Mohon tunggu...
Putri Dwi
Putri Dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki ketertarikan dalam bidang kepenulisan dan memiliki pengalaman dalam menulis. Seorang yang teliti, terstruktur, cekatan dalam mengerjakan tugas, serta memiliki kemampuan komunikasi dan problem solving yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Fungsi Sungai bagi Masyarakat Bantaran Sungai Bedadung

18 Januari 2024   07:31 Diperbarui: 19 Januari 2024   16:02 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Sungai, bantatran sungai. (Sumber gambar: Dok. Pribadi/Putri Dwi)

Sungai memainkan peran kunci dalam perkembangan pola kebudayaan, menjadi salah satu sumber kehidupan manusia. Khususnya, kebudayaan agraris yang erat kaitannya dengan masyarakat berkembang di sekitar sungai. 

Pola kehidupan sepanjang sungai menjadi sumber vital bagi pertanian dan kehidupan secara keseluruhan. Orang, kelompok, atau masyarakat umumnya tumbuh dan berkembang di wilayah sungai.

Dalam perkembangan zaman modern, sungai tidak lagi secara eksklusif terkait dengan pertanian, terutama yang melintasi kota-kota di Indonesia. 

Lingkungan Tegal Boto Kidul, yang terletak di kelurahan Sumbersari, adalah salah satu daerah yang dilalui oleh aliran Sungai Bedadung. 

Masyarakat di sana banyak menggunakan sungai dalam kehidupan sehari-hari mereka. Terdapat banyak pemukiman yang telah dibangun di sepanjang aliran Sungai Bedadung,

Sumbersari merupakan daerah padat penduduk di tengah kota Jember, yang dilalui oleh aliran Sungai Bedadung. Masyarakat yang tinggal di tepi sungai ini banyak, dan rumah mereka cukup dekat dengan sungai, bahkan hanya beberapa meter dari aliran sungai. 

Aktivitas sosial yang dilakukan oleh sebagian masyarakat di tepi sungai menjadi potensi dalam meningkatkan pencemaran Sungai Bedadung. Aktivitas sosial atau domestik dari sebagian masyarakat di tepi sungai dapat menghasilkan limbah dan sampah. 

Selain itu, gaya hidup konsumtif dari sebagian masyarakat di tepi sungai juga dapat mempengaruhi jumlah sampah yang dihasilkan. Beberapa orang membuang sampah atau limbah mereka ke sungai karena jarak rumah mereka yang dekat dengan sungai.

Seorang warga yang tinggal di bantaran Sungai Bedadung, Dede berusia 23 tahun mengaku bahwa ia dan keluarganya yang sudah tinggal setahun di bantaran sungai Bedadung sering memanfaatkan sungai untuk kehidupan sehari-hari. 

Seperti mencuci baju, mandi, memancing, kakus, dan lain-lain. Ia juga mengaku jika sedang musim hujan, sungai akan naik sampai ke rumahnya namun ia tidak melakukan apa-apa dan hanya menunggu sungai surut kembali.

Tradisi menggunakan sungai untuk kegiatan mandi, mencuci, kakus telah lama menjadi bagian budaya. Namun, seiring perubahan zaman, hal tersebut tidak lagi dianggap aman atau sehat. 

Kegiatan seperti mandi, mencuci, dan menggunakan kakus dengan sabun dan deterjen dapat menyebabkan pencemaran dan polusi sungai. 

Walaupun masyarakat di sekitar bantaran Sungai Bedadung memiliki kesadaran akan potensi sungai, masih banyak yang belum menyadari betapa pentingnya menjaga kelestarian sungai tersebut. 

Meskipun solusi untuk masalah tersebut telah ada, tanpa kesadaran masyarakat, masalah terkait menjaga kebersihan Sungai Bedadung tidak dapat diatasi secara efektif.

Untuk meningkatkan kelestarian Sungai Bedadung, diperlukan upaya kolaboratif dari masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait. 

Pertama, perlu dilakukan program penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat sekitar sungai untuk meningkatkan kesadaran akan dampak negatif aktivitas sosial terhadap kebersihan sungai. 

Program ini dapat mencakup informasi tentang bahaya pencemaran dan polusi sungai, serta cara-cara sederhana untuk mencegahnya. 

Selain itu, perlu juga menggalakkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan mendorong praktik pemilahan sampah dan penggunaan tempat sampah yang tepat.

Pentingnya peran pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian sungai tidak dapat diabaikan. 

Pemerintah perlu terlibat secara aktif dalam pengawasan aktivitas di sekitar sungai, menegakkan regulasi terkait lingkungan, dan menginvestasikan dana untuk meningkatkan infrastruktur sanitasi di sekitar Sungai Bedadung. 

Pemberdayaan komunitas lokal juga perlu ditingkatkan, sehingga masyarakat merasa memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.

Untuk mengurangi dampak negatif, diperlukan kampanye untuk mendorong penggunaan produk ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. 

Pemantauan rutin terhadap kualitas air Sungai Bedadung dapat memberikan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif. 

Jadi, dengan langkah-langkah ini, diharapkan Sungai Bedadung dapat tetap menjadi sumber kehidupan yang berkelanjutan bagi masyarakat di sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun