Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mimpi yang Menjadi Nyata, lewat Kata

27 Januari 2024   17:06 Diperbarui: 1 Agustus 2024   23:14 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagu ini banyak memotivasi kita untuk gigih meraih impian yang kita inginkan, meskipun banyak halangan dan rintangan dalam mewujudkannya. 

Karena dengan impian, kita dapat lebih memaknai hidup dengan baik. Dan memberikan dorongan terbaik untuk diri sendiri. 

Impian laksana pecutan bagi diri sehingga menjadi lebih kuat dan tangguh. Untuk berusaha serta berjuang menjadikan harapan, bukan lagi angan-angan, namun menjadi kenyataan.

Dengan mimpi yang indah, membuat hidup kita terasa lebih berwarna, berenergi serta bersemangat dalam menjalani hari. Meskipun rintangan terasa melemahkan, ingatan akan impian yang kuat, seolah bagai letupan kembang api yang cantik dan menarik. 

Laksana cahaya yang menerangi hati Sang Pemimpi.

Begitu dahsyatnya mimpi, apalagi jika diucapkan atau dituliskan lewat kata-kata. Karena kata adalah doa. 

Yang secara tidak langsung mempengaruhi Sang Pemimpi. Dan dengan izin Allah, Sang pencipta, kata akan menjadi kenyataan jika dibarengi oleh keyakinan. Karena kata bagai pengharapan hamba kepada Sang Maha Kuasa.

Sehingga pantaslah pepatah bilang, berkatalah yang baik atau diam. Karena bisa jadi, kata yang kita ucapkan, menjadi catatan kebaikan yang dicatat oleh para Malaikat. 

Karena kata yang melukiskan impian seolah menjadi afirmasi bagi diri, untuk mengupgrade kapasitas diri, menjadikannya bukan hanya sebagai ilusi atau bayangan, tapi realita.

Foto Pribadi dari dinding Rumah 
Foto Pribadi dari dinding Rumah 

Saya sendiri mengalami beberapa impian yang diucap dan dituliskan, menjadi kenyataan. Meskipun waktunya tidak langsung terwujud seperti sulap. Terkadang menunggu beberapa tahun kemudian dan nyaris terlupakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun