Mohon tunggu...
Sekar PutriDewanty
Sekar PutriDewanty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Mercu Buana. NIM 43121120087

Universitas Mercu Buana Jakarta. Jurusan Manajemen, Mata Kuliah Kewirausahaan 1 Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Managing Cash Flow

3 November 2023   15:28 Diperbarui: 3 November 2023   15:32 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hallo teman teman Kompasiana, pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang managing cash flows yang akan saya kaitkan dengan bisnis donat saya yaitu " Monde de Donas ".

Apa sih managing cash flows itu ?

Cash flow adalah pengukuran jumlah uang tunai yang masuk dan keluar dari bisnis dalam periode waktu tertentu. Ini melibatkan pengawasan, pengendalian, dan perencanaan aliran masuk dan keluar uang tunai untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup uang untuk menjalankan operasinya dengan lancar dan mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan.  Hal ini juga yang  menunjukkan jika pemasukan lebih besar daripada pengeluaran, maka akan menciptakan cash flow yang positif. Sebaliknya, cash flow akan menjadi negatif apabila pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Tujuannya adalah untuk memantau keadaan dana perusahaan dan menjaga saldo kas  pada akhir periode akuntansi. Arus kas sering dikacaukan dengan pendapatan, Sebenarnya kedua istilah ini merupakan hal yang berbeda. Pendapatan mengukur jumlah uang yang masuk ke bisnis Anda, sedangkan arus kas mengukur jumlah uang yang masuk dan keluar.

Dalam mengelola cash flow, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

Menghitung Cash Flow: Untuk menghitung cash flow, kita perlu mencatat semua pemasukan dan pengeluaran dalam periode waktu tertentu. Selanjutnya, kurangkan total pengeluaran dari total pemasukan untuk mendapatkan saldo bersih cash flow.

- Mengatur Cash Flow: Untuk mengatur cash flow, kita perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain:

Membuat anggaran yang realistis untuk pemasukan dan pengeluaran.

Memantau dan mengelola piutang dan utang dengan baik.

Mengoptimalkan proses pengumpulan dan pembayaran.

Membuat cadangan dana darurat untuk mengatasi situasi darurat atau ketidakpastian

- Jenis-jenis Cash Flow: Terdapat tiga jenis utama cash flow, yaitu:

Cash flow operasional: Arus kas yang dihasilkan dari kegiatan operasional utama perusahaan, seperti penjualan produk atau jasa.

Cash flow investasi: Arus kas yang dihasilkan dari kegiatan investasi, seperti penjualan aset tetap atau investasi jangka panjang.

Cash flow pendanaan: Arus kas yang dihasilkan dari kegiatan pendanaan, seperti penerbitan saham atau pinjaman

- Menggunakan Laporan Arus Kas: Laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang perusahaan dalam periode waktu tertentu. Laporan ini dapat digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan dan mengambil keputusan yang lebih baik dalam mengelola cash flow.

Selain hal hal di atas yang perlu di perhatikan, untuk menjalankan operasinya dengan lancar dan mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan ada beberapa poin penting terkait manajemen aliran kas:

Pemantauan Rutin:

Manajemen aliran kas memerlukan pemantauan rutin terhadap semua transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Ini mencakup pendapatan, pengeluaran, pinjaman, dan investasi.

Pemantauan harus dilakukan dengan cermat dan akurat, biasanya dalam periode harian, mingguan, atau bulanan, tergantung pada kebutuhan perusahaan.

Proyeksi Aliran Kas:

Perencanaan aliran kas melibatkan proyeksi keuangan untuk jangka waktu tertentu. Ini memungkinkan perusahaan untuk memprediksi kapan akan ada kekurangan atau surplus kas.

Proyeksi aliran kas dapat membantu dalam perencanaan penggunaan dana, pembiayaan, dan penghematan.

Pengendalian Pengeluaran:

Penting untuk mengendalikan pengeluaran agar sesuai dengan rencana dan anggaran yang telah disusun.

Mengidentifikasi dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu adalah praktik yang sangat penting dalam manajemen aliran kas.

Manajemen Utang dan Pembiayaan:

Perusahaan perlu memahami dengan baik biaya utang dan sumber pembiayaan yang digunakan. Ini termasuk pinjaman bank, kreditur, atau pembiayaan ekuitas.

Keputusan tentang utang dan pembiayaan harus sesuai dengan kebutuhan kas perusahaan dan tingkat risiko yang dapat diterima.

Pengelolaan Persediaan:

Persediaan yang terlalu besar dapat mengikis kas perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk mengelola persediaan dengan bijak dan meminimalkan persediaan yang tidak perlu.

Di sisi lain, kekurangan persediaan dapat menyebabkan kehilangan penjualan, sehingga perlu mencari keseimbangan yang tepat.

Investasi yang Cerdas:

Keuntungan yang tidak digunakan sebaiknya diinvestasikan dengan bijak untuk memaksimalkan keuntungan dan menghasilkan penghasilan tambahan.

Pilihan investasi harus sesuai dengan tujuan keuangan perusahaan dan tingkat risiko yang dapat diterima.

Cadangan Kas:

Menyisihkan sebagian dari kas sebagai cadangan sangat penting. Cadangan kas dapat digunakan untuk menghadapi situasi darurat atau penurunan pendapatan tiba-tiba.

Analisis Aliran Kas:

Secara berkala, analisis aliran kas harus dilakukan untuk mengidentifikasi tren dan pola yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan.

Analisis ini dapat membantu perusahaan menyesuaikan strategi keuangan mereka sesuai dengan perkembangan pasar dan keuangan.

Managing cash flows dalam bisnis donat sangat penting untuk menjaga keberlanjutan operasi dan pertumbuhan bisnis. Cash flow merupakan aliran uang masuk dan keluar yang terkait dengan operasi bisnis , termasuk penerimaan dari penjualan donat dan pengeluaran untuk biaya operasional seperti bahan baku, sewa toko, gaji karyawan, dan lainnya. Pada kesempatan kali ini saya akan menggunakan 6 Rumus untuk menghitung Cash Flow pada bisnis donat Monde de Donas ini. 6 rumus ini ialah :

  • Free Cash Flow (arus kas bebas)
  • Operating Cash Flow
  • Investment Cash Flow
  • Financing Cash Flow
  • Net Cash Flow
  • Forecasting Cash Flow

Untuk perhitungannya sebagai berikut :

Free Cash Flow (arus kas bebas)

Rumus Free Cash Flow: Laba bersih + Penyusutan/Amortisasi -- Perubahan Modal Kerja -- Belanja Modal.

= Rp. 70,500,000 + 0 -- Rp. 20,000,000 -- Rp. Rp. 15,000,000 = Rp. 35,500,000

Operating Cash Flow

Operating Cash Flow = Laba Bersih + Pengeluaran Non Tunai -- Perubahan Modal Kerja

= Rp. 70,500,000 + Rp. Rp. 23,500,000 -- Rp. 15,000,000 = Rp. 79,000,000

Investment Cash Flow

Investment Cash Flow = Pendapatan Investasi - Pengeluaran Investasi

= Rp. 282,000,000 -- Rp. 100,000,000 = Rp. 182,000,000

Financing Cash Flow

Financing Cash Flow = Cash Inflow dari Penerbitan Ekuitas atau Utang - (Dividen Dibayar + Pembelian Kembali Utang dan Ekuitas)

= Rp. 70,500,000 -- ( Rp. 20,000,000 + Rp. 30,000,000 )

= Rp. 70,500,000 -- Rp. 50,000,000

= Rp. 20,500,000

Net Cash Flow

Net Cash Flow = Total Cash Inflow -- Total Cash Outflow

= Rp. 70,500,000 -- Rp. 30,000,000

= Rp. 40,500,000

Forecasting Cash Flow

Rumus Forecasting Cash Flow: Kas Awal + Proyeksi Arus Masuk -- Proyeksi Arus Keluar = Kas Akhir

= Rp. 47,000,000  + Rp. 70,500,000  -- Rp. 23,500,000

= Rp. 94,000,000

Dalam keseluruhan, diskursus managing cash flows dapat membantu pengusaha donat untuk mengelola keuangan bisnis dengan lebih baik dan menghindari masalah arus kas di masa depan, Terima Kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun