Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mengunjungi Ka'bah bukan Sekadar Impian

1 November 2024   05:34 Diperbarui: 9 November 2024   05:46 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi umrah. (Sumber: SHUTTERSTOCK/AYMAN ZAID via kompas.com)

Sehingga akhirnya jemaah tersebut tidak bisa ikut rombongan untuk berangkat umroh bersama. Sungguh betapa sedihnya perasaannya, hal yang diidamkan belum bisa terwujud.

Aku hanya dapat berdoa, semoga Allah mengganti ibadah umrohnya di lain waktu. Karena aku pun Allah panggil bersama rombongan Ibu-Ibu pengajian tempat Ibuku mengaji. Hal ini adalah sesuatu di luar prediksiku. 3 tahun lalu, Ibuku mengajakku untuk menabung Bersama dengan teman-temannya. Lewat agen travel Umroh Ar Risalah, Jakarta Timur.

Saat itu aku hanya mengiyakan, karena ku pikir, daripada uang gaji hasil kerjaku hanya untuk jajan dan membeli keperluan sehari-hari saja. Aku pun menabung langsung setelah gajiku terima, baru sisanya ku belanjakan untuk keperluan rumah.

Dengan bermodal tekad kuat untuk tidak mengambil tabungan tersebut hingga cukup untuk umroh, seperti halnya Ibuku yang juga menabung setiap bulannya, menyisihkan dari uang pensiun yang diterimanya.

Kisah menabung yang ku lakukan ini, tentu juga dialami oleh Jemaah lainnya. Diantaranya dari salah satu Jemaah di rombonganku, yang saat di perjalanan beliau bercerita. Bunda Ana (bukan Nama sebenarnya), Ia adalah seorang penjual nasi uduk yang setiap paginya berjualan di dekat rumahnya.

Ia bercerita dengan bersemangat, menggambarkan saat di perjalanan dalam pesawat, kebetulan Ia duduk bersebelahan denganku. Beliau sesekali menghapus air matanya, karena ia tak menyangka, seorang janda tua seperti dirinya, dapat membiayai umroh, perjalanan yang begitu jauh, beratus kilometer dari rumahnya.

Hal yang tak pernah Ia bayangkan sebelumnya. Padahal Ia sebelumnya hanya memiliki rutinitas perjalanan rumah dan tempat jualan yang hanya beberapa meter saja, untuk menata jualannya di atas meja mulai dari pasca subuh hingga sekitar jam 8-9 pagi. Namun dari jualan itu, secara konsisten Ia menyisihkan dari hasil jualannya, minimal 100 ribu per minggu.

Dari beberapa artikel yang ku baca dan ku dengar dari berbagai sumber, baik video Instagram, Tiktok, maupun FB, ternyata benarlah adanya. Jika kita berniat untuk ibadah kepada Allah, maka Allah yang akan memudahkan niat tersebut. Salah satunya niat untuk umroh/Haji.

Allah akan memberikan rejeki bagi hambaNya, yang meminta dengan penuh keyakinan. Tanpa keraguan. Allah mampukan kami..

Seperti hal yang terjadi padaku, harapan dan doa untuk ke Luar Negeri itu Allah kabulkan. Beribu kilometer jarak jauhnya dari rumah, menyebrangi lautan dan lintas benua.

Seperti hal yang terjadi padaku, harapan dan doa untuk ke Luar Negeri itu Allah kabulkan. Tanpa diduga, setelah tabunganku cukup untuk membayar umroh, bosku yang mendengar keberangkatanku ke tanah suci pun malah memberikanku bonus, katanya untuk menambah oleh-oleh selama di perjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun