Sebagai contoh, meskipun dalam pemilu atau pilkada kita memiliki calon yang berbeda, seharusnya kita tetap mengedepankan persatuan, bukan malah terjebak dalam perpecahan. Pancasila juga mengajarkan nilai Musyawarah untuk Mufakat, yang artinya kita harus mampu menyelesaikan perbedaan dengan cara berdialog dan mencari titik temu, bukan dengan kekerasan atau permusuhan. bukannya malah demo kesana kemari tidak ada kejelasan dan merusak fasilitas negara, kita harus bisa merubah pola pikir agar tidak merasa benar sendiri, keadilan memang harus ditegakkan tapi kita harus memiliki pola pemikiran yang relevan agar Indonesia bisa mencapai persatuan dan kesatuan.
Polarisasi sosial di Indonesia bukanlah masalah yang bisa dianggap remeh, terutama ketika berkaitan dengan keberagaman dan persatuan bangsa. Agar Pancasila tetap relevan dan dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat, perlu ada upaya untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan, serta meningkatkan pemahaman tentang pentingnya toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam era digital yang serba cepat ini, pendidikan tentang Pancasila, dialog antar kelompok, dan pemahaman nilai-nilai kebangsaan sangat penting agar polarisasi sosial tidak terus mengancam keharmonisan bangsa.Â
Dengan mengamalkan Pancasila, kita bisa mengurangi polarisasi sosial dan menjaga Indonesia tetap bersatu dalam keberagaman. Kita harus menjalankan semua yang ditetapkan di negara ini karena negara ini adalah satu kesatuan dan tidak akan terpecah belahkan oleh apapun itu, kita harus sadar akan pentingnya pancasila di kehidupan sehari-hari.
Kita bukan hanya mengamalkan Pancasila tapi harus menerapkan juga mengajak orang sekitar kita agar mengamalkannya juga karena pancasila adalah pandangan hidup bagi bangsa Indonesia, banyaknya suku ras agama membuat indoyraean terjadi hal negatif di dalam nya, kita sebagai warga negara Indonesia haruslah menaati semua peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah agar Indonesia bisa mencapai Indonesia emas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H