Jika memilih Rafting, maka akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp. 300.000/orang untuk menyewa peralatan rafting dan pemandu.
Puas bermain-main di Situ Cileunca, kami pun beranjak ke Lokasi berikutnya, yaitu pusat oleh-oleh Bandung.
Beragam produk oleh-oleh khas pengalengan dijual di sana. Biasanya yang berhubungan dengan produk olahan berbahan dasar susu. Karena warga Pengalengan terkenal sebagai penghasil susu.
Di parkiran tempat oleh-oleh, beberapa anak-anak kecil pun terlihat berfoto ria dengan Bus telolet yang kami naiki. Namun Supir kami tidak berani membunyikan nada klakson bus telolet yang terlalu panjang dan nyaring.Â
Karena waktu sudah beranjak malam hari. Dikhawatirkan mengganggu  dan menyebabkan kebisingan warga sekitarnya, ataupun mengganggu konsentrasi pengguna kendaraan lainnya.
Begitulah sekilas pengalaman menaiki bus telolet yang cukup mendebarkan dan menceriakan hati kala itu.Â
Meskipun terlihat menyenangkan, tren berburu klakson bus telolet ini memiliki risiko kecelakaan jika tidak hati-hati. Tercatat beberapa kasus kecelakaan yang melibatkan anak-anak pemburu klakson telolet, tentu membuat banyak orang kembali menyoroti tren klakson bus telolet serta mempertimbangkan bahayanya.
Terutama kabarnya klakson Bus telolet ini memengaruhi kinerja rem angin, pada kendaraan yang memasangnya. Maka sebaiknya pengemudi bus pun perlu berhati-hati dalam menggunakannya.Â
Setelah sebelumnya mengecek dan memastikan bus dalam kondisi prima, siap untuk berwisata. Sehingga bus tidak ada korban lalu lintas. Â
-Catatan open trip ke Pengalengan Bandung 2023-Â