Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen : Kata adalah Doa

22 November 2024   03:21 Diperbarui: 22 November 2024   03:21 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Freepik/Kredit Foto, Clarke Quay, Singapura

"Ni.. aku di Clarke Quay, bingung mau kemana" kata ku di telpon, sambil kebingungan melihat maps dan keadaan sekitar.

"Coba cari halte bus terdekat ke arah hotel Ris.." kata sahabatku di sebrang telpon, dengan nada khawatir.

"Iya, tapi aku capek ni.. mau naik grab aja sepertinya" Kataku sambil menutup telepon, lelah.

Aku masih kebingungan, di hadapanku area pertokoan yang sudah sepi, karena waktu sudah diatas jam 9 malam. Di sebelah kananku sebuah dermaga, dengan beberapa yatch bersandar di perairan.

Dermaga ini terletak di ujung muara Singapore River dan Boat Quay. Grabcar sepertinya menjadi pilihan terakhir yang tepat karena malam semakin larut.

Setelah aku terpencar dari sahabatku di Negeri yang asing, Singapura. Dan sebelumnya aku tak sengaja terpisah di bus yang membawaku ke arah hotel, tempat kami menginap.

Aku tak sadar saat sahabatku mencolek untuk turun. Karena sibuk berfoto, mengabadikan momen dan menangkap kondisi jalanan Singapura yang tertata rapi, bebas sampah.

Saat aku sadar, bus sudah membawaku jauh dari area hotel di kawasan Arab Street. Langsung aku bertanya pada pengemudi bus, harus turun dimana, untuk melanjutkan perjalanan menuju ke hotel. Dengan info yang ada, kemudian aku pun turun dari bus di halte.

Namun aku sepertinya salah menentukan arah dan mengecek rute bus, dari semula di area orchard road, lalu terdampar di kawasan pusat perkotaan Singapura. Dan akhirnya terpental lagi ke tempat lain di China Town, karena sala naik bus. Hingga sampai ke area Clarke Quay.

Sebelum terpencar dan nyasar di negeri tetangga, Singapura. Aku tak sengaja mengucap kata, yang akhirnya membuatku menyesal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun