Mohon tunggu...
Putri Chahyani
Putri Chahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sudahkah Program BLT (Bantuan Langsung Tunai) Tepat Sasaran?

8 Januari 2023   23:10 Diperbarui: 8 Januari 2023   23:24 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Setengah  dari  jumlah  uang  SLT digunakan responden untuk belanja pangan. Selain      untuk belanja pangan, responden   juga   menggunakan   uang   SLT    untuk    keperluan    perumahan, pendidikan, kesehatan, pakaian, bayar hutang,  membeli  rokok  untuk  suami,  modal, memberi ke saudara dan anak, zakat,  menabung,  transportasi, listrik dan lain-lain.    Diantara keperluan-keperluan tersebut, maka penggunaan uang SLT untuk keperluan bayar hutang,  membeli  pakaian,  keperluan  kesehatan  dan  pendidikan  relatif  lebih  tinggi  dibandingkan  keperluan  lainnya. Uang SLT yang digunakan untuk keperluan tersebut sekitar 6.6 -9.8% (Herien Puspitawati, Tin Herawati dan Ma'mun Sarma, 2008).

Dari keterangan diatas dapat dilihat banyak dari keluarga kurang mampu yang mengandalkan sebagian dari pengeluaran mereka dengan menggunaka dari Bantuan Langsung Tunai (BLT) terebut. Untuk membangun akuntabilitas masyarakat atas penggunaan BLT Dana Desa, pengambil kebijakan dapat mempertimbangkan perlu tidaknya membuat laporan pertanggungjawaban masyarakat atas penggunaan BLT Dana Desa di masa mendatang. Hal yang dimaksud adalah agar masyarakat ke depan juga harus diberikan tanggungjawab penggunaan BLT Dana Desa, agar penggunaannya dapat digunakan tepat sasaran sesuai apa yang diinginkan oleh pemerintah, yaitu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. BLT Dana Desa agar tidak disalahgunakan untuk pembelian di lur dari kebutuhan pokok apalagi untuk foya-foya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun