitan erat dengan timbulnya kecemasan yang berlebihan(anxiety) pada penderitanya. Nah, apa saja sih yang menjadi penyebab overthinking? Berikut ini akan dijelaskan penyebab overthinking, yaitu:

1. Ketakutan akan keputusan yang salah

Overthinking dapat disebabkan oleh rasa takut membuat keputusan yang salah atau takut mengecewakan orang lain. Hal ini dapat  mendorong seseorang untuk terus menganalisis dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan. Padahal, sejatinya di dalam hidup ini manusia pasti pernah mengambil keputusan yang salah, tidak ada yang selalu benar dalam membuat sebuah keputusan. Manusia memiliki kekurangannya masing-masing, namun banyak orang cenderung takut untuk mengambil keputusan. Benar salahnya keputusan tersebut biarlah menjadi urusan dibelakang, setidaknya kamu sudah berani untuk memutuskan sesuatu dengan mempertimbangkan baik buruknya berdasarkan kemampuan berpikir kamu. Namun, apabila keputusan tersebut ternyata merupakan keputusan yang salah, banyak orang yang cenderung memikirkannya secara berlebihan yang menimbulkan kecemasan akan terjadinya konsekuensi yang tidak diinginkan atau rasa takut akan kegagalan sering kali menjadi pemicu overthinking.

2. Pengalaman traumatis atau kekhawatiran masa lalu

Beberapa diantara kita pasti memiliki pengalaman yang traumatis sehingga kita tidak akan melupakan hal tersebut sampai kapan pun dan kita akan selalu khawatir apabila kekhawatiran di masa lalu terjadi kembali. Pengalaman traumatis ini juga termasuk salah satu penyebab seseorang untuk mengalami overthinking. Seseorang cenderung terus-menerus berpikir negatif, mengantisipasi kemungkinan buruk, dan khawatir akan pengulangan kejadian di masa lalu.

3. Gangguan kecemasan (anxiety)

Gangguan kecemasan atau sering disebut dengan anxiety ternyata dapat menyebabkan overthinking yang berlebihan juga lho. Overthinking dan gangguan kecemasan (anxiety) merupakan dua hal yang berkaitan erat. Kecemasan dapat menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami overthinking. Namun, overthinking juga dapat menyebabkan kecemasan yang berlebihan jika tidak segera dikendalikan. Gangguan kecemasan ini memengaruhi pola pikir dan menyebabkan pemikiran yang berlebihan, gelisah, dan kecemasan yang tak terkendali.

Kita sering menganggap remeh overthinking, tanpa kita sadari ternyata overthinking dalam jangka panjang memiliki dampak buruk bagi kesehatan tubuh dan mental lho. Beberapa dampak buruk overthinking, yaitu:

1. Memengaruhi Kinerja Otak

Salah satu organ tubuh yang paling berdampak akibat overthinking dan stres, yaitu otak. Cenderung memikirkan hal yang berlebihan dapat mengubah fungsi kerja otak kita dengan mengubah struktur dan konektivitasnya. Otak kita hanya dipaksa untuk memikirkan sesuatu hal yang berlebihan secara terus-menerus. Hal ini akan menyebabkan stres yang cenderung berdampak pada kesehatan otak. Stres kronis bisa menyebabkan masalah mental, seperti gangguan kecemasan dan gangguan mood. 

2. Memengaruhi Sistem Pencernaan

Terlalu banyak memikirkan sesuatu hal secara terus-menerus bisa menyebabkan stres, yang pada akhirnya memengaruhi sistem pencernaan. Dilansir dari halodoc.com paparan stres menyebabkan masalah pencernaan, seperti penyakit radang usus, sindrom iritasi usus besar, perubahan motilitas saluran cerna dan sekresi lambung, peningkatan permeabilitas usus dan perubahan mikrobiota usus. 

3. Fungsi Jantung Terganggu

Overthinking juga berkaitan dengan kecemasan berlebihan terhadap sesuatu (anxiety) sangat berkaitan erat. Dimana gangguan kesehatan jiwa ini muncul dengan gejala berupa kecenderungan untuk khawatir secara berlebihan tentang beberapa hal. Overthinking dan kecemasan berlebihan bisa membahayakan kesehatan kardiovaskular. Sakit dada, takikardia, pusing, merupakan beberapa masalah yang bisa muncul akibat overthinking. Faktor risiko seperti depresi, penyalahgunaan zat dan kesulitan tidur yang berkaitan dengan kekhawatiran kronis juga bisa memperparah masalah. 

4. Merusak Kesehatan Kulit

Overthinking yang terus-menerus juga ternyata bisa memengaruhi kesehatan kulit lho. Stres emosional yang disebabkan oleh overthinking bisa memengaruhi atau memperburuk sejumlah gangguan kulit seperti psoriasis, dermatitis atopik, pruritus, alopecia, areata, dan dermatitis seboroik. Stres menyebabkan peradangan pada tubuh yang menyebabkan flare-up pada kulit. Sistem kompleks kulit yang saling berhubungan, sistem endokrin, dan sistem kekebalan tubuh dipengaruhi oleh stres kronis yang memperburuk penyakit kulit. 

5. Meningkatkan Risiko Kanker

Overthinking atau berpikir berlebihan menyebabkan stres dan aktivitas konstan sumbu hipotalamus hipofisis adrenal merusak respons imun, yang menyebabkan kanker tertentu berkembang terus-menerus. 

6.  Menghambat aktivitas sehari-hari

Overthinking sangat menguras waktu bagi penderitanya karena akan memikirkan sesuatu hal secara terus-menerus hingga mengahambat aktivitas sehari-hari.  Selain menguras waktu, overthinking juga menguras energi pengidapnya. Tidak jarang seseorang tersebut akan mengalami insomnia atau terbangun di malam hari karena anxiety dreams karena terus-menerus memikirkan sesuatu hal hingga terbawa ke mimpi. Hal tersebut tentu akan memengaruhi kualitas tidur seseorang tersebut. Sehingga orang tersebut cenderung kurang tidur yang dapat menghambat pengidapnya dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

7. Membuat emosi jadi tidak terkontrol

Kebiasaan overthinking justru bisa membuat kamu kesulitan untuk mengontrol emosi. Kamu akan cenderung tidak mampu mengendalikan amarah, mudah panik, insecure, bahkan memiliki pemikiran dan perilaku yang aneh. Overthinking juga bisa menyebabkan seseorang ingin mengurung diri dan mengurangi interaksi sosial dengan orang lain. Orang-orang akan cenderung menjauh karena emosi yang tidak dapat dikontrol, dan kamu tidak memiliki teman untuk menyampaikan apa isi pikiran kamu dan kamu akan mengolah pemikiran kamu tersebut seorang diri. Jika ini terus terjadi, risiko terjadinya depresi akan meningkat.

8. Menyebabkan sulit bersosialisasi

Tanpa kita sadari ternyata kebiasaan overthinking ini dapat membuat hubungan sosial menjadi buruk, lho. Dilansir dari alodokter.com berlebihan dalam memikirkan sesuatu dapat menyebabkan krisis kepercayaan (trust issue) kepada orang lain, yang ditandai dengan memiliki asumsi buruk, curiga terus-menerus, jaga jarak, atau sulit melupakan dan memaafkan kesalahan. Jika hal tersebut sudah terjadi, maka perlahan-lahan hubungan kamu dengan orang lain bisa menjadi renggang. Hal ini dapat memengaruhi kualitas hidupmu apabila dibiarkan begitu saja.

Setelah mengetahui penyebab dan dampak buruk dari overthinking, tentunya kita akan membahas cara mengatasi overthinking. Ada beberapa cara untuk mengatasi overthinking, yaitu:

1. Berpikir positif

Sobat kompas perlu mengetahui bahwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita sangat perlu untuk merubah cara pola pikir kita ke arah yang positif, karena cara berpikir yang positif sangat besar dampaknya bagi diri kita sendiri, misalnya dapat mengurangi overthinking kita terhadap seseorang dan suatu peristiwa tertentu. Sebagai contoh, apabila kakak atau abang kita sering memarahi kita, kita tidak boleh langsung berpikir bahwa mereka tidak menyukai kita, tetapi berpikirlah bahwa mereka memarahi kita adalah untuk kebaikan kita kedepannya dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Jangan langsung berpikiran negatif terhadap mereka.

2. Fokus pada solusi

Perlu sobat kompas ketahui bahwa ketika menghadapi masalah, yang perlu dipikirkan adalah mencari solusi dari permasalahan tersebut, bukan terus-menerus memikirkan masalahnya. Memikirkan masalah tidak akan membantu kita, tetapi dengan mencari solusi akan sangat membantu kita. Oleh karena itu, kita harus merubah pola pikir kita dan fokus kepada solusi dari permasalahan.

3. Berhenti jadi perfeksionis

Dalam melakukan suatu pekerjaan pasti kita sering merasa kurang. Misalnya, kurang cerdas, kurang rapi, kurang bagus, kurang pintar, dan berbagai macam kekurangan yang lain. Hal tersebut dapat menimbulkan overthinking karena selalu merasa pekerjaan kita kurang bagus. Sehingga kita cenderung tidak ingin melakukan pekerjaan tersebut karena kita selalu merasa pekerjaan kita kurang baik dari pekerjaan orang lain. Terkadang, lebih baik apabila kita menyelesaikan suatu pekerjaan dengan tepat waktu daripada membuat suatu pekerjaan sesempurna mungkin.

4. Awali hari dengan baik

Untuk mendapatkan akhir yang baik tentunya harus dimulai dengan awal yang baik. Demikian pula dalam menjalani hari, sobat kompas perlu memulai hari yang baik misalnya, bangun pagi, berdoa, menyiram tanaman, meminum teh, dan membaca buku. Mulailah harimu dengan hal-hal yang positif yang dapat menghilangkan pikiran-pikiran negatif secara perlahan. Selain itu, memulai hari dengan baik menandakan bahwa kamu siap untuk menjalani aktivitas di setiap harinya.

5. Alihkan pada kebahagiaan

Seseorang cenderung akan merasa bahagia apabila sedang melakukan hobi, misalnya melukis apabila hobinya adalah melukis, membaca apabila hobinya adalah membaca. Melalui hobi-hobi tersebut dapat mengatasi overthinking, karena sobat kompas cenderung sudah memikirkan kebahagiaan-kebahagiaan saja. Misalnya, sepulang sekolah nanti kamu ingin melukis, kamu sudah akan sibuk untuk mempersiapkan alat dan bahan untuk melukis, apa yang ingin dilukis sehingga waktu kamu untuk memikirkan hal-hal yang tidak penting jadi berkurang.

6. Bersyukur

Bersyukur adalah kunci dari segalanya, menerima apa yang sudah terjadi daripada sibuk menyesali kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat. Dengan bersyukur juga dapat membuat kita lebih tenang dan bahagia. Segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita semuanya sudah ada yang mengatur. Jadi, kita hanya perlu melakukan apa yang bisa kita kerjakan saja, tidak perlu memikirkan sesuatu dengan berlebihan, serahkan saja kepada Tuhan, dan yakinlah semua akan baik-baik saja.

7. Fokus pada masa sekarang

Kita cenderung kehilangan fokus kita, terlalu sibuk menyesali kesalahan kita di masa lalu dan terlalu jauh memikirkan ke depan. Padahal, hal tersebut bila kita lakukan secara terus-menerus akan berdampak buruk bagi kehidupan kita, kita menjadi tidak fokus dengan apa yang kita kerjakan saat ini. Kita tidak bisa mengubah masa lalu dan juga tidak bisa memprediksi masa depan kita. Untuk itu, gunakanlah waktu kamu saat ini sebaik mungkin dan berfokus pada masa sekarang untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

8. Terima usaha terbaikmu

Kita pasti selalu sudah berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan sesuatu. Akan tetapi, sering kali kita merasa usaha kita ini masih kecil, usaha kita ini tidak cukup baik. Apabila hal ini terjadi, cobalah untuk menerima usaha terbaikmu, jangan selalu berpikir bahwa usaha kita ini tidak cukup baik, padahal belum tentu pendapat kita dengan pendapat orang lain itu sama. Dilansir dari gramedia.com tidak harus hal besar, pujilah usaha diri sendiri pada pencapaian-pencapaian kecil dan sederhana yang berhasil dilewati. Sikap tersebut dapat membantu menenangkan pikiran dan meredakan overthinking. 

Memikirkan sesuatu bukanlah hal yang buruk, tetapi akan menjadi buruk apabila kita memikirkan sesuatu secara berlebihan. Segala seuatu yang berlebihan pasti akan memiliki dampak buruk, karena itu berpikirlah seadanya. Karena kita sudah memiliki porsinya masing-masing. Tidak ada yang akan berubah apabila kita hanya sibuk berpikir tanpa melakukan sesuatu. Memikirkan sesuatu secara berlebihan tidak baik untuk dilakukan. Selain membuang-buang buang waktu, overthinking juga berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik. Setelah membaca dampak buruk yang ditimbulkan oleh kebiasaan overthinking ini, tentu semaksimal mungkin kita akan mengusahakan agar kita tidak menjadi pengidap overthinking. Oleh karena itu, yuk cobalah untuk berhenti dari kebiasaan overthinking.  Sebaiknya tulis sesuatu yang ada di pikiranmu dalam secarik kertas untuk membantu meringankan beban pikiranmu. Jika dirasa masih sulit, kamu bisa mengalihkan pikiran terlebih dahulu dengan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat, misalnya menonton film, membaca buku, mendengarkan lagu, atau berolahraga. Jika kamu masih tetap kesulitan mengurangi dan menghilangkan kebiasaan overthinking, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog agar mendapatkan pemeriksaan dan saran yang sesuai kondisimu. 

Salam sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun