Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belanja Online di Angka Kembar, Bikin Kalap?

10 Oktober 2024   05:37 Diperbarui: 6 November 2024   18:55 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sistem pembayaran belanja online pun makin memudahkan pembeli. Baik COD (pembayaran cash saat barang datang), membayar via debit, via gopay, atau shopeepay. Bahkan saat ini sebagian masyarakat tentu sudah akrab dengan pembayaran paylater. 

Sistem yang membuat kita sebagai konsumen seolah semakin dimanjakan aplikasi belanja online. Karena dapat membeli barang instan, namun membayar barang setelah hari gajian tiba. Selayaknya berhutang (ambil barang dahulu, bayar belakangan).

Hingga tak jarang beberapa orang menjadi kalap dan terlena dengan pembayaran paylater. Apalagi kini paylater digadang-gadang bisa dicicil tanpa adanya Bunga. Tentu penawaran yang menarik bukan?

Sehingga membuat banyak orang berperilaku konsumtif berbelanja, tanpa memperhitungkan berapa barang yang di beli, dan berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk membayar.

Begitu mudahnya belanja lewat berbagai media aplikasi online. Dari berbagai aplikasi belanja orange, hijau, biru, kuning, juga jejaring sosial. Maupun beragam platform lainnya, yang menjual barang dan jasa.

Pesatnya perkembangan teknologi dengan berbasis aplikasi ini membuat setiap detik terdapat ribuan produk ditawarkan di seluruh dunia melalui aplikasi belanja online.

Akses yang mudah, dan menarik tak berbatas ruang dan waktu. Produk dapat menjangkau dimanapun kita berada. Belanja pun tak terbatas waktu. 

Kita bisa berbelanja kapanpun, jam berapapun, baik pagi hari, maupun tengah malam. Para penjual di toko online selalu ada, dan menjajakan produk dagangannya secara live.

Kita dapat mengecek langsung di handphone dan melihat ribuan orang yang menjajakan barang dagangannya secara live, di aplikasi belanja online maupun media sosial.

Serupa dengan belanja di pasar atau di mall. Penjual akan berusaha menarik pembeli lewat penampilan mempesona, suara yang persuasif, mempromosikan barang dagangan pada etalase. Dengan berbagai motif lucu, menggemaskan dan berwarna warni yang menarik mata pembeli.

Bermacam kebutuhan dijual di aplikasi belanja online maupun media sosial, mulai dari ukuran yang kecil hingga yang besar. Dari barang baru, barang bekas maupun jasa. Berupa baju, makanan, elektronik, hp, buah, bahkan sayuran juga kebutuhan manusia lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun