Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Jika Aku Jadi Kepala Daerah

27 November 2024   11:40 Diperbarui: 13 Desember 2024   18:29 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi apakah Ia akan tetap ingat akan janjinya? Dan melaksanakan tugas dengan sebaiknya. Benar-benar mengurus kaum yang terpinggirkan, atau hanya memikirkan kepentingan pribadi dan golongan saja? 

Ya.. Sebuah diskusi tentang cita-cita ini, memang tak pernah Bu Ria bayangkan dalam pikiran. Apalagi diangan-angan dalam mimpi.

Kenapa tidak? Karena baginya menjadi pemimpin. Apalagi Kepala Daerah, memiliki tanggung jawab yang berat, beban yang tidak mudah.

Tentu tak mudah mengelola sebuah Provinsi bukan? 

Jangankan mengatur sebuah daerah. Menata dan mengatur dalam bentuk yang lebih kecil saja. Misalnya murid-murid di kelas, Ia masih sering keteteran.

Pun ketika anak-anak didiknya bandel dan berantem saja Ia sudah kewalahan. Apalagi untuk sebesar Provinsi dengan masalah yang lebih kompleks, misalnya tawuran, jalan berlubang, kemacetan, dsb.

Jadi, cukuplah Ia memilih peran yang mampu dilakukan saja. Tak perlu ia mencoba peran lain yang mungkin akan sulit ia lakukan.

Serta cenderung akan mengorbankan peran pokok nya yang lain, yaitu menjadi istri dan ibu bagi anak-anak. Batin Bu Ria dalam hati.

Memiliki sebuah peran kecil membangun bangsa dari rumah dan masyarakat. Ia sudah merasa cukup untuk berkontribusi sebaiknya, sebisanya bagi Negara.

Ia cukup puas dengan peran tersebut, bukan karena tidak hanya berambisi sebagai Gubernur dengan segala tugas yang berat. Namun dengan berbagai fasilitas yang Negara bisa berikan. 

Bu Ria pun kembali menyela riuhnya anak-anak lain yang ikut menjawab pertanyaan Daus tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun