Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indahnya Mudik Lebaran, Mengisi Jiwa Anak dan Orang Tua

14 April 2024   13:52 Diperbarui: 6 November 2024   20:34 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi - Ds. Cibeber, Sukabumi Jawa Barat

Layaknya kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Lewat mudik, anak menjadi individu yang saling mengenal dan menyayangi keluarga. 

Jika mendengar ada saudara yang kekurangan, dapat dengan sigap membantu jika memiliki kelebihan finansial.

Momen mudik ini memungkinkan pula adanya pertukaran informasi mengenai pendidikan, lapangan pekerjaan juga dapat dibagikan kepada sanak keluarga di kampung halaman. 

Sebuah hikmah lain silaturahim, yaitu memperbanyak rejeki, baik bagi yang mengunjungi dan dikunjungi.

Tak jarang, dengan momen mudik ini, perekenomian lingkungan yang kedatangan pemudik, akan mengalami perkembangan baik secara ekonomi dan sosial. Sebuah keberkahan dari mudik Idul Fitri.

Yang perlu diingat adalah momen sekali dalam setahun ini, harus disikapi dengan bijak. Tidak perlu pula habis-habisan dan berlebihan dalam mengeluarkan uang. Hingga akhirnya berhutang, tak jarang ada yang terjerat pinjol (pinjaman online), karena ingin dianggap sukses dan berkecukupan. 

Karena seringnya saat mudik, kita harus merogoh kantong lebih dalam untuk pengeluaran pada momen ini. Sehingga perlu perencanaan keuangan dengan matang dan cermat. 

Bahkan menabung dari jauh hari bisa menjadi pilihan. Agar sepulang dari bermudik, keuangan masih tetap aman, keluarga tetap harmonis.

Mari luruskan niat mudik dan berilah pemahaman yang cukup pada anak dan keluarga. Tentang esensi dan keistimewaan mudik yang lebih sederhana.

Isilah kesempatan mudik lebih bermakna dan berkesan. Dengan menceritakan banyak hal kepada anak. Pengalaman berharga yang mungkin akan membekas di hati dan mengisi jiwanya dengan fitrah kebaikan.

Serta pemahaman budaya lingkungan, dan interaksi sosial di kampung halaman. Yang mungkin sebelumnya anak lebih banyak bermain gadget atau media digital ketika di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun