Dari hal ini, kita akan diingatkan bahwa, ketika kecil saudara bisa hidup bersama dan rukun. Namun saat dewasa, masing-masing memiliki kepentingan, persoalan dan keluarganya sendiri.
Sehingga tak jarang, ketika orang tua tak ada lagi malah saling bertengkar seolah orang asing, dan tak ada hubungan darah. Semoga hal ini tak terjadi di antara kita ya..
Untungnya, di bagian terakhir pada film diceritakan bahwa hubungan kakak-adik ini membaik. Sehingga penonton pun bisa mendapatkan pelajaran penting bahwa setiap masalah harus dicari jalan keluar dengan kepala dingin ya..Â
Penyesalan selalu datang terlambat.
Dari novel/film ini kita belajar bahwa jangan menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang ada. Sayangi orang tua terutama Ibu dengan segenap kasih. Berikan waktu dan perhatian yang cukup, agar mereka tak merasa kesepian di usia lanjut mereka.
Kadang, penyesalan bisa jadi datang terlambat. Namun lebih baik, daripada tidak memperbaiki kesalahan sama sekali.
Yang perlu diingat, dengan mendampingi orang tua. Maka kita dapat meraih ridho Allah dan meraih keberkahan dunia dengan lebih mudah.
Akhir kata, saya cukup puas dengan film ini sehingga memberi nilai 8 untuk film ini. Semoga di masa depan, akan lebih banyak Sineas Indonesia yang membuat film tak hanya sebagai hiburan semata. Namun juga sarat hikmah dan pelajaran yang dapat di ambil.Â
Terimakasih sudah membaca
Selamat hari Ibu, 22 Desember 2024
#PutriEkaSari