Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bahagianya berekreasi dengan menulis

6 Oktober 2024   17:41 Diperbarui: 4 November 2024   07:49 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Design pribadi by Canva

Lewat kata yang selama ini sulit untuk diucapkan dengan mulut. Semua ternyata dapat dituliskan dengan jari.

Tak perlu menghitung rasa malu kala bertatap, atau sungkan diungkapkan langsung karena khawatir akan menyakiti. Menulis dapat mengungkapkan kata-kata senang, kesal, amarah, sedih, bahkan rindu yang ingin diluapkan dari kepala.

Nah, pantas saja jika para haters dapat dengan mudah berkomentar negatif, nyinyir di medsos ya? Mereka bisa dapat dengan mudah berkata pada kolom komentar seseorang, jika mereka tak suka. Kadang tak peduli apakah kata yang diucapkan akan menyakiti atau menyinggung orang lain.

Mungkin ketika berada di dunia Maya seseorang tak merasa berhadapan langsung, beratap muka hingga berani mengungkapkan apa yang dirasakan dalam dada. Masa bodoh orang lain suka atau tak suka.. Yang penting hati senang.

Tentu hal ini tak patut untuk dilakukan ya.. Sebaiknya kita harus memilah dan menyaring terlebih dahulu kata yang diucapkan pada kolom komentar orang lain. 

Karena jejak digital kata yang diucapkan di dunia, tentu menjadi catatan amal di akhirat kelak kan? Janganlah sampai kita mati meninggalkan nama yang buruk di dunia, sebagai haters ya..

d. Menulis bagaikan candu dan sebagai katarsis.

Kembali ke proses menulis, ternyata hal ini membuat kecanduan, Karena efek Katarsisnya (proses pelepasan emosi yang terpendam atau keluh kesah di dalam batin, sehingga seseorang bisa merasa lebih lega dan menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih baik-KBBI). Sehingga dengannya bisa melunturkan beban yang menyesakkan jiwa.

Dosisnya pun dapat naik, dari yang hanya ingin menjadi penulis kecil-kecilan, kini terpantik juga melihat guru, serta teman-teman di komunitas. Yang memiliki tulisan bagus serta bermanfaat, membuat hati juga ingin mengasah diri menciptakan tulisan berkualitas dan bermakna.

Meski awalnya proses menulis pada waktu yang singkat, terasa agak terbebani dengan pikiran 'bisa ga ya' di tengah tugas menjadi ibu dan padatnya pekerjaan. ternyata jika sudah diniati, rasanya enteng dan biasa saja.

Persepsi itu ternyata cuma ada di dalam pikiran. Dengan niat yang kuat dan ketekunan ternyata BISA.. kadang sebagai manusia, kita sendiri yang terlalu underestimate, meragukan dan melemahkan kemampuan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun