Tradisi menggunakan sungai untuk kegiatan mandi, mencuci, kakus telah lama menjadi bagian budaya. Namun, seiring perubahan zaman, hal tersebut tidak lagi dianggap aman atau sehat.Â
Kegiatan seperti mandi, mencuci, dan menggunakan kakus dengan sabun dan deterjen dapat menyebabkan pencemaran dan polusi sungai.Â
Walaupun masyarakat di sekitar bantaran Sungai Bedadung memiliki kesadaran akan potensi sungai, masih banyak yang belum menyadari betapa pentingnya menjaga kelestarian sungai tersebut.Â
Meskipun solusi untuk masalah tersebut telah ada, tanpa kesadaran masyarakat, masalah terkait menjaga kebersihan Sungai Bedadung tidak dapat diatasi secara efektif.
Untuk meningkatkan kelestarian Sungai Bedadung, diperlukan upaya kolaboratif dari masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait.Â
Pertama, perlu dilakukan program penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat sekitar sungai untuk meningkatkan kesadaran akan dampak negatif aktivitas sosial terhadap kebersihan sungai.Â
Program ini dapat mencakup informasi tentang bahaya pencemaran dan polusi sungai, serta cara-cara sederhana untuk mencegahnya.Â
Selain itu, perlu juga menggalakkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan mendorong praktik pemilahan sampah dan penggunaan tempat sampah yang tepat.
Pentingnya peran pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian sungai tidak dapat diabaikan.Â
Pemerintah perlu terlibat secara aktif dalam pengawasan aktivitas di sekitar sungai, menegakkan regulasi terkait lingkungan, dan menginvestasikan dana untuk meningkatkan infrastruktur sanitasi di sekitar Sungai Bedadung.Â
Pemberdayaan komunitas lokal juga perlu ditingkatkan, sehingga masyarakat merasa memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.